Analisa Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro Oleh Otoritas Jasa Keuangan (Analisis Terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013)

65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mekanisme pengawasan Lembaga Keuangan Mikro menurut menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang melakukan koordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan koperasi dan Kementerian Dalam Negeri. Tetapi dalam hal pembinaan dan pengawasan tersebut Otoritas Jasa Keuangan tidak bekerja sendiri melainkan mendelegasikan wewenangnya kepada Pemerintah Daerah KabupatenKota agar menjalankan wewenangnya tersebut dan tetap dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Apabila Pemerintah Daerah KabupatenKota yang ditunjuk belum siap, maka OJK akan mendelegasikan pembinaan dan pengawasannya kepada pihak lain yang ditunjuk. 2. Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan memiliki sinergi yang dapat dilihat dari pasal-pasal terkait pengawasan tersebut. Uraian mengenai pasal-pasal pengawsan tersebut yang diuraikan diatas menunjukkan bahwa pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang LKM berkaitan atau saling dukung dengan pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang OJK. Dengan adanya sinergi antara pengawasan Lembaga Keuangan Mikro 66 menurut Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro dengan Undang-Undang Ototritas Jasa Keuangan maka mekanisme pengawasan tersebut diharapkan dapat berjalan sesuai rencana yang sudah ditetapkan agar tercapainya tujuan dari Lembaga Keuangan Mikro tersebut. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan Lembaga Keuangan Mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan ada 5 lima faktor yaitu Man Manusia, Mean alat, Material Objek, Milieu lingkungan, Management pengelolaan. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi berjalannya pengawasan terhadap Lembaga Keuangan Mikro, karena faktor-faktor tersebut lah yang akan berpengaruh pada tercapainya tujuan dari Lembaga Keuangan Mikro tersebut.

B. Saran-saran

1. Otoritas Jasa Keuangan dan Pemerintah Daerah KabupatenKota sebagai pengawas dari Lembaga Keuangan Mikro harus profesional dalam menjalankan pengawasan tersebut. 2. Otoritas Jasa Keuangan dan Pemerintah Daerah KabupatenKota sebagai pengawas dari Lembaga Keuangan Mikro harus jujur dalam menjalankan pengawasan tersebut tanpa ada tekanan dan pengaruh dari pihak lain yang dapat membawa dampak negatif. 3. Lembaga Keuangan Mikro sebelum memberikan dana pinjaman kepad masyarakat yang ingin meminjam, harus terjun langsung ke lapangan untuk 67 melihat keberadaan usaha mikro yang sedang dijalankan oleh calon peminjam dana tersebut. 4. Lembaga Keuangan Mikro dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat yang ingin meminjam dana tersebut haruslah di edukasi terlebih dahulu agar dana yang dipinjamkan tidak disalahgunakan. 68 DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku: A.N Semito,Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984 Afika Yumya Syahmi, Pengaruh Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Kewenangan Bank Indonesia Di Bidang Pengawasan Perbankan, Depok: Skripsi S1 Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, 2008 Ashari,Potensi Lembaga Keuangan Mikro LKM Dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan Dan Kebijakan Pengembangannya,Bogor: Pusat Analisis Sosial Dan Kebijakan Pertanian,Volume 4 No.2, Juni 2006 Bayu Swastha,Azas-Azas Marketing, Yogyakarta: Liberty, 1996 C.S.T.Kansil, Christine S.T. Kansil, Pemerintahan Daerah di Indonesia Hukum Administrasi Daerah, Cet-III,Jakarta: Sinar Grafika, 2008 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004 Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit Suatu Tinjauan Yuridis, Jakarta: Djambatan, 1996 Hamud M. Balfas,Hukum Pasar Modal Indonesia,Jakarta: PT.Tatanusa, 2012 Ibrahim, Johnny,Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif,Cet-II,Malang : Bayumedia Publishing, 2006 John Salindeho, Tata Laksana Dalam Manajemen,Jakarta: Sinar Grafika, 1998 Kadarman, A.M dan Udaya, Jusuf,Pengantar Ilmu Manajemen,Jakarta: PT Prenhallindo, 2001 Kansil, C.S.T.danChristine S.T. Kansil, Pemerintahan Daerah di Indonesia Hukum Administrasi Daerah,Cet-III Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hal 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet-VI, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002, hal 331 Komaruddin,Ensiklopedia Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1994 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen,Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995

Dokumen yang terkait

Pengawasan Terhadap Lembaga Dana Pensiun Setelah Berlakunya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

7 172 125

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

0 84 124

Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

5 79 130

Tinjauan Hukum Tentang Peralihan Pengawasan Perbankan Dari Bank Indonesia Kepada Otoritas Jasa Keuangan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 4 71

PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN SETELAH DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

4 28 71

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

INDEPENDENSI OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN PERBANKAN DI INDONESIA (BERDASARKAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN).

0 0 13

SISTEM KOORDINASI ANTARA BANK INDONESIA DAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGAWASAN BANK SETELAH LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

0 0 8

Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Pada Industri Perasuransian Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian

0 0 9

SISTEM PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN PADA JASA KEUANGAN SYARI’AH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Analisis Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan) - Raden Intan Repository

0 0 95