Pembelajaran Konvensional LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

Belajar Matematika dengan Pembelajaran Terpadu Model Nested Guru Tema Mengklasifikasikan Materi Thinking skill Organizer skill Siswa Kontruksi Pengetahuan dari Thinking skill Kemampuan Pemecahan Masalah Bagan 2.1 Desain Pembelajaran Terpadu Model Nested dalam Pembelajaran Matematika

C. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakan suatu istilah yang lazim diterapkan dalam pengajaran matematika. Konvensional adalah sebuah pembelajaran secara klasikal yang biasa digunakan oleh setiap pendidik untuk mendidik siswanya. Dalam pembelajaran konvensional, guru memiliki peranan yang sangat penting. Guru dituntut untuk menjelaskan materi dari awal hingga akhir pelajaran untuk menjamin materi tersebut dapat dipahami oleh semua siswa, jadi pada proses pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru. Pembelajaran konvensional menyebabkan siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran yang berlangsung lebih berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Siswa lebih banyak mendengarkan, mencatat, dan akhirnya menghafal penjelasan yang diberikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran siswa hanya sekali-kali bertanya mengenai hal-hal yang disampaikan oleh guru dan biasanya hal tersebut dilakukan oleh siswa yang sama. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif. Menurut Nasution menjelaskan bahwa ciri-ciri pembelajaran biasa adalah: 1 tujuan tidak dirumuskan secara spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati dan diukur, 2 bahan pelajaran disajikan kepada kelompok, kepada kelas sebagai keseluruhan tanpa memperhatikan siswa secara individual, 3 kegiatan pembelajaran umumnya berbentuk ceramah, kuliah, tugas tertulis, dan media lain menurut pertimbangan guru, 4 siswa umumnya pasif karena dominan mendengarkan uraian guru, 5 dalam hal kecepatan belajar, semua siswa harus belajar dengan kecepatan yang umum ditentukan oleh kecepatan guru mengajar, 6 keberhasilan belajar umumnya dinilai oleh guru secara subjektif, 7 diharapkan bahwa hanya sebagian kecil saja yang menguasai bahan pelajaran secara tuntas, sebagian lain akan menguasainya sebagian saja, dan ada lagi yang gagal, 8 guru terutama berfungsi sebagai penyalur pengetahuan sebagai sumber informasipengetahuan. 29 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika secara konvensional adalah suatu kegiatan pembelajaran yang 29 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h.209-211 dilakukan oleh guru pada umumnya dimana guru mendominasi kelas dengan metode ceramah dan tanya jawab, siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru, sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi pasif dan proses belajar siswa menjadi kurang bermakna.

D. Hasil Penelitian yang Relevan