Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Perkembangan perbankan tahun 2009 mulai membaik. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia periode Juni hingga Desember menunjukkan pertumbuhan asset perbankan, Dana pihak ketiga dan penyaluran kredit. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa perbankan di Indonesia sudah mulai pulih dari krisis. Sepanjang tahun 2009, asset perbankan mencapai Rp. 223 Triliun atau tumbuh sebesar 10 dari tahun sebelumnya. Sedangkan kredit tahun 2009 sebesar Rp. 130 Trilliun atau tumbuh sebesar 10. Namun, tumbuhnya tingkat kredit ini belum memulihkan fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi yang disebabkan karena persepsi perbankan terhadap risiko sector riil yang masih terimbas krisis keuangan global tahun 2008. NIM yang diperoleh bank pun tetap tebal, BRI merupakan bank yang mempunyai NIM paling tebal yaitu sebesar 9,99 namun tingginya perolehan NIM pada bank BRI merupakan perolehan dari tinggat suku bunga yang ditetapkan oleh BRI. Karena tugas bank yang menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, menjaga kepercayaan masyarakat menjadi sangat penting. Maka dari itu, kesehatan bank harus selalu diperhatikan. Seperti CAMELS Capital, Assets, Management, Earning, dan Liquidity, Sensitivity yang dapat dilihat melalui laporan keuangan bank. Hal ini berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Nomor : 610PBITAHUN 2004 tentang system penilaian tingkat kesehatan Bank Umum. Dalam pasal 3 disebutkan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai mana yang telah disebutkan diatas dengan tambahan yaitu sensitivitas terhadap risiko 4 pasar. Untuk melihat bagaimana kesehatan suatu bank, kita dapat melihat pada laporan keuangannya. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan suatu bentuk komunikasi antara pemilik dan manajemennya. Dengan melihat laporan keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh menajemennya. Indicator baik atau tidak kondisi suatu perusahaan dapat dilihat salah satunya dengan perolehan laba perusahaan. Bagi para investor, analisis laporan keuangan dengan melihat pada rasio-rasio keuangan yang biasa digunakan yaitu dengan melihat pada aspek Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity. Analisa rasio seperti halnya alat analisa yang lain adalah “future oriented”, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. 1 Untuk itu, ketika perbankan di Indonesia mulai kembali mengalami keguncangan pada tahun 2008, maka perlu diadakannya analisis mengenai kinerja perbankan setelah krisis pada tahun tersebut dan tahun 2009 sebagai tahun pembanding. Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dari kondisi keuangan suatu perusahaan atau bank. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan yang terjadi dalam jumlah 1 Munawir, Analisis Laporan Keuangan. Liberti: Yogyakarta, 2004, h.64 5 rupiah, prosentase serta trendnya, penulis menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan atau bank. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN NASIONAL TAHUN 2009

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi pembahasan yang melebar, penulis membataskan masalah pada: 1. Rasio keuangan yang dipakai untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah ROA, ROE dan NIM 2. Perbankan Nasional yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah 10 bank umum. Di antaranya adalah: NO BANK KONVENSIONAL NO BANK SYARIAH 1 Bank Mandiri 1 Bank Muamalat 2 Bank Rakyat Indonesia 2 Bank Syariah Mandiri 3 Bank Negara Indonesia 3 Bank Syariah Mega Indonesia 4 Bank Central Asia 4 Bank Syariah Bukopin 5 Bank Danamon 5 BRI Syariah 6

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional berdasarkan rasio ROA, ROE, dan NIM? 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja bank syariah dan bank konvensional berdasarkan rasio ROA, ROE dan NIM?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisa kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah tahun 2009 berdasarkan ROA, ROE dan NIM. 2. Untuk membandingkan kinerja bank syariah dengan bank konvensional berdasarkan rasio ROA, ROE dan NIM. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai media yang dapat berguna untuk menambah dan memperluas wawasan serta pengalaman didalam menganalisis rasio keuangan bank dimana penulis dapat menerapkan teori-teori yang yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan. 7 2. Bagi perbankan, diharapkan dapat berguna dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh serta untuk meningkatkan kinerja perbankan di Indonesia. 3. Dengan mengetahui analisis rasio keuangan bank, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan berikutnya dalam menilai kinerja perbankan.

D. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan dilakukan terhadap sumber kepustakaan, penulis berpendapat bahwa apa yang merupakan permasalahan pokok dalam penelitian ini tampaknya sangat berbeda dengan apa yang sudah ada. Adapun kajian kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Asna dan Andi Nu Graha Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang, Volume 2 No. 3, Oktober 2006 : ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA. Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai minat investor terhadap saham suatu perusahaan didasari oleh keyakinannya terhadap kinerja perusahaan. Cara umum yang digunakan untuk melihat kelayakan kinerja suatu perusahaan adalah dengan cara menganalisa kinerja finansialnya dan return yang akan diterima atas investasi pada saham tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CAR, LDR, ROA, dan BOPO terhadap return saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta,

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013.

1 7 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013.

0 4 16

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2008-2012.

0 3 12

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2008-2012.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN LEMBAGA PERBANKAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Lembaga Perbankan ( Studi Bank SwastaNasional di Bursa Efek Indonesia (BEI) PeriodeTahun 2009 - 2012 ).

1 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN LEMBAGA PERBANKAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Lembaga Perbankan ( Studi Bank SwastaNasional di Bursa Efek Indonesia (BEI) PeriodeTahun 2009 - 2012 ).

0 3 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (2003-2007).

0 0 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (TAHUN 2004 – 2007).

0 0 9

Pengaruh Rasio Keuangan dan Non Keuangan pada Kinerja Keuangan Perbankan.

0 1 18

PERHITUNGAN RASIO-RASIO KEUANGAN YANG DIGUNAKAN DALAM MENILAI KINERJA PERUM PEGADAIAN TAHUN 2005-2009

0 0 37