83
b. ROE Return On Equity ROE Bank Syariah Mega Indonesia mengalami kenaikan dari 11,06
ditahun 2008 menjadi 39,97 ditahun 2009. Ini disebabkan karena naiknya ekuitas bank dan naiknya laba bersih bank. Rasio ini berada jauh diatas standar
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan meningkatnya ROE maka kinerja bank akan semakin baik.
c. Net Interest Margin NIM NIM Bank Syariah Mega Indonesia tahun 2009 sebesar 11,38 naik
dibandingkan tahun 2008 sebesar 6,86. Kenaikan NIM ini disebabkan karena naiknya pendapatan dari penyaluran dana dari Rp. 367.313.000.000 tahun 2008
menjadi Rp. 764.195.000.000 ditahun 2009. Dan masih berada jauh diatas standar NIM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4. Bank Syariah Bukopin BSB
Perjalanan PT Bank Syariah Bukopin dimulai dari sebuah bank umum, PT Bank Persyarikatan Indonesia yang diakuisisi oleh PT Bank Bukopin Tbk untuk
dikembangkan menjadi bank Syariah. Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah setelah
memperoleh izin operasi Syariah dari Bank Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008 dan pada tanggal 11 Desember 2008 telah diresmikan oleh Wakil Presiden
Republik Indonesia. Komitmen penuh dari PT Bank Bukopin Tbk sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam
rangka untuk menjadikan PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank syariah dengan
84
pelayanan terbaik. Dan pada tanggal 10 Juli 2009 melalui Surat Persetujuan Bank Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk telah mengalihkan Hak dan Kewajiban Usaha
Syariah-nya kedalam PT Bank Syariah Bukopin. Sampai dengan tahun 2009, asset yang dimiliki oleh BSB adalah Rp 1,9
triliun dan tahun 2008 sebesar Rp 606 miliar. Ekuitas yang dimiliki oleh BSB tahun 2009 adalah Rp 133 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp 132 miliar.
Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat tahun 2009 adalah Rp 64,7 miliar dan tahun 2008 Rp -2,5
miliar, laba rugi sebelum pajak tahun 2009 adalah Rp 2,2 miliar dan tahun 2008 adalah Rp -10,2 miliar. Sehingga diperoleh rasio ROA, ROE dan NIM sebagai
berikut:
Tabel 4.9
NAM A BANK
ROA ROE
NIM 2008
2009 2008
2009 2008
2009 BSB
-1.14 0.06
-8.02 0.87
-0.86 3.66
Sumber: Bank Indonesia a. ROA Return On Assets
Bank Syariah Bukopin atau yang sering disingkat dengan BSB mempunyai ROA tahun 2009 sebesar 0,06 dan tahun 2008 sebesar -1,14. Hal
ini menunjukkan bahwa ROA BSB mengalami kenaikan pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008. Tahun 2009 merupakan tahun awal bagi BSB
untuk beroperasi secara mandiri atau perubahan BSB dari Unit Usaha Syariah
85
UUS menjadi Bank Umum Syariah BUS. Jadi, walaupun BSB termasuk bank yang baru memisahkan diri dari induknya, namun sudah terlihat kemajuan yang
cukup signifikan yang bisa dilihat dari perolehan laba sebelum pajak dan total aktivanya. ROA yang dicapai oleh BSB tahun 2009 masih berada dibawah
standar ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. ROE Return On Equity
ROE BSB tahun 2009 sebesar 0,87 mengalami kenaikan dibanding tahun 2008 sebesar -8,02. Ini disebabkan karena naiknya laba bersih yang
didapat oleh BSB tahun 2009 lebih besar daripada tahun 2008. Dari kenaikan laba bersih ini, maka akan menanamkan modalnya pada BSB karena dapat
memperoleh ROE yang positif. ROE yang dicapai oleh BSB tahun 2009 masih dibawah standar ROE yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
c. NIM Net Interest Margin NIM BSB tahun 2009 sebesar 3,66 naik dibandingkan tahun 2008
sebesar -0,86. Kenaikan NIM ini disebabkan karena naiknya pendapatan dari penyaluran dana bersih tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008.
5. Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS
Berawal dari akusisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia, pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan ijin dari Bank
Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari bank umum konvensional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah