4.8. Hubungan Sikap Responden tentang Konsumsi Pangan dengan Gizi Lebih
Berdasarkan data sikap responden dan gizi lebih, yang telah dikumpulkan dari 112 orang responden dan kemudian dianalisis dengan uji Chi-Square, maka
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.11.Distribusi Sikap Responden terhadap Konsumsi Pangan dengan indeks masa tubuh pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari
Mutiara Medan Tahun 2011
Sikap Indeks Masa Tubuh IMT
Kurus Normal
Gizi Lebih Jumlah
P N
n n
n
Kurang 10
55,6 8 44,4 18
100 0,483
Sedang 2
4,5 20 45,5 22
50,0 44 100
Baik 3
6,0 30 60,0 17
34,0 50 100
Dari Tabel silang 4.11. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap kurang yang mengalami gizi lebih yaitu sebanyak 8 orang 44,4, sedangkan
responden yang memiliki sikap sedang yang mengalami gizi lebih yaitu sebanyak 22 orang 50,0 dan responden yang memiliki sikap baik yang mengalami gizi lebih
yaitu sebanyak 17 orang 34,0. Sikap merupakan suatu reaksi yang masih tertutup dan tidak dapat dilihat
secara langsung sehingga sikap hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang nampak. Dari data di atas dapat dikatakan bahwa sikap tidak berpengaruh pada gizi lebih. hal
ini dapat dilihat dari hasil tabulasi silang dimana sikap yang baik dapat menyebabkan terjadinya gizi lebih namun sikap sedang lebih banyak menyebabkan responden
mengalami gizi lebih. Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan uji
Universitas Sumatera Utara
Chi Square diperoleh p=0,483p0,05, yang artinya tidak ada hubungan bermakna
antara sikap dengan gizi lebih. 4.9. Hubungan Tindakan Responden tentang konsumsi pangan dengan Gizi
Lebih
Berdasarkan data tindakan responden dan gizi lebih, yang telah dikumpulkan dari 112 orang responden dan kemudian dianalisis dengan uji Chi-Square, maka
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.12.Distribusi Tindakan Responden terhadap Konsumsi Makanan Wajib yang dikonsumsi selama 1 Hari dengan Indeks Masa Tubuh pada
Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011
Tindakan Indeks Masa Tubuh IMT
Kurus Normal
Gizi Lebih Jumlah
P n
n n
n
Baik 4
3,8 57 54,3 44
41,9 105 100
0,412 Sedang
1 14,3 3
42,9 3 42,9 7
100
Dari Tabel silang 4.12. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik yang mengalami gizi lebih yaitu sebanyak 44 orang 41,9,
sedangkan responden yang memiliki tindakan sedang yang mengalami gizi lebih yaitu sebanyak 3 orang 42,9. Berdasarkan hasil analisa statistik dengan
menggunakan uji Chi Square diperoleh p=0,412 p0,05, yang artinya tidak ada
hubungan bermakna antara tindakan konsumsi makanan pokok dengan gizi lebih.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa konsumsi makanan yang wajib dikonsumsi selama 1 hari jika dikonsumsi 3 kali dalam 1 hari dapat
menyebabkan gizi lebih jika dikonsumsi dengan jumlah dan jenis makanan yang banyak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Distribusi Tindakan Responden terhadap Konsumsi Makanan Jajanan dengan Indeks Masa Tubuh pada Mahasiswa Akademi
Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011
Tindakan Indeks Masa Tubuh IMT
Kurus Normal
Gizi Lebih Jumlah
P n
n n
n
Sedang 5
6,1 48
58,5 29 35,4 82
100 0,040
Tidak baik 12
40,0 18 60,0 30
100 Dari Tabel silang 4.13. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki
tindakan sedang yang mengalami gizi lebih yaitu sebanyak 29 orang 35,4, sedangkan responden yang memiliki tindakan tidak baik yang mengalami gizi lebih
yaitu sebanyak 18 orang 60,0. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa tindakan yang
sedang cenderung dapat menyebabkan gizi lebih begitu juga dengan tindakan yang tidak baik. Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square
diperoleh p=0,040 p0,05, yang artinya ada hubungan bermakna antara tindakan
konsumsi makan dengan gizi lebih. 4.10. Hubungan Aktivitas Fisik Responden dengan Gizi Lebih
Berdasarkan data aktivitas fisik responden dan gizi lebih, yang telah dikumpulkan dari 112 orang responden dan kemudian dianalisis dengan uji Chi-
Square, maka diperoleh data sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Distribusi Aktivitas Fisik Responden dengan Indeks Masa Tubuh pada mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun
2011
Aktivitas Fisik
Indeks Masa Tubuh IMT Kurus
Normal Gizi Lebih
Jumlah P
n n
n n
Ringan Sekali 5
5,4 43
46,7 44 47,8 92
100 0,007
Ringan Sedang 17
85,0 3 15,0 20
100 Dari Tabel silang 4.13. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki
aktivitas fisik ringan sekali yang mengalami gizi lebih yaitu sebanyak 44 orang 47,8 dan responden yang memiliki aktivitas fisik ringan sedang yang mengalami
gizi lebih yaitu sebanyak 3 orang 15,0. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa aktivitas fisik
mempengaruhi terjadinya gizi lebih, hal ini dapat dilihat pada data yang diperoleh dimana aktivitas fisik yang ringan sekali cenderung menyebabkan gizi lebih yang
lebih tinggi dari pada aktivitas fisik yang ringan sedang. Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square
diperoleh p=0,007 p0,05, yang artinya ada hubungan bermakna antara aktivitas
fisik dengan gizi lebih.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap perilaku yang mencakup atas pengetahuan, sikap dan tindakan serta aktivitas fisik yang
dihubungkan dengan gizi lebih pada mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011 dijelaskan sebagai berikut:
5.1. Hubungan Pengetahuan Konsumsi Pangan dengan Gizi Lebih