9
perusahaan dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria rata-rata Price Earning Ratio PER, Dari 27 sampel perusahaan perusahaan berkinerja
keuangan baik sebanyak 12 perusahaan dan perusahaan berkinerja keuangan tidak baik sebanyak 15 perusahaan,. Data yang dianalisis berupa rasio keuangan selama
tahun 1999- 2002. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang telah dirumuskan dapat menjelaskan secara nyata atas terjadinya perbedaan kelompok
perusahaan yang berkinerja keuangan baik dan tidak baik. Dari kedelapan belas rasio yang terpilih secara Discriminant Simultaneous Methode tersebut, net profit
margin merupakan rasio keuangan yang paling dominan sebagai pembeda dalam pengelompokan perusahaan yang berkinerja keuangan baik dan tidak baik yaitu
sebesar 4,378. Sedangkan secara Discriminant Stepwise Methode, yang paling dominan adalah total debt to total capital assets yaitu sebesar 2,833.
3. Anita Febriyani Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Trisakti dan Rahadian Zulfadin Staf pada Pusat Statistic dan Peneliti Keuangan. Volume 7 No. 4,
desember 2003 : ANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA. Dalam penelitian ini variable yang digunakan adalah
ROA, ROE dan LDR pada Bank Devisa dan Non Devisa. Penelitian ini metodologi yang digunakan adalah metode uji hipotesis yang bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan non devisa. Objek dari penelitian ini adalah bank-bank devisa dan non devisa
yang tercatat di Bank Indonesia. hasil dari penellitian tersebut adalah pada tahun
10
2000 tidak terdapat perbedaan kinerja antara bank devisa dan non devisa jika dilihat dari ROA, ROE dan LDR. Hal ini kemungkinan terjadi karena bank devisa
tidak secara maksimal memanfaatkan peluang memperoleh laba dari transaksi dengan mempergunakan mata uang asing. Faktor lain adalah besarnya kredit
macet yang dimiliki oleh bank devisa akibat melambungnya tingkat suku bunga bank. Hasil uji statistik untuk tahun 2001 juga menunjukkan tidak adanya
perbedaan kinerja antara bank devisa dengan bank non devisa jika dilihat dari ROA dan ROE. Sedangkan untuk indikator LDR hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan kinerja yang cukup signifikan antara bank devisa dan non devisa. Hal ini disebabkan oleh membaiknya kondisi perekonomian
Indonesia, yang diikuti penurunan tingkat suku bunga perbankan sehingga berdampak positif untuk sektor perbankan.
Sedangkan dalam penelitian ini penulis akan menganalisis mengenai rasio keuangan yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan bank
konvensional dan bank syariah tahun 2009. Pengukuran kinerja keuangan ditentukan dengan rasio profitabilitas diantaranya: ROA, ROE dan NIM. Dan
bank syariah dan konvensional yang menjadi objek penelitian adalah 5 bank syariah dan 5 bank konvensional dan dianalisis menggunakan alat uji statistic
yaitu independent sample t-test dan analysis of varians.
11
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Laporan Keuangan
laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut.
2
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan secara lengkap, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan
tersebut. Laporan keuangan merupakan hasil kombinasi daripada fakta yang tercatat
anggapan atau kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi, sehingga penentuan standar rasio sebagai pembanding tidak dapat digunakan sebagai
ukuran yang pasti. Karena standar rasio untuk industri merupakan hasil rata-rata dari beberapa perusahaan yang sejenis mempunyai kondisi keuangan yang
berbeda-beda. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan dalam data keuangan dan
hasil operasi perusahaan yang sejenis adalah sebagai berikut:
3
1 Letak perusahaan dengan tingkat harga dan biaya operasi yang berbeda.
2
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo:Jakarta, 2008 h.7
3
Munawir, Analisis Laporan Keuangan. Liberti:Yogyakarta, 2004, h.65
12
2 Jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang digunakan dalam operasi berbeda dengan perusahaan yang lain.
3 Adanya perbedaan umur kekayaan yang dimiliki diantara perusahaan tersebut.
4 Perbedaan kebijaksanaan masing-masing perusahaan. 5 Perbedaan struktur permodalan yang dimiliki.
6 Perbedaan system dan prosedur akuntansi yang digunakan termasuk perbedaan dalam klasifikasi biaya, klasifikasi rekening dalam
penyajian laporan keuangan serta periode akuntansi tahun buku. 2.
Jenis Rasio Keuangan Bank
Rasio keuangan bank terdiri dari tiga rasio, yaitu rasio likuiditas bank, rasio solvabilitas bank, dan rasio rentabilitas bank.
4
Masing-masing rasio tersebut mempunyai berbagai macam jenis.
A. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
perusahaan dengan melihat aktiva lancar peruahaan relativ terhadap hutang lancarnya hutang dalam hal ini merupakan kewajiban bank. Suatu bank
dikatakan liquid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utang- utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi
permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
4
ibid
13
Rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan
mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Dalam rasio likuiditas, rasio yang dapat diukur antara lain: quick ratio,
banking ratio, dan loans to assets ratio.
5
1 Quick Ratio Rasio ini untuk mengetahui kemampuan dalam membiayai kembali
kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan aktiva lancar yang lebih liquid yang dimilikinya.
2 Banking RatioLoan to Deposit Ratio LDR
6
Rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal
sendiri yang digunakan. 3 Loan to Assets Ratio
Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bank yang tersedia. Semakin
tinggi rasionya semakin rendah tingkat likuiditasnya. B. Rasio Solvabilitas Capital
Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini
5
Sovi, “Jenis Rasio Keuangan Bank” . artikel diakses pada 5 Desember 2010 dari http:sovi70-ovi.blogspot.com201004jenis-rasio-keuangan-bank.html
6
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo:Jakarta, 2008, h.225