05 ,
= α
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelompok Jumlah
Sampel Varians
s
2
F
hitung
F
tabel
05 ,
= α
Kesimpulan
Eksperimen 39 128,60 Kontrol 42
146,11 1,13 1,89 Terima
H
Karena F
hitung
kurang dari F
tabel
1,13 1,89 maka H diterima,
artinya kedua varians populasi homogen.
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pasangan hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut: H
:
µ
1
µ
2
H
1
:
µ
1
µ
2
Berdasarkan hasil uji prasyarat menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya data dianalisis untuk
pengujian hipotesis. Perhitungan uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dalam pembelajaran yang menggunakan
pembelajaran terpadu model nested terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t, dengan menggunakan data yang diperoleh, yaitu hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika kelompok eksperimen sebesar 63,47. Dengan
varians sebesar 128,60. Dan kelompok kontrol diperoleh
sebesar 56,98 dengan varians
sebesar 146,11. Setelah itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji t, maka
diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,48 lihat lampiran 15. Untuk mengetahui nilai t
tabel
dengan derajat kebebasan dk = 79 dan taraf signifikansi α =
0,05 dilakukan penghitungan, dari hasil penghitungan didapat nilai t
tabel
= 1,99. Dengan membandingkan nilai t
hitung
dan t
tabel
diperoleh t
hitung
t
tabel
, ini berarti H
ditolak dan H
1
diterima. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran terpadu model nested lebih tinggi
daripada rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Kelompok Sampel Mean t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 39 63,47 Kontrol
42 56,98
2,48 1,99 Tolak H
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,48 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima dengan taraf signifikansi 5, berikut sketsa kurvanya:
= 0,05
1,99
Gambar 4.3 Kurva Uji Perbedaan Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa nilai t
hitung
yaitu 2,48 lebih besar dari t
tabel
yaitu 1,99 artinya jelas bahwa t
hitung
jatuh pada daerah penolakan Ho daerah kritis. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
antara kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang menggunakan pembelajaran terpadu model nested dengan siswa yang
diberi pembelajaran konvensional.
2. Pembahasan Hasil Penelitian