untuk mengetahui aktivitas fisik responden dengan menggunakan formulir aktivitas fisik selama 24 jam.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder mencakup data gambaran umum Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan meliputi data jumlah siswa dengan mencatat dokumen yang diperoleh
dari bagian administrasi akademi.
3.5. Instrumen Penelitian
1. Alat timbang berat badan
2. Alat ukur tinggi badan
3. Formulir frekuensi makan food frequency
4. Formulir aktivitas fisik selama 24 jam
5. Kuesioner perilaku
3.6. Defenisi Operasional
1.
Konsumsi Pangan merupakan jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh
responden 2.
Gizi lebih merupakan kelebihan berat badan responden yang diukur melalui indeks masa tubuh yaitu lebih dari 25.
3. Pengetahuan merupakan sesuatu hal yang diketahui responden yang berhubungan
dengan konsumsi pangan. 4.
Sikap merupakan reaksi atau respons dari responden dalam mengkonsumsi pangan.
5. Tindakan merupakan perbuatan nyata dari responden terhadap apa yang biasa
dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
6. Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang dilakukan responden dalam sehari.
3.7. Aspek Pengukuran 1. Gizi Lebih
Pengukuran individu yang menderita gizi lebih dapat diketahui melalui pengukuran Indeks Masa Tubuh IMT.
Yaitu pengukuran yang dilakukan melalui berat badan dan tinggi badan.
Indeks Masa Tubuh digolongkan menjadi: Katagori
IMT Kurus
Kekurangan Berat Badan BB Tingkat Ringan 17,0
17,0 - 18,5 18,5 – 25,0
25,0 – 27,0
27,0 Kekurangan Berat Badan BB Tingkat Berat
Normal
Gizi Lebih Kelebihan Berat Badan BB Tingkat Ringan
Kelebihan Berat Badan BB Tingkat Berat
2. Perilaku Konsumsi Pangan
Perilaku konsumsi pangan dilihat dari pengetahuan, sikap, dan tindakan. 1.
Pengetahuan Jumlah pertanyaan delapan yang bersifat tertutup dengan menggunakan skala
likert; Skor 1 untuk jawaban ya, sehingga skor tertinggi 8
Skor 0 untuk jawaban tidak, sehingga skor terendah 0.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran: 1.
kurang ; jika jawaban ya kurang dari 3, mendapat skor 40 2.
sedang ; jika jawaban ya antara 3 - 6, mendapat skor 40 - 75 3.
baik ; jika jawaban ya lebih dari 6, mendapat skor 75 2.
Sikap Jumlah pertanyaan 6 yang bersifat tetutup dengan menggunakan skala likert.
Skor 1 untuk jawaban sutuju, skor tertinggi 6 Skor 0 untuk jawaban tidak setuju, skor terendah 0.
Hasil pengukuran : 1.
sikap kurang ; jika jawaban setuju kurang dari 2, mendapat skor 40 2.
sikap sedang ; jika jawaban setuju antara 2 – 4, mendapat skor 40 – 75 3.
sikap baik ; jika jawaban setuju lebih dari 4, mendapat skor 75 3. Tindakan
Meliputi; jenis makanan dan frekuensi makan yang diukur melalui food frequency.
A. Konsumsi makanan yang wajib dikonsumsi selama 1 hari
Skor 1 jika dikonsumsi 1 kali sehari Skor 2 jika dikonsumsi 2 kali sehari
Skor 3 jika dikonsumsi lebih dari 3 kali sehari Skor tertinggi 24 dengan 8 jenis makanan pokok dan skor terendah adalah 8.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran : 1.
Tindakan baik ; jika frekuensi konsumsi lebih dari 3 kali sehari, dengan skor 75 jumlah skor 24
2. Tindakan sedang; jika frekuensi konsumsi 2 kali sehari, dengan skor 40 –
75 jumlah skor 9-24 3.
Tindakan tidak baik; jika frekuensi konsumsi 1 kali sehari, dengan skor 40 jumlah skor 9
B. Makanan Jajanan
Skor 1 jika dikonsumsi 0 – 3 kali dalam seminggu Skor 2 jika dikonsumsi 3 – 6 kali dalam seminggu
Skor 3 jika dikonsumsi lebih dari 6 kali dalam seminggu Skor tertinggi 33 dengan 11 jenis makanan pokok dan skor terendah adalah 11.
Hasil pengukuran : 1.
Tindakan baik: jika frekuensi konsumsi 0-3 kali seminggu, dengan skor 40 jumlah skor kurang dari 13
2. Tindakan sedang; jika frekuensi konsumsi 3-6 kali seminggu, dengan skor
40–75 jumlah skor 13-25 3.
Tindakan tidak baik; jika frekuensi konsumsi lebih dari 6 kali seminggu, dengan skor 75 jumlah skor lebih dari 25
Universitas Sumatera Utara
4. Aktivitas Fisik Dihitung dengan menggunakan Physic activity level PAL, aktivitas fisik
dikatagorikan menjadi: 1.
Tidak beraktivitas, jika PAL 0,5 2.
Ringan sekali , jika PAL 1,2 3.
Ringan sedang, jika PAL 1,4 – 1,5
4.
Sedang, jika PAL 1,6 – 1,7
5.
Berat, jika PAL 1,8 – 1,9
6.
Berat sekali, jika PAL 2,0 - 2,4 3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputer dengan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Editing, yaitu melihat dan memeriksa apakah pertanyaan sudah diteliti dan
dapat dibaca dan tidak ada lagi kekeliruan yang dapat mengganggu pada proses pengolahan data.
2. Koding, yaitu memberi kode atau angka-angka tertentu pada kuesioner.
3. Entri data.
3.8.2. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dapat dianalisis secara deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat ada tidaknya hubungan perilaku konsumsi pangan dan aktivitas fisik dengan gizi lebih , digunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan
0,05 .
Jika ditemukan pada tabel 2 x 2 ada expected count yang kurang dari 5 maka dilakukan Exact Fisher.
Data yang telah dikumpulkan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis secara deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan didirikan pada tanggal 26 September 2001. Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan ini terletak di Jalan
Kapten Muslim No.79 Medan. Adapun sarana yang dimiliki sekolah ini terdiri dari 8 ruangan belajar mengajar, 4 ruangan laboratorium, 1 ruangan tata usaha, 4 kamar
mandi. Saat ini, direktur Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan tersebut adalah Ibu
Christina Roos Etty ,SST, M.Kes yang dibantu oleh 10 orang dosen tetap dan 20 orang dosen luar serta 1 orang TU. Jumlah siswa yang belajar di sekolah tersebut
pada tahun ajaran 20112012 berjumlah 453 orang yang terdiri dari 152 orang tingkat I, 112 orang tingkat II dan 189 orang tingkat III.
4.2. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti maka diperoleh gambaran
responden menurut umur yang dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut ini : Tabel 4.1.
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011
No Umur Tahun
Jumlah Orang
1 18
18 16,0
2 19
76 67,9
3 20
15 13,4
4 21
2 1,8
5 22
1 0.9
Jumlah 112
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.1. di atas, diketahui bahwa umur responden yang paling banyak adalah 19 tahun yaitu sebanyak 76 orang 67,9, sedangkan umur responden
yang paling sedikit adalah 22 tahun, yaitu sebanyak 1 orang 0,9. Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti maka diperoleh gambaran
responden menurut indeks masa tubuh yang dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini : Tabel. 4.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Masa Tubuh IMT Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011
No Indeks Masa Tubuh IMT
Jumlah orang
1 Kurus
5 4,5
2 Normal
60 53,5
3 Overweight
44 39,3
4 Obesitas
3 2,7
Jumlah 112
100
Berdasarkan tabel 4.2. di atas, dapat diketahui bahwa indeks masa tubuh responden sebagian besar normal yaitu sebanyak 60 orang 53,5, sedangkan indeks
masa tubuh responden yang termasuk dalam overweight yaitu sebanyak 44 orang 39 sedangkan yang mengalami obesitas ada 3 orang 2,7, dan yang tergolong
dalam indeks masa tubuh yang kurus sebanyak 5 orang 4,5.
4.3. Pengetahuan Responden