Pembatasan Masalah Rumusan Masalah
7
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. IMF
International Monetary Fund IMF lahir bersamaan dengan kelahiran Bank Dunia. IMF atau dana keuangan internasional lahir setelah konferensi di
Bretton Woods Amerika Serikat
3
. Kegiatan IMF diutamakan untuk membantu negara-negara anggotanya melalui Bank Sentral masing-masing
anggota IMF.
4
4. Pemerintah Daerah
Dalam Pasal 18 UUD 1945 dikatakan bahwa “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan undang-undang , dengan memandang
dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.
5
Untuk membentuk susunan pemerintahan daerah-daerah itu, pemerintah bersama-sama DPR telah menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, yang dilaksanakan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1974. Undang-
undang itu mengatur pokok-pokok penyelenggaraan pemerintah daerah
3
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet-VI, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002, h. 331
4
Ibid, h. 333
5
C.S.T.Kansil, Christine S.T. Kansil, Pemerintahan Daerah di Indonesia Hukum Administrasi Daerah,Cet-III Jakarta: Sinar Grafika, 2008, h. 2
8
otonom dan pokok-pokok penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi tugas pemerintahan pusat di daerah. Selain itu, diatur juga pokok-pokok
penyelenggaraan urusan pemerintahan berdasarkan asas deswentralisasi, dekonsentrasi, dan asas tugas perbantuan.
6
5. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan claims dibandingkan aset nonfinansial
atau set riil.
7
6. Pembiayaan
Pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil.
8
7. Lembaga Keuangan Mikro
Lembaga keuangan mikro atau Micro Finance Institution merupakan lembaga yang melakukan kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada
pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak terlayani oleh Lembaga Keuangan formal dan yang telah berorientasi
pasar untuk tujuan bisnis.
9
6
Ibid, h. 3
7
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004, h. 5
8
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, h. 92
9
Rudjito, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Dalam Otonomi Daerah Guna menggerakkan Ekonomi Rakyat dan Mennaggulangi Kemiskinan: Studi Kasus: Bank Rakyat Indonesia BRI”, artikel
ini diakses dari www.indonesiaindonesia.com pada tanggal 02 Februari 2013
9