Beberapa jenis intertekstualitas pada kategori ini adalah:
1. Discourse Representation
Discourse representation dapat juga dikatakan sebagai speech reportage yang merupakan gaya penulisan yang pilihan
bahasa atau tipe teksnya ditentukan oleh fungsi penulisan teks tersebut.
Dalam speech
reportase, seseorang
memilih menulisnya dgn menggunakan cara tertentu dibanding dengan
menggunakan cara lain misalnya penulis memilih menggunakan tipe teks yang berbeda yang disesuaikan dengan fungsi
penulisan teks tersebut. Pemilihan tersebut menurut Volosinov 1973 disesuaikan dengan konteks budaya yang dimiliki
masing-masing penulis.
2. Presupposition
Presuposition atau praanggapan adalah proposisi yang diterima oleh pembuat teks yang siap ditempatkan sebagai
sesuatu yang dipandang benar dan ditempatkan dalam organisasi teks secara keseluruhan. Dengan kata lain, praanggapan
merupakan bentuk teks yang memiliki refereni atau rujukan dasar yang menyebabkan sebuah wacana dapat diterima atau
dimengerti oleh partisipannya. Sehingga, ketika seseorang menulis dengan sebuah praanggapan sebenarnya telah ada
sebuah proposisi yang mendahuluinya dan dianggap bahwa
pembaca telah mengerti maksudnya. Misalnya ketika sebuah surat kabar menulis ‗kelompok radikal PRD‘ maka dianggap
bahwa PRD pastilah radikal dan menolak jalan kompromi.
3. Negation
Negation atau sangkalan merupakan bentuk teks yang biasanya berisi sangkalan dari teks lain yang telah
mendahuluimya. Bentuk kalimat atau komentar negatifnya biasanya dipakai untuk berpolemik. Misalnya sebuah surat kabar
menulis ‗Rutan Pondok Bambu Bantah Ada Fasilitas Mewah‘ kalimat tersebut merupakan bantahan dari berita sebelumnya
yang menyatakan bahwa terdapat fasilitas mewah di Rutan Pondok Bambu.
4. Metadiscourse
Metadiscourse merupakan bentuk teks dimana penulis teks memberikan tingkatan yang berbeda ke dalam teks yang dia
miliki dan membuat jarak dirinya dengan tingkat teks yang lain. Metadiscourse ditandai dengan penggunaan hedging
yang berfungsi untuk menyamarkan maksud sebenarnya. Misalnya sebuah berita yang mengatakan ―Gus Dur tipe
pemimpin yang paternalistik‖, pernyataan ini membuat batas atau jarak dengan memberikan identifikasi dan jenis tertentu
pada objek pembicaraan. Metadiscouse menampilkan pembicara dalam situasi yang dominan dan memposisikan objek pada
kelompok yang tidak dominan atau menjadi objek yang didefinisikan Eriyanto, 2001: 313.
5. Ironi