Pemanfaatan Posyandu Lansia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia

penelitian yang dilakukan oleh Ariyani 2011 yang menyatakan ada hubungan peran kader dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Bambanglipuro D.I Yogyakarta tahun 2011.

H. Teori Lawrence Green

Berangkat dari analisis penyebab masalah kesehatan, Green dalam Kreuter 2005 membedakan ada dua determinan masalah kesehatan tersebut, yakni Behavioral Factors faktor perilaku dan non Behavioral Factors faktor non perilaku. Selanjutnya Lawrence Green menganalisis perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat terbentuk dari tiga faktor yaitu: 1. Predisposing factor yaitu faktor yang ada dalam diri seseorang atau faktor yang menjadi dasarmotivasi bagi perilaku dan menyebabkan ia melakukan sesuatu, yang meliputi pengetahuan, jenis kelamin, usia, etnis, sikap, persepsi, dll. 2. Enabling factor yaitu faktor pemungkin yang memungkinkan atau yang memfasilitasi seseorang untuk berperilaku atau melakukan tindakan tertentu. Seperti: sarana prasarana, fasilitas kesehatan untuk terjadinya perilaku seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit, tempat pembuangan sampah, keterjangkauan berbagai sumber, daya, biaya, kesempatan dan jarak. 3. Reinforcing factor yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, untuk berperilaku sehat perlu contoh dari tokoh masyarakat, teman sebaya, atau dari sikap petugas, dukungan keluarga, serta kebijakan yang ada. Peran kader merupakan salah satu faktor pendukung yang berperan dalam perilaku kesehatan karena merupakan faktor penyerta perilaku yang memberikan ganjaran dan berperan bagi menetap atau lenyapnya perilaku. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani 2012 yang mengadopsi teori Lawrence Green tentang pemanfaatan Posyandu Lansia yang mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara peran kader dengan pemanfaatan Posyandu Lansia.

I. Kerangka Teori

Keterangan: Variabel yang diteliti Sumber: Modifikasi Teori Lawrence Green 1980, Depkes 2006 Lansia Perilaku kesehatan Persepsi 1. Predisposing Factor 2. Reinforcing Factor 3. Enabling Factor  Tokoh masyarakat  Dukungan Keluarga Kader 1. Saat pelaksanaan 2. Sebelum pelaksanaan 3. Setelah pelaksanaan  Petugas Kesehatan 32

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan bahwa lansia memiliki persepsi tentang tugas kader yang meliputi sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia, saat pelaksanaan Posyandu Lansia, dan setelah pelaksanaan Posyandu Lansia. Persepsi dibagi atas tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Apabila objek yang dipersepsi sesuai dengan penghayatan dan dapat diterima secara rasional dan emosional maka manusia akan memersepsikan baik atau cenderung menyukai dan menanggapi sesuai dengan objek yang dipersepsi. Sementara apabila tidak sesuai dengan penghayatannya maka persepsinya kurang atau cenderung menjauhi, menolak dan menanggapi secara berlawanan terhadap objek persepsi tersebut Marvianti, 2010. Persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas kader:  Sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia  Saat pelaksanaan Posyandu Lansia  Setelah pelaksanaan Posyandu Lansia

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Sub variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Persepsi lansia tentang peran kader Posyandu lansia Pernyataanpemahaman lansia dan pra lansia tentang tugas kader dalam pelaksanaan program Posyandu Lansia Dengan menghitung distribusi rata-rata persepsi lansia dan pra lansia terhadap 3 tiga variabel tugas kader, yaitu sebelum, saat dan setelah pelaksanaan Posyandu Lansia Pemberian skor menggunakan skala Likert: Selalu = 3 Kadang-kadang = 2 Tidak Pernah = 1 Kuesioner Penilaian 1. Baik, jika skor X ≥ mean + SD 2. Cukup, jika skor mean - SD ≤ X mean + SD 3. Kurang, jika skor X mean – SD Suryabarata, 2008 Ordinal

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

4 86 100

Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor

0 42 73

Hubungan antara Kinerja Kader Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia terhadap Kepuasan Lansia Di Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan Puskesmas Ciputat Timur.

0 3 127

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Kinerja Kader Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Kinerja Kader Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 17

PENGARUH METODE PERMAINAN FIND YOUR MATE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU LANSIA DI POSYANDU KELURAHAN PANGGUNG KOTA TEGAL TAHUN 2010.

0 0 2

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

0 1 29

Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor

0 0 17

HUBUNGAN KINERJA KADER DENGAN KEPUASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

0 0 8

HUBUNGAN PERSEPSI LANSIA TENTANG PERAN KADER DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN KE POSYANDU LANSIA DI DUSUN CABEAN BUMIREJO LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERSEPSI LANSIA TENTANG PERAN KADER DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN KE POSYANDU LANS

0 0 19