Persepsi Petani Tentang Resiko Usahatani Sawi Putih

persepsi terhadap tingkat resiko harga menurut petani dikarenakan harga yang berfluktuasi dalam waktu yang dekat. Sebagian besar petani juga berpendapat bahwa keuntungan usahatani kol adalah sedang. Berarti dapat dikatakan usahatani kol dapat menutupi modal yang dikeluarkan oleh petani dan juga memberikan keuntungan kepada petani kol tersebut.

5.1.2 Persepsi Petani Tentang Resiko Usahatani Sawi Putih

Pada umumnya resiko usahatani lebih banyak terkonsentrasi di pihak petani kecil secara individual. Persepsi petani terhadap resiko disajikan pada Tabel 12 berikut: Tabel 12. Persepsi Petani Tentang Resiko Usahatani Sawi Putih No. Persepsi Petani Frekuens i Petani Persentase 1 Resiko menurut persepsi petani a. Harga yang berfluktuasi 20 40 b. Erupsi gunung sinabung yang dapat mengurangi jumlah produksi 15 30 c. Hama dan Penyakit 15 30 Jumlah 50 100 2 Usahatani yang dikategorikan gagal a. Produksi yang dihasilkan rendah 5 10 b. Harga yang diterima rendah 40 80 c. Produksi dan harga rendah 5 10 Jumlah 50 100 3 Tingkat resiko produktivitas usahatani a. Tinggi 50 gagal panen 4 8 b. Sedang 25-50 gagal panen 23 46 c. Rendah 25 gagal panen 23 46 Jumlah 50 100 4 Tingkat resiko harga menurut petani a. Tinggi harga jatuh 50 dari rata-rata 37 74 b. Sedang harga jatuh 25-50 dari rata-rata 10 20 c. Rendah harga jatuh 25 dari rata-rata 3 6 Jumlah 50 100 5 Tingkat keuntungan usahatani a. Tinggi rasio penerimaan terhadap biaya 2 13 26 b. Sedang rasio penerimaan terhadap biaya 1,5- 2 31 62 c. Rendah rasio penerimaan terhadap biaya 1,5 6 12 Jumlah 50 100 Dari tabel 12 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar petani menganggap bahwa resiko berkaitan dengan harga komoditas yang berfluktuasi. Harga yang berfluktuasi ini dikarenakan harga jual yang ditentukan oleh pasar, apabila harga jual rendah maka terdapat kemungkinan biaya yang dikeluarkan lebih tinggi daripada penerimaan petani. Sebanyak 15 orang petani menganggap erupsi gunung dapat mempengaruhi jumlah produksi sawi putih yang dapat membuat sawi putih menjadi rusak. Hama dan Penyakit juga merupakan salah satu resiko menurut persepsi petani yang berjumlah 15 orang petani, dikarenakan tanamannya yang tumbuh berada diatas tanah maka penyebaran penyakit dapat disebarkan dengan mudah melalui angin. Usahatani sawi putih dikategorikan gagal menurut petani adalah jika harga yang diterima relatif rendah. Tingkat resiko produktivitas usahatani sawi putih menurut persepsi petani adalah resiko produktivitas berada pada kisaran yang rendah hingga sedang. Berarti para petani tidak sering mengalami gagal panen. Namun, terdapat 4 petani yang beranggapan bahwa tingkat resiko produktivitas usahatani tinggi, hal ini dikarenakan hasil produksi yang dihasilkan rendah diakibatkan hama penyakit yang banyak menyerang tanaaman dan abu vulkanik yang merusak tanaman. Sebagian besar petani berpendapat bahwa resiko harga sawi putih adalah tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa harga benar-benar diluar dari kontrol petani. Sebagian besar petani juga berpendapat bahwa keuntungan usahatani sawi putih adalah sedang. Berarti modal yang dikeluarkan oleh petani selama melakukan usahatani telah balik modal dan memberikan keuntungan yang cukup kepada petani sawi putih.

5.1.3 Persepsi Petani Tentang Resiko Usahatani Wortel