atau lenyapnya perilaku. Hal ini dapat ditemukan dalam diri seorang kader Henniwati, 2008. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani 2012
sesuai  dengan  teori  Lawrence  Green  mengatakan  bahwa  responden  yang tidak  memanfaatkan  posyandu  lansia  lebih  besar  proporsinya  pada  lansia
yang  menyatakan  kader  tidak  berperan  98,8  dibandingkan  dengan responden yang menyatakan kader berperan aktif 2,0.
Akan  tetapi  hal  ini  berbeda  dengan  hasil  penelitian  ini  yaitu  secara umum persepsi responden terhadap tugas kader adalah  13,2 berpersepsi
kurang baik, 76,5 memiliki persepsi cukup baik, dan 10,3 berpersepsi bahwa  kader  sudah  baik  dalam  menjalankan  tugasnya  untuk  pelaksanaan
Posyandu  Lansia.  Sebagian  besar  responden  yang  memanfaatkan Posyandu  Lansia  berpersepsi  cukup  baik  60,0,  begitu  pula  persepsi
responden  yang  kurang  memanfaatkan  Posyandu  Lansia  cukup  baik 77,1  atau  dengan  kata  lain  tidak  ada  perbedan  persepsi  responden
tentang tugas kader baik oleh responden yang memanfaatkan maupu yang
kurang memanfaatkan Posyandu Lansia.
1. Persepsi  Responden  Tentang  Tugas  Kader  Sebelum  Pelaksanaan
Posyandu Lansia
Berdasarkan  hasil  penelitian  diketahui  11  lansia  16,2 memiliki  persepsi  bahwa  kader  masih  kurang  baik  dalam
melaksanakan  tugasnya,  52  lansia  76,5  memiliki  persepsi  bahwa kader  sudah  cukup  baik  dalam  melaksanakan  tugasnya,  dan  5  lansia
7,4 berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya sebelum
pelaksanaan  kegiatan  Posyandu  Lansia  sudah  baik.  Hal  ini  berarti bahwa sebagian besar dari lansia memiliki persepsi bahwa kader dalam
menjalankan  tugasnya  sudah  cukup  baik,  dimana  lansia  pelaksanaan tugas  kader  yang  dimaksud  adalah  pelaksanaan  tugas  kader  yang
dilakukan  sebelum  berlangsungnya  kegiatan  Posyandu  Lansia.  Ini dapat dilihat dari motivasi yang diberikan oleh kader berupa informasi
tentang jadwal, tempat dan manfaat dari pelaksanaan Posyandu Lansia, serta  sarana  dan  prasarana  yang  telah  siap  untuk  digunakan  demi
menunjang kegiatan yang ada di Posyandu Lansia. Motivasi, persepsi, pembentukan sikap, dan integrasi terjadi di
saat sebelum kegiatan Posyandu Lansia yang seharusnya dibentuk oleh kader.  Hal  ini  terlihat  dalam  tugas  kader  menurut  DepKes  RI  2006
sebelum  pelaksanaan  kegiatan  Posyandu  Lansia  yaitu  memotivasi sasaran  Posyandu  Lansia  untuk  datang,  memberikan  informasi  terkait
Posyandu  Lansia  manfaat,  jadwal,  tempat,  kegiatan,  dsb  sehingga timbul  penilaian  yang  baik  dari  lansia  dan  mencerminkan  sikap  suka
mau datang terhadap Posyandu Lansia.
2. Persepsi  Responden  Tentang  Tugas  Kader  Saat  Pelaksanaan
Posyandu Lansia
Berdasarkan  hasil  penelitian  diketahui  7  lansia  10,3  memiliki persepsi  bahwa  kader  masih  kurang  baik  dalam  melaksanakan
tugasnya,  56  lansia  82,4  memiliki  persepsi  bahwa  kader  sudah cukup  baik  dalam  melaksanakan  tugasnya,  dan  5  lansia  7,4