pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya
pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
2. Prinsip Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi
alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran. Pengajaran terpadu perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang
mungkin dan saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.
Pengajaran dengan pembelajaran terpadu tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, sebaiknya pembelajaran terpadu
harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu
dipaksakan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.
Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran terpadu dapat diklarifikasikan menjadi: “1 penggalian tema; 2 pengelolaan
pembelajaran; 3 evaluasi; 4 reaksi”.
25
a. Penggalian Tema
Prinsip penggalian merupakan prinsip utama fokus dalam pembelajaran terpadu. Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih
dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dengan demikian dalam penggalian tema tersebut hendaklah memperhatikan
beberapa persyaratan. 1
Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran;
25
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007,h.9.
2 Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk
dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya;
3 Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis
anak; 4
Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak; 5
Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa- peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar;
6 Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangakan kurikulum
yang berlaku serta harapan masyarakat asas relevansi; 7
Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
b. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus
menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.
c. Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apabila tidak
dilakukan evaluasi. Dalam hal ini untuk melaksanakan evaluasi dalam pembelajaran terpadu, maka diperlukan beberapa langkah-langkah
positif, antara lain: 1
Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri self evaluationself assessment di samping bentuk evaluasi
lainnya. 2
Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan criteria keberhasilan
pencapaian tujuan yang akan dicapai.
d. Reaksi
Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit, melainkan ke suatu
kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran terpadu memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat
untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring.
3. Karakteristik Pembelajaran Terpadu