Fungsi Kode Etik Pustakawan

4. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada perpustakaan dan mengangkat citra pustakawan. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari etika pustakawan adalah untuk membina dan membentuk karakter pustakawan untuk dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada pengguna dan untuk mencegah terjadinya perselisihan antara sesama pustakawan dan antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan.

2.3.2 Fungsi Kode Etik Pustakawan

Kode etik memiliki fungsi yang dapat dijadikan pedoman bagi pustakawan dalam menjalankan profesinya. Menurut Fankel dalam Hermawan 2006: 101 mengemukakan fungsi kode etik pustakawan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman bagi kelompok profesional ketika menentukan masalah dalam praktik; 2. Sebagai sumber evaluasi bagi masyarakat dan menjadikan mereka mengetahui apa yang dapat diharapkan dari organisasi profesi tersebut; 3. Memberikan kebanggaan pada dan memperkuat identitas profesi; 4. Memperbaiki reputasi profesi dan kepercayaan masyarakat; 5. Melindungi pengaruh profesi; 6. Menghentikan tindakan yang tidak etis dengan menyediakan sanksi atau dengan melaporkan tindakan yang tidak etis tersebut; 7. Menyediakan sistem untuk mendukung profesi terhadap permintaan yang tidak logis dari orang luar; 8. Merupakan forum keputusan dalam debat antar anggota atau antara anggota dengan orang luar. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Karter 2001: 27 mengemukakan bahwa terdapat beberapa fungsi kode etik atau pentingnya kode etik, yaitu: a Dengan adanya kode etik, kepercayaan suatu masyarakat akan sebuah proesi dapat diperkuat karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin. b Kode etik sebagai sarana kontrol sosial. Kode etik memberikan semacam kriteria bagi para calon anggota kelompok profesi dan membantu mempertahankan pandangan para anggota lama terhadap prinsip profesional yang telah digariskan. Universitas Sumatera Utara c Kode etik penting untuk mencegah pengawasan atau campur tangan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. d Kode etik penting untuk penegmbangan patokan kehendak yang lebih tinggi. Dari kedua pendapat diatas dapat dijelaskan fungsi kode etik pustakawan adalah memberikan kepercayaan kepada masyarakat akan profesi pustakawan dan sebagai kontrol bagi pustakawan dalam melakukan tindakan. Fungsi lainnya, yaitu sebagai pedoman bagi kelompok profesional ketika menentukan masalah dalam praktik. 2.3.3 Manfaat Kode Etik Pustakawan Kode etik memiliki manfaat bagi pustakawan dalam menjalankan tugas memberikan layanan kepada pengguna. Menurut Hermawan 2006: 102 Manfaat kode etik pustakawan bagi pengguna adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat; 2. Memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan keluhannya, jika ada layanan yang diberikan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan; 3. Memberikan perlindungan hak dan akses terhadap informasi; 4. Menjamin hak ases pemakai tehadap informasi yang diperlukannya; 5. Menjamin kebenaran, keakuratan, dan kemutakhiran setiap informasi yang diberikan; 6. Melindungi pemakai dari beban lebih informasi Information overload; 7. Memelihara kualitas dan standar pelayanan. Kanter 2001: 28 juga menjelaskan manfaat dari kode etik pustakawan adalah sebagai berikut: a Kode etik menjadi tempat perlindungan bagi anggotanya manakala berhadapan dengan pesaingnya yang tidak sehat dan tidak jujur dalam mengembangkan profesi yang sesuai dengan cita-cita dan rasa keadilan masyarakat. b Kode etik menjamin rasa solidaritas dan kolegialitas antara anggota untuk saling menghormati. c Ode etik mengokohkan ikatan persaudaraan di antara para anggota, terutama bila menghadapi campur tangan dari pihak lain. d Kode etik menuntut anggotanya untuk mendahulukan pelayanan kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa manfaat kode etik pustakawan adalah untuk pedoman bagi pustakawan dalam menjalankan tugas melayani pengguna untuk meningkatkan kualitas layanan. Kode etik juga bermanfaat sebagai tempat berlindung bagi pustakawan apabila mengalami perselisihan antara sesama pustakawan.

2.3.4 Kode Etik Dalam Prilaku Pustakawan Pelayanan Kepada Pengguna

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

4 54 110

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Penggunaan Perpustakaan Di Lingkungan Mahasiswa Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya Universitas Panca Budi Medan

0 32 94

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Penggunaan Perpustakaan di Lingkungan Mahasiswa Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya Universitas Panca Budi Medan

0 33 6

Pemanfaatan Koleksi Terbitan berseri Di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (Unimed)

0 44 60

Pengaruh Pendidikan Pengguna Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Universitas Udayana.

1 5 48

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

0 0 21

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pendidikan Pemakai - Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

0 0 26

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

0 0 11

Pengaruh Pendidikan Pemakai Dan Etika Pustakawan Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang

0 0 13

Pengaruh Penerapan Kegiatan Pendidikan Pemakai Terhadap Perkembangan Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Perpustakaan Perguruan Tinggi: Survei di Perpustakaan Universitas Negeri Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 71