4
dan menuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO OLEH OJK Analisis Undang-Undang No 1
Tahun 2013”
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan lembaga keuangan yang diatur dalam Undang-Undang LKM ini, maka penelitian ini difokuskan hanya pada
masalah mekanisme pengawasan Lembaga Keuangan Mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan dan kesesuaian pengawasan Lembaga Keuangan Mikro
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut: a.
Bagaimana mekanisme pengawasan Lembaga Keuangan Mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 2013?
b. Apakah terjadi sinergi antara ketentuan pengawasan dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2013 dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2011?
5
c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengawasan Lembaga
Keuangan Mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tentang pengawasan Lembaga Keuangan Mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan menurut
ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan:
a. Untuk mengetahui mekanisme pengawasan Lembaga Keuangan Mikro
oleh Otoritas Jasa Keuangan menurut Undang-Undang No 1 tahun 2013. b.
Untuk mengetahui adanya sinergi antara ketentuan pengawasan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 dengan Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2011.
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan Lembaga
Keuangan Mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dibidang hukum lembaga keuangan mikro khususnya di bidang
pengawasan terhadap lembaga keuangan mikro tersebut. b.
Manfaat Praktis
6
1. Masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan
yang mendukung berjalannya pengawasan pada lembaga keuangan mikro.
2. Dapat dimanfaatkan oleh para pelaku lembaga keuangan mikro agar
dapat menjalankan lembaga keuangan tersebut dengan baik. 3.
Adanya pengawasan yang baik dalam lembaga keuiangan mikro maka masyarakat yang menggunakan jasa lembaga keuangan mikro dapat
merasakan manfaatnya.
D. KERANGKA KONSEPTUAL
Dalam pembahasan kerangka konseptual, akan diuraikan beberapa konsep-konsep terkait terhadap beberapa istilah yang akan sering digunakan
dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Kredit Kredit merupakan perjanjian pinjam-meminjam uang antara bank sebagai
kreditur dengan nasabah sebagai debitur.
2
2. Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 adalah lembaga yang independen yang bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
2
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit Suatu Tinjauan Yuridis, Jakarta: Djambatan, 1996, h. 44.
7
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. IMF
International Monetary Fund IMF lahir bersamaan dengan kelahiran Bank Dunia. IMF atau dana keuangan internasional lahir setelah konferensi di
Bretton Woods Amerika Serikat
3
. Kegiatan IMF diutamakan untuk membantu negara-negara anggotanya melalui Bank Sentral masing-masing
anggota IMF.
4
4. Pemerintah Daerah
Dalam Pasal 18 UUD 1945 dikatakan bahwa “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan undang-undang , dengan memandang
dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.
5
Untuk membentuk susunan pemerintahan daerah-daerah itu, pemerintah bersama-sama DPR telah menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, yang dilaksanakan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1974. Undang-
undang itu mengatur pokok-pokok penyelenggaraan pemerintah daerah
3
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet-VI, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002, h. 331
4
Ibid, h. 333
5
C.S.T.Kansil, Christine S.T. Kansil, Pemerintahan Daerah di Indonesia Hukum Administrasi Daerah,Cet-III Jakarta: Sinar Grafika, 2008, h. 2