kemampuan seseorang melakukan serangkaian proses dalam mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Untuk itu perlu dilakukan usaha untuk
membantu siswa menyelesaikan masalah khususnya masalah matematika yang dihadapi.
B. Pembelajaran Matematika Terpadu Model Nested
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu
Belajar dan pembelajaran sangat erat kaitanya, pembelajaran tidak akan berlangsung tanpa belajar sebaliknya untuk belajar diperlukan
pembelajaran. Pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai proses, cara menjadikan orangmakhluk hidup belajar. Pembelajaran
adalah “suatu kombinasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran”.
16
Manusia yang terlibat dalam pembelajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan
tulis, kapur, spidol, penghapus, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan
audio visual, komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dan peserta didik. Kualitas hubungan antara guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran sebagian besar ditentukan oleh pribadi pendidik dalam mengajar dan peserta didik dalam belajar. Hubungan tersebut
mempengaruhi kesediaan peserta didik untuk melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, bila terjadi hubungan yang positif antara guru
dan peserta didik, peserta didik akan berusaha sungguh-sungguh masuk ke dalam kegiatan ini.
17
16
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 1995, h. 57.
17
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk, Pembelajaran Terpadu,Bandung: UPI Press, 2006,cet.1,h.3.
Dalam pembelajaran guru dituntut untuk dapat memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode dengan strategi yang optimal
sehingga terjadi proses belajar guna mencapai hasil yang diinginkan. Pembelajaran diharapkan berpusat pada kegiatan siswa student centered,
karena pembelajaran diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan untuk membelajarkan anak
didik. Pada buku Pembelajaran Terpadu dikatakan bahwa, “istilah
pembelajaran terpadu berasal dari kata integrated teaching and learning atau integrated curriculum approach. Konsep ini telah lama dikemukakan
oleh John Dewey sebagai usaha untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa dan kemampuan pengetahuannya
Beans:1993”.
18
Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah “pendekatan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam
pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya”.
19
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam
intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan
secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa
akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam
intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih
menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk membuat keputusan.
18
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk. Pembelajaran Terpadu…h.4.
19
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk. Pembelajaran Terpadu…h.4.
Definisi lain tentang pembelajaran terpadu adalah “pendekatan holistik yang mengkombinasikan aspek epistemologi, sosial, psikologi dan
pendekatan pendagogi untuk pendidikan anak, yaitu menghubungkan antara otak dan raga, antara pribadi dan pribadi, antara individu dan
komunitas, dan antara domain-domain pengetahuan”.
20
Dikatakan holistik karena dalam pembelajaran terpadu, siswa dapat memahami suatu
kejadian dari berbagai sisi yang mengkombinasikan segala aspek dengan menghubungkan antara pribadi, sosial dan pengetahuan-pengetahuan dasar
yang siswa miliki. Menurut Atkinson 1989 pembelajaran terpadu merupakan “suatu
aplikasi salah satu strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat
proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak”.
21
Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pembelajaran terpadu didasarkan pada pendekatan inquiri, yaitu melibatkan siswa mulai dari merencanakan,
mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar
dari hasil pengalamannya sendiri. Collins dan Dixon 1991 menyatakan tentang pembelajaran terpadu sebagai berikut: “integrated learning occurs
when an authentic event or exploration of a topic in the driving force in the curriculum”.
22
Dalam pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar proses dan
isi materi lebih dari satu bidang studi pada waktu yang sama. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan
suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang
dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi
20
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk. Pembelajaran Terpadu…h.5.
21
Bambang Aryan, Mengapa Memilih pembelajaran Terpadu?, Tersedia [Online]: http:rbaryans.wordpress.com20070419mengapa-memilih-pembelajaran-terpadu, [14 Juli
2010, 19:00 WIB].
22
Bambang Aryan, Mengapa Memilih pembelajaran Terpadu?... [14 Juli 2010, 19:00 WIB].
atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar anak, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dikatakan bermakna karena dalam
pembelajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang mereka pahami. Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai
dengan perkembangannya yang holistik dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya. Untuk itu
aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna, dan otentik
sehingga siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari.
23
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi
untuk memberikan pengalaman bermakna untuk peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pengajaran terpadu, anak akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pahami.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Menurut Beane 1995 pembelajaran terpadu merupakan “model yang mencoba untuk
memadukan beberapa pokok bahasan”.
24
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek materi
belajar, dan aspek kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran terpadu dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran siswa SDMI sampai SMAMA
sesuai dengan kompetensi dan materi ajar yang terdapat dalam kurikulum. Jadi, dari berbagai pendapat mengenai pembelajaran terpadu di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu
23
Bambang Aryan, Mengapa Memilih Pembelajaran Terpadu?...[14 Juli 2010, 19:00 WIB].
24
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk. Pembelajaran Terpadu…h.6.
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya
pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
2. Prinsip Pembelajaran Terpadu