81
b. Return On Equity ROE ROE Bank Muamalat tahun 2008 adalah 33,14 dan tahun 2009 adalah
8,03. Tidak jauh berbeda dengan ROA, pencapaian ROE Bank Muamalat tahun 2009 juga menurun. Ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Muamalat sepanjang
tahun 2009 kurang baik karena mengalami penurunan baik dari ROA maupun ROE. Penurunan ROE ini disebabkan karena menurunnya laba bersih yang
diperoleh Bank Muamalat. c. Net Interest Margin NIM
NIM Bank Muamalat tahun 2009 adalah 5,15 dan tahun 2008 7,42. Pencapaian Net Interest Margin atau dalam Syariah disebut dengan Net Revenue
juga mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena menurunnya pendapatan bagi hasil bank juga seiring dengan menurunnya ROA.
3. Bank Syariah Mega Indonesia BSMI
Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada
tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT Corpora, kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega,Tbk., TransTV, dan
beberapa perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada tanggal 25
Agustus 2004 PT Bank Umum Tugu resmi beroperasi secara syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia. Dan terhitung tanggal 23 September
82
2010 nama badan hukum Bank ini secara resmi telah berubah menjadi PT. Bank Mega Syariah.
Sampai dengan tahun 2009, asset yang dimiliki oleh BSMI adalah Rp 4,3 triliun dan tahun 2008 sebesar Rp 3,09 triliun. Ekuitas yang dimiliki oleh BSMI
tahun 2009 adalah Rp 318 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp 238 miliar. Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil untuk Investor Dana
Investasi Tidak Terikat tahun 2009 adalah Rp 548 miliar dan tahun 2008 Rp 250 miliar, laba rugi sebelum pajak tahun 2009 adalah Rp 83,7 miliar dan tahun
2008 adalah Rp 23,7 miliar. Sehingga diperoleh rasio ROA, ROE dan NIM sebagai berikut:
Tabel 4.8
Sumber: Bank Indonesia a. Return On Assets ROA
ROA Bank Syariah Mega Indonesia tahun 2009 sebesar 2,22 mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 sebesar 0,98. Ini disebabkan karena naiknya
laba sebelum pajak dari Rp.7,4 miliar tahun 2008 menjadi Rp.23 miliar. Semakin tinggi tingkat ROA maka akan semakin baik.
NAMA BANK ROA
ROE NIM
2008 2009
2008 2009
2008 2009
BSMI 0.98
2.22 11.06
39.97 6.86
11.38
83
b. ROE Return On Equity ROE Bank Syariah Mega Indonesia mengalami kenaikan dari 11,06
ditahun 2008 menjadi 39,97 ditahun 2009. Ini disebabkan karena naiknya ekuitas bank dan naiknya laba bersih bank. Rasio ini berada jauh diatas standar
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan meningkatnya ROE maka kinerja bank akan semakin baik.
c. Net Interest Margin NIM NIM Bank Syariah Mega Indonesia tahun 2009 sebesar 11,38 naik
dibandingkan tahun 2008 sebesar 6,86. Kenaikan NIM ini disebabkan karena naiknya pendapatan dari penyaluran dana dari Rp. 367.313.000.000 tahun 2008
menjadi Rp. 764.195.000.000 ditahun 2009. Dan masih berada jauh diatas standar NIM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4. Bank Syariah Bukopin BSB
Perjalanan PT Bank Syariah Bukopin dimulai dari sebuah bank umum, PT Bank Persyarikatan Indonesia yang diakuisisi oleh PT Bank Bukopin Tbk untuk
dikembangkan menjadi bank Syariah. Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah setelah
memperoleh izin operasi Syariah dari Bank Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008 dan pada tanggal 11 Desember 2008 telah diresmikan oleh Wakil Presiden
Republik Indonesia. Komitmen penuh dari PT Bank Bukopin Tbk sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam
rangka untuk menjadikan PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank syariah dengan