Pada aspek panjang ringkasan 18 siswa atau 78,26 yang panjang ringkasannya enam baris dengan gagasan lengkap. Seorang siswa atau 4,35
yang panjang ringkasannya kurang dari enam baris dengan gagasan lengkap. Empat siswa atau 17,39 yang panjang ringkasannya enam baris tetapi gagasan
tidak lengkap atau panjang ringkasannya lebih sedikit dari enam baris namun gagasan lengkap. Tidak ada siswa atau 0 yang panjang ringkasannya kurang
dari enam baris dan gagasan tidak lengkap. Tidak ada siswa atau 0 yang panjang ringkasannya lebih dari enam baris dan gagaasn tidak lengkap. Gagasan dikatakan
lengkap jika pada aspek kelengkapan gagasan siswa mendapat skor 3-4. Pada aspek penggunaan ejaan, sembilan siswa atau 39,13 tidak ada
kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Delapan siswa atau 34,78 terdapat 1-3 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.
Enam siswa atau 26,09 terdapat 7-4 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0 terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan
huruf kapital dan tanda titik. Tidak ada siswa atau 0 terdapat 8-10 kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan tanda titik.
Pada siklus dua, tidak terdapat siswa yang menghapus tulisannya. Persentase pada setiap aspek menulis ringkasannya sudah meningkat dan lebih
baik. Pada aspek pengertian dan tahap meringkas, persentase skor siswa yang mendapatkan skor bagus sudah cukup tinggi. Hal ini membantah anggapan guru
pengamat bahwa soal uraian dirasa terlalu sulit bagi siswa. Namun, pada aspek penggunaan ejaan siswa yang memperoleh skor 4
masih rendah. Pada saat bekerja kelompok, siswa saling mengingatkan dan memperbaiki penggunaan ejaan. Tetapi, saat evaluasi masih banyak siswa yang
tidak menggunakan huruf kapital dan tanda titik yang benar karena mereka bekerja secara individu.
e. Analisis dan Refleksi Siklus II
1 Analisis Siklus II
Setelah memaparkan data, dilakukan analisis. Analisis tersebut meliputi temuan-temuan pada kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dengan menggunakan metode 6P. Dari analisis ini akan dibuat refleksi untuk perbaikan-perbaikan dalam
pembelajaran menulis ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang pada pembelajaran siklus tiga. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada siklus
dua.
a Kinerja Guru
1 Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing
siswa.Meskipun dalam buku pintar meringkas sudah terdapat penjelasan mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda titik disertai dengan
contohnya, namun siswa masih belum bisa mengaplikasikannya saat ia menulis.
2 Guru masih kurang memeliharafokus siswa dalam mengerjakan tugas dan
memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran. Meskipun guru sudah menegur dan mengingatkan adanya bintang merah.
3 Guru selalu menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa hanya dalam kelompok
saja, sehingga kelompok lain juga menanyakan hal yang sama.
b Aktivitas Siswa
1 Siswa masih ada yang masih suka bercanda meskipun tidak banyak.
2 Masih ada siswa yang kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan guru.
c Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
1 Siswa masih kurang memahami penulisan ejaan baik huruf kapital dan tanda
titik. Masih ada siswa yang menuliskan huruf kapital di tengah kalimat. Persentase perolehan skor pada aspek penggunaan ejaan juga masih rendah.
2 Refleksi Siklus II
Setelah dilaksanakan analisis terhadap data yang telah dipaparkan, maka dilaksanakan refleksi. Refleksi merupakan perenungan terhadap tindakan yang
telah dilakukan serta membuat solusi dari kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi ini akan dilaksanakan pada siklus tiga karena target
pencapaian belum tercapai semua sehingga masih perlu dilakukan perbaikan. Refleksi dilakukan pada aspek kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa.
a Kinerja Guru
1 Pada kegiatan periksa guru kurang memberikan contoh dan membimbing
siswa.Di siklus tiga, guru akan lebih menekankan pada pembimbingan penggunaan ejaan dengan memberikan contoh, meskipun tidak melepaskan
bimbingan di tahap lain. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui penggunaan huruf kapital yang tepat dan benar.
2 Untuk lebih meningkatkan fokus siswa, selain memberlakukan bintang
merah, guru pada siklus tiga akan melaksanakan kuis kecil dan melemparkan pertanyaan pada siswa yang kurang fokus saat mengerjakan tugas dan
memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat hadiah.
3
Untuk menangani pertanyaan siswa yang sering berulang, guru akan melaksanakan mini lesson. Mini lesson diberikan pada kelompok yang masih
kurang memahami materi pembelajaran. Pada mini lesson ini, siswa diberi tips dan langkah-langkah pada suatu fokus materi seperti pada tahap periksa.
b Aktivitas Siswa
1 Agar siswa tidak bercanda, pada siklus tiga guru akan menegaskan kembali
peraturan bintang merah. Bintang merah akan diberikan pada siswa yang bercanda, tidak fokus, dan tidak mengerjakan tugas. Siswa yang mendapat
bintang merah pada pertemuan siklus dua akan diakumulasikan dengan pembelajaran di siklus tiga.
2 Agar siswa fokus saat memperhatikan penjelasan guru, pada siklus tiga siswa
diminta mencatat di buku catatanny masing-masing apa yang dijelaskan guru sebagai bahan kuis. Jika ada siswa yang tidak mencatat maka mendapat
bintang merah.
c Hasil Tes Keterampilan Menulis Siswa
1 Untuk mengatasi siswa yang masih kurang memahami penulisan ejaan baik
huruf kapital dan tanda titik, pada siklus tiga guru akan melatih siswa dengan memberikan kuis untuk memperbaiki kesalahan penulisan huruf kapital dan
tanda titik yang ada di papan tulis. Siswa yang ke depan merupakan siswa
yang belum paham benar tentang penggunaan huruf kapital ini. Jika siswa masih melakukan kesalahan, maka akan dibantu dengan siswa unggul.
Berikut ini disajikan kesimpulan hasil analisis siklus II. Tabel 4.11
Rangkuman HasilAnalisis Data Siklus II yang Terkumpul
Aspek yang diamati
Fakta yang Ditemukan Target
Keterangan
Kinerja Guru Hasil kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran siklus dua jumlah skor keseluruhan
adalah 35
dengan persentase 97,22. Hal ini jika
diinterpretasikan maka
termasuk kriteria baik sekali. Jika dibandingkan
dengan perencanaan
pembelajaran siklus satu, maka terjadi peningkatan.
Pada siklus
satu jumlah
skor keseluruahan mencapai 31 dengan
persentase 86,11. Hasil kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus dua, jumlah skor keseluruhan
mencapai 58 dengan
persentasenya 96,67,
sedangkan interpretasinya adalah baik sekali. Jika
dibandingkan dengan hasil siklus satu, maka terjadi peningkatan di mana pada
siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah
51 dengan
persentase pencapaiannya 85 dan interpretasinya
baik sekali. Target yang diharapkan
mencapai ≥ 100, semua aspek
yang dinilai
memperoleh skor 3 dan mendapat
interprestasi baik.
Target belum
tercapai, diperlukan
perbaikan pada
tindakan di siklus tiga.
Aktivitas Siswa Secara
keseluruhan, siswa
yang mendapat kriteria baik berjumlah 19
orang atau 83. Kriteria cukup diperoleh empat siswa atau 17, dan
tidak ada siswa yang mendapat kriteria kurang atau 0. Jika dibandingkan
dengan siklus satu, aktivitas siswa di siklus dua ini meningkat. Pada siklus
satu siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58. Kriteria
cukup diperoleh 10 siswa atau 42. Tidak ada siswa yang mendapat kriteria
kurang atau 0. Target yang diharapkan
adalah semua
siswa mendapat kriteria baik
dengan mencapai ≥ 85 . Target
belum tercapai,
diperlukan perbaikan
pada tindakan di siklus
tiga.
Tes Hasil
Pembelajaran Pada siklus dua ini 18 siswa atau
78,26 memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM menulis ringkasan.
Sedangkan lima siswa atau 21,74 belum
memenuhi KKM.
Jika dibandingkan dengan siklus satu maka
pada siklus dua terdapat peningkatan. Pada siklus satu hanya 14 siswa atau
58,33 yang memenuhi KKM. Target yang diharapkan
yaitu 20 siswa atau ≥ 85 memenuhi KKM.
Target belum
tercapai, diperlukan
perbaikan pada
tindakan di siklus tiga.
3. Paparan Data Tindakan Siklus III