dianalisis menganai hubuangan antara teks, proses, dan kondisi sosial teks tersebut. Tahapan-tahapan ini oleh Fairclough diringkas dalam tiga tahapan,
yaitu tahap deskriptif, interpretasi, dan eksplanasi.
1. Tahap Deskripsi
Analisis teks pada tahap deskripsi mengacu pada tingkatan yang berhubungan dengan sifat formal teks, kajiannya meliputi aspek kosakata
dan gramatika yang tercakup pada makna eksperensial ideasional, interpersonal serta makna tekstual teks.
Makna eksperensial atau ideasional adalah makna yang berhubungan dengan pertanyaan ‗siapa, apa, kapan, dimana, kenapa dan
bagaimana‘ yang secara struktur linguistik direpresentasikan dengan partisipan, proses dan sirkumtansi circumstances. Makna interpersonal
adalah makna yang mengekspresikan sikap dan penilaian penutur. Makna tekstual membahas tentang bahasa dan lingkungan sekitarnya, yaitu co-
teks dan konteks. Makna ini berkaitan dengan tema dan rema dari suatu teks. Tema adalah semua unsur yang pertama kali muncul dalam sebuah
klausa, sedangkan rema adalah bagian yang mengikuti tema.
2. Tahap Interpretasi
Tahap interpretasi berkaitan dengan hubungan antara teks dan interaksi dalam teks dengan melihat teks sebagai produk dari sebuah
proses produksi, dan sebagai sumber dalam proses interpretasi Fairclough, 1989: 26.
Interpretation concerned with the relationship between text and interaction-with seeing the text as the product of process
of production, and as a resource in the process of interpretation Fairclough, 1989: 26.
Interpretasi menurut
Fairclough 1989:
141 adalah
penggeneralisasian melalui apa yang ada dalam teks dan apa yang ada dalam benak interpreter serta dalam kerangka berpikir members of
resourses
6
atau jika digambarkan adalah sebagai berikut: Prosedur interpretasi Sumber
Interpretasi Tatanan sosial
→ ↔ Konteks Situasi ↨
Sejarah Interaksi →
↔ Konteks intertekstual ↨
Fonologi, grammar , →
↔ Bentuk luaran tuturan Kosakata
↨ Semantik
→ ↔ Makna tuturan
Pragmatik ↨
Kohesi pragmatik →
↔ Koherensi lokal ↨
Skemata →
↔ Struktur teks dan poin
Dari skema di atas dapat dilihat bahwa dalam interpretasi sebuah teks, hal pertama yang dilihat adalah tatanan sosial, interpretasinya
adalah pada konteks situasi. Konteks situasi yang dimaksud di sini adalah field, tenor dan mode suatu teks. Teks, kemudian dilihat sejarah
interaksinya, yaitu dengan menggunakan intertekstualitas teks agar terlihat jelas hubungan antara teks sebelum dan sesudahnya. Untuk
melihat bentuk luaran ujaran, maka yang diinterpretasi adalah aspek
6
Member of resourses menurut Fairclough 1989: 141 dapat juga disebut sebagai background knowledge. Sedangkan menurut George Yule 1996: 85 background knowledge merupakan
schemat atau schemata dalam bentuk plural yang mengacu pada pengetahuan awal yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Dicontohkan oleh Black 2006: 38 ketika terdapat kata ‗restaurant‘
berarti schemata yang ada di kepala kita adalah sesuatu yang berhubungan dengan pelayan, serbet makan, menu dan lainnya.
fonologi teks, grammer dan kosakata. Tetapi, penelitian ini tidak melihat aspek luaran ujaran, namun lebih kepada makna tuturan yang
berhubungan dengan aspek pragmatik dan semantik teks. Prosedur kohesi pragmatik yang merupakan interpretasi kohesi lokal dan prosedur
skemata berhubungan dengan interpretasi intertekstualitas teks.
3. Tahap Eksplanasi