Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

diperlukan untuk menemukan pengaruh dari pengalaman traumatik. Ada empat tingkatan yaitu: 1 keamanan safety; 2 pengaruh aturan affect regulation; 3 berduka grieving; 4 pemberdayaan empowerment. Istilah yang digunakan dalam mengembangkan konsep ini adalah adaptasi terhadap kelalaian memfasilitasi pemahaman dan pengertian dari setiap tingkatan. Wanita postpartum perlu difasilitasi dengan psikoedukasi agar mampu menghadapi situasi krisis yang meliputi keamanan misalnya takut jatuh jika menggendong bayinya, pengaruh aturan misalnya bangun malam hari menyusui bayi setiap 2-3 jam, berduka misalnya perubahan bentuk tubuh seperti pembesaran payudara dan pemberdayaan misalnya bertambahnya tugas-tugas baru setelah punya anak atau suami yang tidak dapat berpartisipasi membantu ibu merawat bayi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa intervensi psikoedukasi dapat berpengaruh terhadap pencegahan depresi postpartum dengan melakukan pendidikan kesehatan dalam mengatasi masalah yang dihadapi setelah melahirkan.

2.8. Landasan Teori

Pendekatan family centered care berkeyakinan bahwa persalinan dan kelahiran dipandang sebagai suatu keadaan normal, sejahtera, bukan suatu keadaan sakit. Keterlibatan suami dan anggota keluarga lainnya sangat diperlukan karena peristiwa persalinan, kelahiran dan merawat bayi merupakan pengalaman keluarga. Perawat berperan memfasilitasi keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam membantu keluarga agar mampu membuat keputusan untuk perawatan mereka, Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 membantu keluarga memiliki pengalaman yang positif sesuai dengan harapannya, menangani masalah yang ditemui dalam perawatan ibu dan bayi serta interaksi harmonis diantara mereka melalui program edukasi May dan Mahlmeister, 1990. Menurut Matteson 2000, dukungan sosial, social support didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Orang yang merasa mendapat dukungan sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Pendapat yang sama dikemukakan Sarason 1983, menyatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan dan kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Pandangan yang sama juga dikemukakan Cox 1998 yang mengutip pendapat Sarafino, bahwa individu yang menerima dukungan sosial akan merasa dicintai, diperhatikan, dihargai, serta merasa dirinya merupakan bagian dari suatu jaringan sosial. Rasa aman karena dicintai mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis. Menurut Alfiben et.al. 2000, dalam proses penyesuaian menjadi ibu, ibu sangat rentan terhadap gangguan emosi terutama selama kehamilan, persalinan dan postpartum. Sistem dukungan yang kuat dan konsisten merupakan faktor utama keberhasilan melakukan penyesuaian bagi ibu. Dukungan yang paling efektif didapat dari suami. Pada periode postpartum awal, ibu membutuhkan bantuan dalam Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 menyelesaikan tugas-tugas rumah tangganya seperti menyiapkan makanan, mencuci pakaian dan berbelanja, dan juga ibu membutuhkan dorongan, penghargaan dan pernyataan bahwa ia adalah ibu yang baik Murray et.al, 2001. Dukungan anggota keluarga lainnya juga ikut mempengaruhi kesejahteraan ibu. Kehadiran orang tua sebagai model peran sebagai ibu sangat mendukung kesiapan psikologis ibu untuk menjalankan peran sebagai ibu, dan demikian juga anggota keluarga lainnya termasuk saudara, anak yang sudah dewasa dan pekerja di rumah tangga, juga membantu ibu sebagai tempat mengekspresikan perasaan atau tempat meminta bantuan dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga selama periode postpartum awal Bick et.al, 2003. Penelitian yang dilakukan oleh Paykel et.al 1990, menunjukkan bahwa keberadaan ibu dalam keluarga besar extended family memberi pengaruh yang signifikan terhadap kejadian depresi postpartum dibandingkan dengan bila ibu tinggal dengan suami atau anak kandung small family or nuclear family di mana angka kejadian depresi postpartum ternyata lebih tinggi bagi ibu dengan small family dari pada extended family. Berdasarkan bahwa semakin banyak dukungan dari orang- orang terdekat, semakin kecil kemungkinan timbulnya depresi selama postpartum. Menurut Ballard 1995, yang mengutip pendapat Bryar tujuan perawatan postpartum adalah memberikan kesempatan pada ibu untuk berhasil menjadi seorang ibu dan keberhasilan ini tidak saja pada proses fisiologis tetapi juga melibatkan proses psikologis yang akan menjadi motivasi bagi ibu untuk memenuhi kebutuhan menjadi orang tua. Perubahan respons emosi ibu setelah persalinan dipengaruhi oleh Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 kepribadian ibu dan kualitas dukungan yang mereka terima dari keluarga serta sistem dukungan sosial. Teori adaptasi, memandang individu memiliki empat model adaptasi terhadap berbagai perubahan, yaitu: fisiologi, konsep diri, peran dan ketergantungan. Tujuan dari psikoedukasi adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan respons positif dari ibu dan suaminya sesuai yang diharapkan. Informasi yang diperlukan difokuskan pada mempertahankan keutuhan psikososial self-concept needs, perubahan fungsi atau peran dan ketergantungan atau kebutuhan interaksi Roy, 1999. Untuk membantu wanita postpartum agar mampu beradaptasi terhadap perubahan psikologis konsep diri, peran dan ketergantungan diperlukan bimbingan untuk mengembangkan mekanisme koping melalui edukasi. Teori krisis, di mana tujuan dari model ini adalah mencegah berkembangnya situasi krisis atau meningkatkan resolusi dari sebuah situasi krisis. Anguilera mencatat bahwa ada tiga faktor penting yang harus diseimbangkan, yaitu: persepsi nyata terhadap suatu kejadian, situasi dukungan yang adekuat, dan mekanisme koping yang adekuat Anguilera, 1998. Informasi atau layanan yang diberikan dalam mengangani kondisi krisis yang terjadi pada wanita postpartum bertujuan untuk menyelaraskan ketiga faktor tersebut. Teori Self-Care, dalam hal ini teori Self-care Orem’s didasarkan pada kemampuan individu untuk caring terhadap dirinya dan memiliki suatu kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Tujuan dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan klien merawat dirinya. Orem mengidentifikasi tiga sistem selfcare: Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 wholly compensatory, partly compensatory, dan supportive-educative. Pada wholly compensatory, individu tidak berperan merawat dirinya tetapi sangat mengharapkan bantuan orang lain total care. Partly compensatory, individu mampu melakukan perawatan dirinya tetapi tidak sepenuhnya, individu masih memerlukan bantuan orang lain. Sedangkan supportive–educative, individu mampu merawat diri sendiri dan tidak memerlukan bantuan tenaga kesehatan secara langsung. Namun masih dibutuhkan informasi-informasi dalam meningkatkan derajat kesehatannya Orem, 1995. Landasan teori penelitian ini menjelaskan bahwa pada periode postpartum terjadi perubahan yang memerlukan adaptasi fisik dan psikologis dari seorang wanita yang baru melahirkan. Agar mampu beradaptasi secara positif, maka perlu difasilitasi atau didukung oleh orang-orang terdekat yang dapat diandalkan oleh ibu postpartum termasuk tenaga profesional atau bidan. Bidan perlu menyediakan layanan yang tepat dalam memecahkan masalah klien. Seperti halnya kondisi yang sering dihadapi oleh ibu postpartum yaitu depresi, maka bidan perlu menyiapkan paket tindakan yang dapat mengatasi masalah psikososial dalam bentuk psikoedukasi. Dalam menguatkan landasan teori dan konsep penelitian ini, perlu didukung oleh teori atau konsep-konsep terkait sebagaimana dapat terlihat pada gambar berikut ini: Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 Dukungan Suami dan Keluarga Supportive-educative Teori Transisi Peran Adaptasi Postpartum: 1. Adaptasi Fisik 2. Adaptasi Psikologis Depresi Tidak depresi Adaptation Theory Perubahan: fisiologis, konsep diri, peran dan ketergantungan Psychoeducation Critical Theory: Keseimbangan persepsi, dukungan dan koping Stresor Self Care Theory: Sumber: Aldwin dan Reverson, 1987; Orem, 1995; Aguilera, 1998; Roy, 1999; Pilliteri, 2003; Moses-Kolko Roth, 2004; Mottaghipour Bickerton, 2005. Gambar 2.2. Landasan Teori dan Konsep Penelitian Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008

2.9. Kerangka Konsep Penelitian