Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu Lansia Posyandu Lansia

i. Memindahkan catatan-catatan pada KMS lansia ke dalam buku register atau buku bantu kader. ii. Melakukan evaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari posyandu lansia pada bulan berikutnya. iii. Melakukan diskusi kelompok Penyuluhan Kelompok bersama lansia Paguyuban Lansia. iv. Melakukan kunjungan rumah untuk Penyuluhan Perorangansekaligus tindak lanjut untuk mengajak lansia untuk datang ke Posyandu lansia pada kegiatan bulan berikutnya.

E. Model Pemanfaatan Kesehatan Utilization Health Care

Model ini dikembangkan oleh Andersen 1968 yaitu teori pemanfaatan terhadap pelayanan kesehatan. Di dalam model Andersen ini terdapat 3 karakteristik pelayanan kesehatan yaitu: 1. Karakteristik predisposisi Predisposing characteristics Digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa setiap individu mempunyai suatu kecenderungan dalam menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Dikelompokkan dalam 3 kelompok: a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur. b. Struktur sosial, yakni pendidikan, pekerjaan, kepercayaanbudaya. c. Manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat menolong menyembuhkan suatu penyakit. Andersen juga percaya bahwa: i. Setiap orang atau individu mempunyai karakteristik yang berbeda dan punya tipe, frekuensi penyakit, pola penggunaan pelayanan kesehatan yang juga berbeda. ii. Setiap individu mempunyai struktur sosial, gaya hidup yang juga berbeda yang pada akhirnya juga membuat pola penggunaan pelayanan kesehatan juga berbeda. iii. Setiap individu juga mempunyai kepercayaan terhadap kemanjuran pengobatan di dalam pelayanan kesehatan. 2. Karakteristik pendukung Enabling characteristic Digunakan untuk mencerminkan bahwa penggunaan pelayanan kesehatan tergantung pada kemampuan konsumen dalam membayar walaupun ia mempunyai predisposisi dalam menggunakan pelayanan kesehatan, ia tidak akan bertindak untuk menggunakannya kecuali ia mampu. Ketersediaan pelayanan kesehatan, jarak pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan sebagaimana asumsi Andersen bahwa semakin banyak dan dekat pelayanan kesehatan maka makin banyak yang memanfaatkan pelayanan kesehatan itu dan makin sedikit ongkos yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. 3. Karakteristik kebutuhan Need characteristic

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

4 86 100

Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor

0 42 73

Hubungan antara Kinerja Kader Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia terhadap Kepuasan Lansia Di Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan Puskesmas Ciputat Timur.

0 3 127

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Kinerja Kader Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Kinerja Kader Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 17

PENGARUH METODE PERMAINAN FIND YOUR MATE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU LANSIA DI POSYANDU KELURAHAN PANGGUNG KOTA TEGAL TAHUN 2010.

0 0 2

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

0 1 29

Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor

0 0 17

HUBUNGAN KINERJA KADER DENGAN KEPUASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

0 0 8

HUBUNGAN PERSEPSI LANSIA TENTANG PERAN KADER DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN KE POSYANDU LANSIA DI DUSUN CABEAN BUMIREJO LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERSEPSI LANSIA TENTANG PERAN KADER DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN KE POSYANDU LANS

0 0 19