Adat Istiadat Dampak Sirih terhadap Kesehatan

komunikasi dengan roh. Sirih, kapur, dan gambir merupakan susunan kekerabatan masyarakat Karo yang terdiri dari kalimbubu kerabat pemberi isteri, senina teman semarga, dan anak beru kerabat penerima isteri. Letak sirih dan tikar persembahan diatas kepala ketika tidur menandakan tanda hormat kepada penjaga roh rumah Sinaga et al , 1985.

2.3.2. Adat Istiadat

Masyarakat Karo mempunyai kebiasaan mengunyah sirih yang biasanya dilakukan terutama pada adat-istiadat. Kebiasaan mengunyah sirih yang berhubungan dengan adat-istiadat digunakan sebagai suguhan untuk orang-orang atau tamu yang dihormati, misalnya pada acara pertemuan atau acara perkawinan Purba J, 2005. Memakan sirih juga merupakan bagian dari acara ketika membicarakan mahar dan hari pernikahan. Acara pertemuan ini disebut dengan ngembah belo selambar.Selain acara ngembah belo selambar, sirih juga digunakan pada saat nganting manuk. Nganting manuk adalah kelanjutan proses dari acara maba belo selambar dengan membawa seekor ayam sebagai jalan untuk membuka musyawarah Prinst Darwan et al, 2005.

3.3.3 Dampak Sirih terhadap Kesehatan

Piper betle L. , merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia dan dikenal dengan nama sirih. Secara tradisional sirih dipakai sebagai obat sariawan, sakit tenggorokan, obat batuk, obat cuci mata, obat keputihan, pendarahan pada hidungmimisan, mempercepat penyembuhan luka, menghilangkan bau mulut dan mengobati sakit gigi. Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak atsiri 1-4,2, air protein, lemak. Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya Universitas Sumatera Utara banyak digunakan untuk mengobati mimisan, mata merah, keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi. Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis. Hingga kini, penelitian tentang tanaman ini masih terus dikembangkan. Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat berkhasiat. Secara tradisional ini dipakai untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa. Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks. Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka karena mengandung styptic buat menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit. Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki kualitas suara pada penyanyi. Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, meredakan dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik meredakan rasa nyeri. Ada juga kandungan tannin pada Universitas Sumatera Utara daunnya yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare. Khasiat daun sirih juga dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara klinis. Ini diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan plasebo. Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari. Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 saja. Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor Nuri Andarwulan dan kawan-kawan dari Fakultas teknologi Pertanian IPB melakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah minyak asiri daun sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak antioksidan tersebut selama ini masih diimpor. Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai impor bahan antioksidan. Di samping itu, produk emulsi yang dihasilkan dalam penelitian itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri kecantikan. Sementara itu, ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology. Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus. Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus punya efek antikesuburan. Menurut Universitas Sumatera Utara laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus. http.iptek.net.tanaman obat.phpid.2008 Menurut Tuti Octavira 2008 efek baiknya menyirih terhadap gigi di antaranya untuk menghambat proses pembentukan karies. Sedangkan efek negatif adalah bisa menyebabkan penyakit periodontal yaitu penyakit inflamasi kronik rongga mulut yang umum dijumpai dan pada mukosa mulut. Jika didiamkan, dapat menyebabkan timbulnya lesi-lesi pada mukosa mulut, oral hygiene yang buruk, dan dapat menyebabkan atrofi penyusutan pada mukosa lidah. Di negara yang sedang berkembang, kanker pada mukosa pipi dihubungkan dengan kebiasaan mengunyah campuran pinang, daun sirih, kapur dan tembakau. Susur tersebut berkontak dengan mukosa pipi kiri dan kanan selama beberapa jam. Kanker pada gingiva umumnya berasal dari daerah dimana susur tembakau ditempatkan pada orang- orang yang memiliki kebiasaan ini. Daerah yang terlibat biasanya lebih sering pada gingiva mandibula daripada gingiva maksila Daftary et al, 1992. Kanker rongga mulut merupakan kira-kira 3 dari semua keganasan yang terjadi pada kaum pria dan 2 pada kaum wanita. Diperkirakan kasus kanker rongga mulut ini akan bertambah jumlahnya setiap tahun. Penyebab kanker rongga mulut multifaktorial, salah satu faktor kanker rongga mulut adalah kebiasaan menyirih. Zat-zat yang merugikan yang terdapat pada komposisi yang digunakan untuk menyirih dikatakan dapat menyebabkan terjadi kanker rongga mulut. Misalnya zat yang terdapat pada buah pinang, kapur, dan daun sirih. Pada kasus ini dilaporkan 1 kasus pasien penderita kanker rongga mulut akibat Universitas Sumatera Utara

2.4. Teori Scenhandu B. Kar