Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Data Siklus I yang Terkumpul
Aspek yang diamati
Fakta yang Ditemukan Target
Keterangan
Kinerja Guru Pada perencanaan siklus satu jumlah
skor keseluruhan adalah 31 dengan persentase
pencapaian 86,11
dengan kriteria baik sekali. Hasil
pelaksanaan pembelajaran
siklus satu jumlah skor keseluruhan adalah
51 dengan
persentase pencapaiannya 85 dan termasuk
kriteria baik sekali. Target
yang diharapkan
mencapai ≥ 100, semua aspek yang
dinilai memperoleh skor
3 dan
mendapat interprestasi baik.
Target belum
tercapai diperlukan
perbaikan pada tindakan
di siklus dua.
Aktivitas Siswa
Siswa yang mendapat kriteria baik berjumlah 14 orang atau 58.
Kriteria cukup diperoleh 10 siswa atau 42. Tidak ada siswa yang
mendapat kriteria kurang atau 0. Target
yang diharapkan adalah
semua siswa
memndapat kriteria baik
dengan mencapai ≥ 85 .
Target belum
tercapai diperlukan
perbaikan pada tindakan
di siklus dua.
Tes Hasil
Pembelajaran Pada siklus satu 14 siswa atau
58,33 memenuhi
kriteria ketuntasan minimal KKM menulis
ringkasan. Sedangkan 10 siswa atau 41,67 belum memenuhi KKM.
Pada data awal hanya lima siswa atau 20,83 yang mencapai KKM.
Rata-rata nilai siswa meningkat dari 50 menjadi 69,61.
Target yang
diharapkan yaitu
20 si swa atau ≥
85 yang tuntas KKM.
Target belum
tercapai diperlukan
perbaikan pada tindakan
di siklus dua.
2. Paparan Data Tindakan Siklus II
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus satu yang belum memenuhi target, maka masih perlu adanya perbaikan pada pembelajaran menulis
ringkasan isi buku di kelas V SDN Sirahcipelang siklus dua. Hal ini sesuai dengan model penelititan ini di mana jika hasil penelitian belum memenuhi target maka
harus dilaksanakan siklus kedua dan siklus selanjutnya sampai target tercapai. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus dua, didapatkan data yang
meliputi kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil tes siswa. Data yang dipaparkan
telah divalidasi dengan menggunakan bentuk triangulasi dan expert opinion. Berikut dipaparkan data dalam tindakan siklus dua.
a. Paparan Perencanaan Siklus II
Sebelum melakukan pelaksanaan pembelajaran maka dibuat suatu perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang digunakan pada siklus dua
merupakan hasil analisis dan refleksi dari siklus satu. Hal ini dikarenakan agar
perencanaan pada siklus dua lebih baik daripada siklus satu. Berikut ini pemaparan perencanaan pembelajaran siklus dua.
1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode 6P yang
diperbaiki sesuai dengan refleksi pada siklus satu. 2
Pada pembuatan soal berdasarkan hasil validasi dengan expert opinion, didapat kesimpulan bahwa jumlah soal tidak selalu harus sama dengan
jumlah tujuan pembelajaran jika dalam satu soal saja sudah dapat mencakup beberapa tujuan. Hal ini menghindari ambiguitas soal dan kebingungan
siswa jika soal dibuat secara terpisah. Maka, guru membuat soal yang sama seperti pada siklus satu.
3 Mempersiapkan buku untuk diringkas dengan menyediakan kata utama pada
setiap pembahasan dalam buku. 4
Membuat media gambar pemetaan pikiran yang menarik. 5
Membuat buku sederhana pintar meringkas sebagai petunjuk lengkap tahap meringkas beserta contoh pada setiap tahapnya.
6 Guru mempersiapkan diri untuk membimbing siswa dengan baik pada setiap
tahap meringkas. 7
Guru akan mempertegas peraturan kelas agar tidak bercanda dan fokus dalam pembelajaran, serta menyebut nama siswa yang bercanda.
8 Mempersiapkan papan ketertiban. Guru akan memberikan bintang merah
pada siswa yang bercanda, tidak mengerjakan tugas, dan tidak memperhatikan penjelasan guru dan menempelkannya di papan ketertiban
siswa. Jika siswa mendapatkan dua bintang merah maka ia mendapat sanksi. 9
Guru akan memberikan kesempatan pada siswa unggul untuk membantu menjawab pertanyaan.
10 Membuat LKS yang lebih baik di mana siswa dibebaskan membuat pola
pemetaan pemikirannya sendiri agar anak bisa berkreasi dengan pensil warnanya.
11 Guru akan menyampaikan penjelasan dengan gaya bahasa yang menarik.
12 Guru akan mempertegas peraturan penggunaan pensil warna. Setiap orang
harus bergantian secara bergiliran mengerjakan LKS dengan pensil warnanya.
13 Akan dilakukan tahap pangkas kedua saat siswa sudah menghasilkan
ringkasan. 14
Siswa dibimbing untuk menggunakan kalimat-kalimat tunggal dan sedikit pengulangan kata.
Berikut ini hasil dari penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran.
Tabel 4.7 Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Siklus II
No. Aspek yang dinilai
Skor 3
2 1
A. Perumusan Tujuan
1. Kelengkapan cakupan rumusan
√
2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
√
Jumlah A 6
Persentase
100
Interpretasi BS
B. Pengorganisasian Materi
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
√
2. Kesesuaian dengan alokasi waktu
√
3. Keruntutan dan sistematika materi
√
Jumlah B 9
Persentase 100
Interpretasi BS
C. Pemilihan Sumber dan Media Pembelajaran
1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran
√
2. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa
√
Jumlah C 6
Persentase
100
Interpretasi
B D.
Skenario Kegiatan Pembelajaran 1.
Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
√
2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik
siswa
√
3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahap
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
√
Jumlah D 9
Persentase 100
Interpretasi BS
E. Penilaian Hasil Belajar
1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran
√
2. Kelengkapan instrumen penilaian
√
Jumlah E
5
Persentase
83,33
Interpretasi BS
Jumlah keseluruhan JK 35
Persentase = JK X 100 36
97,22 Interpretasi
BS
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat hasil penilaian perencanaan pembelajaran siklus dua. Jumlah skor keseluruhan adalah 35 dengan persentase 97,22. Hal ini
jika diinterpretasikan maka termasuk kriteria baik sekali. Jika dibandingkan dengan perencanaan pembelajaran siklus satu, maka terjadi peningkatan. Pada
siklus satu jumlah skor keseluruhan mencapai 31 dengan persentase 86,11. Meskipun pada siklus dua ini sudah mencapai kiteria baik sekali, tetapi
masih perlu diadakan perbaikan pada aspek kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran. Pada aspek ini didapat skor dua. Berdasarkan wawancara
dengan guru pengamat, ia menilai bahwa bentuk soal yang digunakan berupa uraian tidak mencakup semua karakter siswa di mana beberapa siswa masih
kesulitan. Sehingga diharapkan dapat digunakan bentuk soal lain. Hal ini perlu divalidasi dengan membandingkan terhadap hasil tes siswa.
b. Paparan Data Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Siklus II