BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tentang kemampuan pemecahan masalah matematika di SMP PGRI 1 Ciputat ini dilakukan terhadap dua kelompok siswa. Kelompok
eksperimen terdiri dari 39 orang siswa pada kelas VIII-5 yang diajarkan menggunakan pembelajaran terpadu model nested, sedangkan kelompok
kontrol terdiri dari 42 siswa kelas VIII-2 yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran matematika yang diajarkan
pada penelitian ini adalah fungsi dengan 8 kali treatment. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, yang terdiri dari 7 butir soal berbentuk uraian. Tes kemampuan pemecahan masalah matematika ini
diberikan kepada kedua kelompok siswa setelah menyelesaikan pokok bahasan mengenai fungsi, dimana dalam proses pembelajarannya kedua
kelompok siswa diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen diajarkan dengan pembelajaran terpadu model nested sedangkan
kelompok kontrol diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan
akhir. Data pada penelitian ini adalah data yang terkumpul dari tes yang telah diberikan kepada siswa SMP PGRI 1 Ciputat, berupa data hasil tes
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dilaksanakan sesudah pembelajaran post-test.
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelompok
Eksperimen
Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran terpadu model nested dengan jumlah
siswa sebanyak 39 siswa, maka diperoleh data sebagai berikut:
45
Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Akhir Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas Eksperimen Statistika Skor
Jumlah Siswa N 39
Maksimum X
max
81 Minimum X
min
37 Mean X
63,47 Median Me
64,50 Modus Mo
65,17 Varians S
2
128,60 Simpangan Baku S
11,34 Skewnes Kemiringan
-0,27 Kurtosis Ketajaman
2,36 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 39 siswa dengan nilai rata-rata
x
63,47, median Me 64,50, modus Mo 65,17, varians s
2
128,60, simpangan baku s 11,34, tingkat kemiringan sk -0,27, karena nilai
sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri atau miring ke kiri,
kurva menceng ke kanan, dan ketajaman kurtosis
4
α 2,36 yang berarti kurang dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik mendatar sehingga
nilai rata-rata tersebar secara merata. lihat lampiran 10. Deskripsi data hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram dan poligon sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas
Eksperimen
Frekuensi No Interval
Kelas Tepi
Kelas Titik
Tengah Absolut Kumulatif Relatif
1 37-44 36,5-44,5 40.5
3 3
7.69 2 45-52 44,5-52,5
48.5 4
7 10.26
3 53-60 52,5-60,5 56.5
6 13 15.38
4 61-68 60,5-68,5 64.5
13 26 33.33
5 69-76 68,5-76,5 72.5
8 34 20.51
6 77-84 76,5-84,5 80.5
5 39 12.82
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 39 siswa di kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran terpadu model nested mempunyai
banyak kelas interval adalah 6 kelas, dengan memperoleh nilai di atas rata- rata sebanyak 53,18 yaitu sebanyak 21 siswa, sedangkan yang
memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 46,82 yaitu sebanyak 18 siswa.
Secara visual penyebaran data hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran terpadu model nested
dapat dilihat pada histogram dan poligon frekuensi dibawah ini:
36,5 44,5 52,5 60,5 68,5 76,5
84,5 Nilai
Frekuensi 14
13 12
11 10
9 8
7 6
5 4
3 2
1
Gambar 4.1 Histogram Distribusi frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Kelompok Eksperimen
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa kurva menyebar pada nilai di atas nilai rata-rata. Siswa yang memperoleh nilai di atas nilai rata-rata lebih
banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata- rata.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelompok