Pengetahuan menyirih Perilaku Menyirih Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Yang Dirasakan Wanita Karo Di Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2009

5.2. Pengetahuan menyirih

Berdasarkan hasil wawancara dengan keenam informan menyatakan bahwa pengetahuan menyirih didapatkan berdasarkan pengalaman masing-masing. Walaupun informan mengetahui menyirih dari orang yang berbeda-beda, akan tetapi masing-masing informan mempunyai harapan-harapan ataupun motivasi masing-masing dibalik keingintahuan terhadap menyirih. Menurut Kalengi 1994 bahwa gagasan-gagasan terbentuk oleh pengalaman, pengetahuan, nilai, norma dan harapan-harapan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan informan berikut, ” Hmmm...dari bibik dekat rumahlah memang bukan saudara kali tapi sering aku main-main kerumahnya, karena kulihat dia selalu makan sirih jadi kepingin pula aku” Hal yang sama diungkapkan informan yang lain yaitu: ” Aku duluu kali..tau dari mamak sama nenekku, karena sakit gigiku suruhnya aku makan sirih, eh,, jadi keterusan pula..” Dari pernyataan informan diatas menunjukkan bahwa informan menyirih selain rasa ingin tahu juga dilatar belakangi oleh sistem kekerabatan dan lingkungan sosial. Selain daripada itu faktor lingkungan sosial yaitu dapat dilihat dari pernyataan informan bahwa informan menjadi penyirih diakibatkan dukungan lingkungan sekitar yang dianggap berpengaruh mendukung informan untuk menyirih dan selain itu informan marasakan manfaat bagi kesehatan yang dianggap dapat membantu informan, hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut, ” Aku tau dulu dari nenek-nenek zaman dulu, makan sirih orang itu di jambur jadi terikutkanku” Hal senada juga diungkapkan informan yang lain: ” Kalau dulu itu wajib anak perempuan makan sirih kalau kumpul-kumpul itu supaya enak cakap-cakap” Dapat dilihat bahwa informan menyirih dikarenakan sistem kekerabatan antara wanita Karo itu sendiri dimana menyirih menambah keeratan persaudaraan sehingga informan Universitas Sumatera Utara menyirih secara bersamaan, dengan demikian lingkungan budaya itu sendiri yang memberi pengetahuan menyirih terhadap informan. Dari pernyataan informan tersebut sesuai dengan Capra 1998, bahwa pandangan seseorang terhadap organisme dan hubungnya dengan lingkungannya. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa keenam informan mendapatkan pengetahuan menyirih dari lingkungan sosial sekitar, yang akhirnya memberikan harapan bahwa menyirih dapat bermanfaat bagi kesehatan informan masing-masing.

5.3. Komposisi Menyirih