26
Usaha Mikro Islami
perbulan atau memberikan porsi variabel berdasarkan kinerja mereka? Apakah sebaiknya pekerja bangunan dibayar upah bulanan atau mingguan
atau menggunakan sistem borongan saja? Apakah buruh tani dibayar bulanan atau berbagi persentase keuntungan dengan pemilik lahan?
Dengan mengeri karakterisik hubungan antar principal dan agent, maka pertanyaan-pertanyaan di atas dapat terjawab dengan baik. Kita berharap
kualitas karyawan akan menjadi opimal karena model kerja sama akan dapat mengopimalkan efort dari agent dengan skema yang saling menguntungkan.
2.2 Pola hubungan antara dua pihak: principal dan agent
Kita dapat mengasumsikan suatu hubungan satu sama lain, di mana pihak pertama yang memberi kontrak kita sebut “principal” dan pihak yang
menerima kontrak kita sebut “agent”. Dalam kasus perusahaan, pemegang saham bisa dianggap sebagai principal dan manajer perusahaan sebagai
agent
. Baik principal maupun agent dapat sebagai individu, lembaga, organisasi atau pusat-pusat studi. Agent merupakan pekerja yang
diamanahkan untuk mengelola sebuah perusahaanproject oleh principal berdasarkan suatu kontrak yang telah ditandatangani. Kontrak disepakai
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan pembayaran tertentu. Biasanya seorang pimpinan principal mendesain kontrak yang akan
ditawarkan kepada agent dan agent mempelajari isi kontrak tersebut untuk kemudian memutuskan apakah ditandatangani atau ditolak.
Logikanya, seorang agent akan menerima suatu kontrak apabila uility manfaat yang diperoleh lebih besar daripada uility manfaat dengan
idak menerima kontrak tersebut. Kita namakan ingkatan manfaat ini sebagai reservaion uility.
Dalam kasus ini, kita mengasumsikan bahwa agent idak memiliki kekuatan tawar principal bilateral bargaining dan hanya principal yang memiliki
“bargaining power”. Sehingga, dalam kondisi ini principal akan mengajukan penawaran sepihak kepada agent dengan pilihan “take it or leave it”.
Diasumsikan pula bahwa jenis pekerjaan yang ditawarkan principal ini dapat dengan mudah disubsitusi oleh agent yang lain dari labor market. Alhasil,
jika satu agent idak bersedia dengan penawaran kontrak yang diajukan oleh principal
, masih banyak agent lain yang akan mengganikan menjalankan kontrak.
27
Usaha Mikro Islami
Potensi permasalahan baru akan imbul bila agent menerima tawaran kontrak dan terikat dengan kondisi atau prasyarat perjanjian pelaksanaan pekerjaan
yang tertulis dalam kontrak tersebut. Sudah dapat dipasikan bahwa agent tersebut menerima kontrak karena uility yang dia harapkan akan diperoleh
jauh lebih besar daripada opportunity yang tersedia saat itu. Berikutnya, agent
melaksanakan tugas-tugas yang diminta oleh principal atau bekerja sebagai wakil principal atas perusahaan yang diamanahkan, atau toko yang
harus dijaga dan dilayani dengan baik. Menariknya, di sini kita dapat lihat bahwa pola kepeningan agent sangat
berbeda bentuknya dengan principal. Biaya cost bagi satu pihak principal merupakan upahpendapatan revenueincome bagi pihak lain agent.
Sementara itu, tenagakerjaupaya yang diberikan oleh agent seperi yang diinginkan principal menjadi beban atau costly bagi agent. Pola yang
menunjukkan conlict of interest di atas akan dieksplorasi untuk dapat memformalisasikan pola hubungan yang saling menguntungkan.
2.2.1 Asumsi Dasar Kontrak.
Kontrak merupakan kesepakatan kedua belah pihak, yang kemudian menjadi keharusan untuk menuliskan hak dan kewajiban yang rinci dengan
memasukkan besarnya pembayaran yang akan diterima agent sebagai kompensasi atas usahakerjanya. Menjadi sangat pening untuk memasukkan
unsur-unsur variable-variabel yang bisa diveriikasi dalam suatu kontrak, sehingga pihak independent arbitrator mudah menilai apabila ada
permasalahan atau sengketa di kemudian hari. Dengan jelasnya tertulis unsur- unsur dalam kontrak, mudah menilai apakah salah satu pihak idak memenuhi
kesepakatan dan bisa diambil jalan keluar dengan memeriksa unsur-unsur yang dapat diveriikasi. Bagaimana dengan informasi-informasi yang idak
dapat diveriikasi ada dalam kontrak? Dalam kasus ini akan sulit, sebab hanya tergantung pada independent arbitrator dalam menyelesaikan sengketa,
karena sulit memveriikasi mana-mana saja pihak yang idak memenuhi kontrak. Pihak pengadilan pun akan kesulitan untuk merumuskan kesepakatan
yang idak dapat diveriikasi seperi ini.
Bagaimanapun informasi sangat pening dalam menetapkan variabel yang dapat diveriikasi dalam sebuah kontrak. Untuk lebih mengeri bagaimana
aturan main kontrak, mari kita lihat contoh berikut di mana pemegang saham sebagai principal dan manajer yang mereka kontrak sebagai agent. Sangat logis