Negasi Metadiscourse Pada Media Kompas.com

terdapat fasilitas pribadi untuk tahanan di Rutan Pondok Bambu.

2. Pada Media Kompas.com

Pada media kompas.com jenis intertekstualitas yang umumnya ada adalah negasi, metadiscourse dan ironi. Berikut adalah contohnya.

a. Negasi

Contoh kalimat yang menggunakan negasi pada liputan teks berita terbongkarnya perlakuan istimewa terhadap terpidana suap Arthalyta Suryani terdapat pada data 1111:24kompas dan data 1112:21kompas. Berikut adalah analisisnya. Judul: Dirjen Lapas Bantah Ada Fasilitas Mewah di Rutan Pondok Bambu 1111:24kompas Kita tidak ada yang ditutupi. Kalau saya pikir sekarang ini fungsi ruangan ini sudah benar. Tidak ada perlakuan khusus pada tahanan. Kalau terselip mainan anak itu wajar, Bantahan tersebut disampaikan Untung Sugiyono, Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan Dephuk dan HAM, meski berita tentang adanya fasilitas mewah di Rutan Pondok Bambu Jakarta sudah tersiar luas di media massa. Pernyataan Sugiyono tersebut seperti pada data 1111: 24kompas adalah bantahan dari liputan berita yang diturunkan kompas.com 1106:21kompas tentang adanya fasilitas mewah yang meliputi kamar mandi, dan perlengkapan mewah lainnya yang ditemukan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum saat melakukan sidak di Rutan Pondok Bambu. Strategi yang dipakai wartawan pada penulisan teks berita data 1111:24kompas adalah menggunakan modus mixed intertextuality, artinya dalam menulis berita selain mengutip pendapat narasumber wartawan juga memparafrasekan kutipannya sehingga tidak jelas mana teka yang berasl dari kutipan narasumber dan mana teks yang merupakan tulisan wartawan itu sendiri. Pada data 1111:24kompas narasumber yang dikutip pendapatnya adalah Untung Sugiyono, sedangkan kalimat yang diparafrasekan adalah: Namun, dia membenarkan ada fasilitas tempat tidur spring bed dan pendingin ruangan untuk tahanan. Atas temuan ini, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan 1106:21kompas.

b. Metadiscourse

Penggunaan metadiscourse ditandai dengan bentuk penyembunyian maksud yang sebenarnya dari si penulis. Pada teks berita kasus terbongkarnya perlakuan istimewa yang diterima Ayin di Rutan Pondok Bambu oleh kompas.com, liputan beritanya adalah sebagai berikut: Judul: Arswendo Atmowiloto: Dapat Fasilitas Mewah? Pasti Bayar Mahal 1120:22kompas Inspeksi mendadak itu menemukan fakta mencengangkan soal fasilitas super mewah yang diperoleh segelintir narapidana atau tahanan di sana. Kata ‗segelintir narapidana‘ pada data 1120: 22kompas di atas mengacu ke Arthalyta Suryani dan teman-temannya yang lain yang menerima fasilitas mewah di sel mereka di Rutan Pondok Bambu. Data 1120: 22kompas di atas ditulis wartawan kompas.com dengan modus sequential intertextuality yaitu dengan memparafrasekan pendapat Arswendo 1120:22kompas yang dimintai pendapatnya terkait kasus terbongkarnya keberadaan sel mewah dan fasilitas mewah di sel Athalyta Suryani di Rutan Pondok Bambu.

c. Ironi