Ideologi dikatakan dibangun oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka Eriyanto,
2001: 13. Salah satu strategi utamanya adalah dengan membuat kesadaran kepada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted.
Pada sebuah teks, ideologi bersifat umum dan abstrak. Nilai-nilai yang terbagi antaranggota kelompok menyediakan dasar bagaimana masalah harus
dilihat. Dengan paradigma seperti ini, maka setiap wacana kemudian tidak dipahami sebagai sesuatu yang nertal dan berlangsung secara alamiah, karena
dalam setiap wacana selalu terkandung ideologi untuk mendominasi dan berebut pengaruh. Dalam teks berita misalnya, dapat dianalisis apakah teks
yang muncul merupakan pencerminan dari ideologi seseorang, apakah dia feminis, antifeminis, kapitalis, sosialis dan sebagainya.
B. Analisis Wacana Kritis
Analisis wacana kritis Fairclough, 1992: 12 merupakan analisis wacana yang mempertimbangkan relevansi antara kelas sosial, kekuasaan dan
ideologi serta konteks sosial dalam suatu masyarakat yang meliputi sebuah wacana, karena untuk memahami bagaimana bahasa bekerja perlu
mempertimbangkan konteks sosial dan politik yang lebih luas yang ada disekitar wacana tersebut.
Ditambahkan oleh Fairclough 1992 bahwa analisis wacana kritis berbeda dengan analisis wacana biasa tidak hanya pada penjelasan tentang
praktek diskursif wacana, tetapi juga berbeda pada penjelasan tentang
bagaimana suatu wacana itu dibentuk oleh hubungan kekuasaan dan ideologi, efek kostruktif wacana pada identitas sosial, hubungan sosial dan sistem
pengetahuan serta kepercayaan yang biasanya terlihat pada para partisipan wacana. Analisis wacana biasa, yang salah satu contohnya menurut
Fairclough 1992: 16 adalah analisis percakapan, cenderung menghindari pembahasan mengenai konsep kelas sosial, kekuasaan dan ideologi.
Sebaliknya, analisis wacana kritis, yang dicontohkan oleh Fairclough 1992: 26 adalah linguistik kritis, membahas tentang fungsi bahasa pada ranah
proses politik dan ideologi. Fairclough 1989, yang pendapatnya dikutip oleh Eriyanto 2001:
286, menyatakan bahwa analisis wacana kritis merupakan analisis wacana yang berusaha menghubungkan struktur mikro
3
teks dengan konteks masyarakat yang merupakan bagian dari struktur makro
4
teks dengan berusaha membangun suatu model analisis wacana yang mempunyai
kontribusi dalam analisis sosial dan budaya. Dengan persepsi ini maka bahasa secara sosial dan historis adalah bentuk tindakan yang memiliki hubungan
dialektik dengan struktur sosial. Oleh karena itu, analisisnya harus dipusatkan pada pembentukan bahasa yang berhubungan dengan relasi sosial dan
konteks sosial tertentu. Sedangkan, Eriyanto sendiri 2001:6 menyatakan bahwa analisis wacana kritis merupakan pandangan yang ingin mengoreksi
3
Struktur mikro berhubungan dengan segala sesuatu yang berada di dalam struktur bahasa itu sendiri. makna ini dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya bahasa yang dipakai oleh
suatu teks Eriyanto, 2001: 227
4
Struktur makro, menurut Jan Renkema 1993: 57 merupakan makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks yang berhubungan dengan segala
sesuatu di luar teks bahasa, semisal konteks atau interdisiplin lain yang dihubungkan dengan teks.
pandangan konstruktivisme
5
yang kurang sensitif pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional.
Dijelaskan lebih lanjut oleh A.S. Hikam dalam Eriyanto 2001 bahwa pada paradigma wacana kritis, penekanannya adalah pada konstelasi kekuatan yang
terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Individu tidak dianggap sebagai subjek netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan
pikirannya karena penafsiran tersebut sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Pengertian ini melahirkan
persepsi bahwa bahasa bukan merupakan medium yang netral melainkan representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema
wacana tertentu yang memiliki strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu, analisis wacana kritis dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam
setiap proses bahasa, batasan-batasan dan perspektif yang dipakai, serta topik yang dibicarakan. Dalam pandangan ini, wacana bahasa selalu terlibat
dalam hubungan kekuasaan terutama dalam pembentukan subjek dan berbagai tindakan representasi yang terdapat dalam masyarakat.
C. Tahapan Analisis CDA Critical Discourse Analysis Menurut Fairclough