Sikap Responden Tindakan Responden Tindakan responden dihitung melalui kuesioner dengan food frequency. Pada

makanan yang berlebihan dapat menyebabkan gizi lebih. 47 orang 42,0 menyatakan bahwa gizi lebih ditandai dengan berat badan yang melebihi normal lain dari itu terdapat 25 orang 22,3 mengetahui bahwa aktivitas fisik yang kurang dan konsumsi pangan yang berlebih dapat menyebabkan gizi lebih.

4.4. Sikap Responden

Sikap responden dihitung melalui pertanyaan dari kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan yang berkaitan dengan konsumsi pangan dan kaitannya dengan gizi lebih, maka dapat diketahui sikap responden sebagai berikut Tabel. 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011 No Sikap Jumlah orang 1 Kurang 41 36,6 2 Sedang 52 46,4 3 Baik 19 17,0 Jumlah 112 100,0 Berdasarkan tabel 4.3. di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap sedang tentang konsumsi pangan terhadap gizi lebih yaitu sebanyak 52 orang 46,6, dan beberapa responden memiliki sikap kurang yaitu sebanyak 41 orang 36,6, serta responden yang memiliki sikap yang baik sebanyak 19 orang 17 Hasil yang didapat peneliti dari kuesioner yang diisi oleh 112 responden, terdapat 58 orang 51,8 setuju bahwa setiap makan makanan berlebih dapat menyebabkab gizi lebih dan ada 90 orang 80,4 menyatakan setuju bahwa aktifitas fisik yang kurang dapat menyebabkan gizi lebih. Sedangkan ada sebanyak 71 Universitas Sumatera Utara orang 63,4 menyatakan setuju bahwa dengan konsumsi makan yang lebih dan aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan gizi lebih. Dari 112 responden, ada 64 orang 57,1 menyatakan setuju jika melakukan aktivitas di kampus dan makan makanan yang lebih menyebabkan gizi lebih, selain itu terdapat sebanyak 88 orang 78,6 setuju bahwa setelah mengetahui dampak mengonsumsi makanan berlebih,anda mengurangi konsumsi makan dan terdapat 84 orang 75,0 yang setuju bahwa dampak gizi lebih menyebabkan penyakit degeneratif.

4.5. Tindakan Responden Tindakan responden dihitung melalui kuesioner dengan food frequency. Pada

makanan wajib yang dikonsumsi dalam 1 hari, maka dapat diketahui tindakan responden sebagai berikut: Tabel. 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Konsumsi Makanan wajib yang dikonsumsi dalam 1 hari oleh Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011 No Tindakan Jumlah orang 1 Tindakan baik I05 93,8 2 Tindakan sedang 7 6,3 Jumlah 112 100,0 Berdasarkan tabel 4.5. di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tindakan baik terhadap konsumsi makanan wajib yang dikonsumsi dalam 1 hari oleh yaitu sebanyak 105 orang 93,8, dan beberapa responden memiliki tindakan sedang yaitu sebanyak 7 orang 6,3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan wajib yang dikonsumsi dalam 1 hari oleh mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011 Jenis Makanan Frekuensi 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari Jumlah n n n n Nasi putih - - 12 10,7 100 89,3 112 100 Sayuran 1 0,9 5 4,5 106 94,6 112 100 Buah-buahan 1 0,9 27 24,1 84 75,0 112 100 Ikan 1 0,9 25 22,3 86 76,8 112 100 Daging 104 92,9 8 7,1 - - 112 100 Telur - - 6 5,4 106 94,6 112 100 Susu 82 73,2 22 19,6 8 7,1 112 100 Ayam - - 6 5,4 106 94,6 112 100 Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa makanan wajib yang paling sering dikonsumsi 3 kali dalam sehari adalah sayuran, telur, ayam dengan jumlah 106 orang 94,6 dilanjutkan nasi putih sebanyak 100 orang 89,3 dan makanan yang paling jarang dikonsumsi adalah susu sebanyak 8 orang 7,1. Selain tindakan konsumsi makanan wajib yang dikonsumsi dalam 1 hari yang dihitung melalui kuesioner food frequency maka ada 11 menu makanan yang biasa dikonsumsi responden selain makanan wajib, maka dapat diketahui tindakan responden sebagai berikut: Tabel. 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Konsumsi Makanan Jajanan Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011 No Tindakan Jumlah orang 1 Tindakan sedang 82 73,2 2 Tindakan tidak baik 30 26,8 Jumlah 112 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.7. di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tindakan sedang terhadap konsumsi makanan jajanan yaitu sebanyak 82 orang 73,2, dan beberapa responden memiliki tindakan yang tidak baik yaitu sebanyak 30 orang 26,8. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan Jajanan yang di konsumsi mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011 Jenis Makanan Frekuensi 0-3 kali Seminggu 4-6 kali Seminggu 6 Kali Seminggu Jumlah n n n n Bakso 41 36,6 25 22,3 46 41,1 112 100 Mie Goreng 20 17,9 51 45,5 41 36,6 112 100 Batagor 46 41,1 34 30,4 32 28,6 112 100 Mie sop 33 29,5 66 58,9 13 11,6 112 100 Mie Ayam Bakso 37 33,0 35 31,3 40 35,7 112 100 Nasi Goreng 13 11,6 40 35,7 59 52,7 112 100 Gorengan 8 7,1 2 1,8 102 91,1 112 100 Indomie 52 46,4 20 17,9 40 35,7 112 100 Burger 83 74,1 12 10,7 17 15,2 112 100 Roti Bakar 20 17,9 85 75,9 7 6,3 112 100 Mie Aceh 107 95,5 3 2,7 2 1,8 112 100 Berdasarkan tabel 4.8. dapat dilihat bahwa makanan yang paling sering dikonsumsi lebih dari 6 kali dalam seminggu adalah gorengan ada sebanyak 102 orang 91,1 dilanjutkan bakso sebanyak 46 orang 41,1 dan makanan yang paling jarang dikonsumsi adalah mie aceh sebanyak 2 orang 1,8 yang tersedia di lingkungan Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan. Universitas Sumatera Utara

4.6. Aktivitas Fisik Responden