Tujuan Umum Tujuan Khusus

dalam persepsi sehingga hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Hal ini diperkuat oleh Rahmat 1998 dalam Sudaryanto 2008 yang mengatakan bahwa persepsi adalah perjalanan tentang obyek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan-pesan. Persepsi merupakan suatu proses untuk memberikan kesan terhadap pengalaman yang diperoleh mengenai suatu obyek di lingkungan yang diamati sehingga diperoleh hasil berupa pengetahuan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi yang terbentuk pada diri individu berbeda antara satu orang dengan orang lain. Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Pengalaman, pendidikan, serta kebudayaan mempengaruhi persepsi individu Hardjana, 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sebuah persepsi menurut Baltus 1983 dalam Astuti 2005 yaitu: a. Kemampuan dan keterbatasan fisik panca indera, dimana faktor ini dapat mempengaruhi persepsi untuk sementara waktu atau permanen. b. Kondisi lingkungan. c. Pengalaman masa lalu. d. Kebutuhan dan keinginan. Ketika individu membutuhkan atau menginginkan sesuatu, maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkannnya.

B. Lanjut Usia Lansia

1. Definisi Lanjut Usia

Lanjut usia Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2, 3 dan 4 tentang kesehatan dikatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Menurut Notoadmodjo 2007 usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan Kemenkes, 2010. Jadi, lanjut usia adalah suatu proses yang alami dan tidak dapat dihindari dan dialami secara alamiah oleh setiap orang yang akan mencapai tingkat umur tertentu.

2. Klasifikasi Lansia

Kemenkes 2010 mengklasifikasikan lansia menjadi lima yaitu: a. Pralansia presenilis

Dokumen yang terkait

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

4 86 100

Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor

0 42 73

Hubungan antara Kinerja Kader Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia terhadap Kepuasan Lansia Di Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan Puskesmas Ciputat Timur.

0 3 127

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Kinerja Kader Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Kinerja Kader Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 17

PENGARUH METODE PERMAINAN FIND YOUR MATE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU LANSIA DI POSYANDU KELURAHAN PANGGUNG KOTA TEGAL TAHUN 2010.

0 0 2

Persepsi Keluarga Lansia Tentang Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

0 1 29

Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia di Lingkungan XII Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor

0 0 17

HUBUNGAN KINERJA KADER DENGAN KEPUASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

0 0 8

HUBUNGAN PERSEPSI LANSIA TENTANG PERAN KADER DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN KE POSYANDU LANSIA DI DUSUN CABEAN BUMIREJO LENDAH KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERSEPSI LANSIA TENTANG PERAN KADER DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN KE POSYANDU LANS

0 0 19