” Gak bisa kupastikanlah karena tergantung situasi dan kondisi juga kalau memang harus kutinggalkan demi kesehatan bisa juga tapi kalau gak terpaksa kali enggak mau aku..”
Dari hal di atas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan informan tidak bersedia untuk tidak menyirih lagi dikarenakan sudah ketagihan. Hal tersebut dapat kita lihat diakibatkan
tembakau yang mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketagihan atau adiksi. Selain itu dapat dilihat dari lokasi penelitian bahwa sampai sekarang settingan budaya Karo juga
menjadi salah satu faktor bahwa informan tidak bisa untuk tidak menyirih sebab menyirih sebagai lambang kekerabatan dan juga lambang menghormati, sehingga pada acara dalam
adat istiadat Karo sirih selalu digunakan untuk saling menyapa wanita Karo, dan juga tanda kehormatan kepada saudara dari pihak laki-laki kalimbubu sehingga disodorkan sirih untuk
dimakan.
5.9. Faktor-faktor yang mempengaruhi informan menyirih
Yang menjadi alasan informan menyirih dalam penelitian ini adalah faktor budaya, untuk mendapatkan ketenangan, pengobatan dan juga faktor lingkungan. Selain alasan di
atas, 1 informan menambahkan alasan coba-coba dulu, sesuai dengan pernyataan informan, berikut;
”Dari budaya juga bisa karena kalau kita orang karo kan tanda keakrapan sama menghormati menyirih sama-sama itu, bisa juga karena banyak orang di sekitar kita yang
nyirih jadi kita punlah ikut-ikutan, bisa juga karena ada masalah coba-coba dulu terus jadi keterusanlah”
Sesuai dengan pernyataan Skiner Notoatmojo 2005, bahwa sesuatu yang baru novelty,
akan lebih menarik perhatian kita daripada sesuatu yang telah kita ketahui dan sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik perhatian kita juga.
5.10. Menyirih dapat mengatasi stres
Universitas Sumatera Utara
Sirih juga dapat menghilangkan stres. Informan merasa kalau menyirih sedikit melupakan masalah yang ada dipikiran mereka. Informan juga merasa tenang apabila
menyirih, hal ini dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan informan di bawah ini: ” Ya iyalah..karena pada awalnya pun gara-gara itunya akunya menyirih karena sambil
menyirih ada penyelesaiannya kurasa..” 3 infoman menyatakan hal yang senada,
Namun 1 informan menyatakan tidak bisa, hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan di bawah ini,
” Gak jugalah karena kadang-kadang waktu nyirih itu juga kupikirkan masalahnya, karena tenang buatnya”
Menurut peneliti bahwa kandungan tembakau yang mengandung nikotin dapat memberikan perasaan tenang tersebut sehingga informan merasakan tenang sehingga
informan dapat berkonsentrasi sehingga informan merasa bahwa dengan menyirihlah stres mereka dapat diatasi.
5.11. Lama informan menyirih
Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan informan sudah berpengalaman menyirih dilihat keseluruhan informan sudah menyirih di atas 40 tahun
bahkan sudah ada informan yang menyirih sampai 60 tahun. Dari hal ini peneliti melihat bahwa informan menyirih bukan saja suatu aktivitas bagi
informan akan tetapi sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari sama halnya dengan makan.
5.12. Perasaan Informan sewaktu menyirih