BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap perilaku yang mencakup atas pengetahuan, sikap dan tindakan serta aktivitas fisik yang
dihubungkan dengan gizi lebih pada mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011 dijelaskan sebagai berikut:
5.1. Hubungan Pengetahuan Konsumsi Pangan dengan Gizi Lebih
Berdasarkan penelitian melalui kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan pada mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan lebih banyak
mempunyai pengetahuan sedang yaitu sebanyak 52 orang 46,4. Dari hasil
analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,029 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan konsumsi pangan dengan
gizi lebih. Pengetahuan adalah konsep didalam pikiran manusia, dan merupakan faktor
tidak langsung yang mempengaruhi status gizi seseorang, pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berhagai macam sumber,
misalnya media massa, elektronik, buku petunjuk, penyuluhan, dan kerabat dekat. Yuwono, 1999.
Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan konsumsi sehari – hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh. Pemilihan dan konsumsi bahan makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh
memperoleh cukup zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang berlebihan, sehingga menimbulkan efek yang membahayakan. Almatsier, 1989.
Orang yang pengetahuan gizinya rendah akan berperilaku memilih makanan yang menarik panca indra dan tidak mengadakan pemilihan berdasarkan nilai gizi
makanan. Sebaliknya mereka yang semakin tinggi pengetahuannya, lebih banyak mempertimbangkan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan tersebut.
Pengetahuan mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan lebih banyak berpengetahuan kurang yang dapat menyebabkan terjadinya gizi lebih yang
lebih banyak dibaandingkan dengan mahasiswa yang berpengetahuan baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi terjadinya gizi lebih. Hal ini
dapat dilihat pada saat mahasiswa melakukan pengisian kuesioner yang dibuat peneliti untuk mengukur pengetahuan mahasiswa dimana pertanyaan yang diberikan
seluruhnya berupa pengetahuan yang berhubungan dengan gizi lebih dan yang menjadi penyebabnya serta dampak yang ditimbulkan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mardatilah 2008 diperoleh hasil pengetahuan gizi memiliki hubungan bermakna dengan kejadian gizi lebih.
5.2. Hubungan Sikap Konsumsi Pangan dengan Gizi Lebih