Karakteristik Ibu Berdasarkan Perlakuan Psikoedukasi

postpartum, kemudian setelah dilakukan intervensi psikoedukasi menurun menjadi 35,0 artinya terjadi penurunan depresi sebesar 65 pada ibu postpartum.

4.3.5. Karakteristik Ibu Berdasarkan Perlakuan Psikoedukasi

Karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan dukungan suami yang didistribusikan berdasarkan perlakuan atau intervensi psikoedukasi dengan booklet pada ibu postpartum. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Karakteristik Ibu berdasarkan Intervensi Psikoedukasi pada Ibu Postpartum Psikoedukasi Dilakukan Tidak Dilakukan Karakteristik Ibu n n Umur 1 Usia Muda 20 Tahun 7 23.3 4 13.3 2 Usia Dewasa ≥20 Tahun 23 76.7 26 86.7 Total 30 100 30 100 Pendidikan 1 Baik 7 23.3 11 36.7 3 Sedang 13 43.3 18 60.0 2 Kurang 10 33.3 1 3.3 Total 30 100 30 100 Paritas 1 Primipara 1 anak 18 60.0 17 56.7 2 Multipara ≥ 2 anak0 12 40.0 13 43.3 Total 30 100 30 100 Pekerjaan 1 Bekerja 8 26.7 14 46.7 2 Tidak Bekerja 22 73.3 16 53.3 Total 30 100 30 100 Dukungan Suami 1 Baik 7 23.3 18 60.0 2 Kurang 23 76.7 12 40.0 Total 30 100 30 100 Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, diketahui mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi berusia 20 tahun yaitu sebanyak 23 orang 76,7 dibandingkan ibu postpartum yang berusia ≤ 20 tahun, yaitu sebanyak 7 Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 orang 23,3. Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas juga pada ibu postpartum berusia dewasa 20 Tahun yaitu sebanyak 26 orang 86,7 dibandingkan ibu postpartum berusia muda yaitu sebanyak 4 orang 13,3. Berdasarkan pendidikan, diketahui mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi mempunyai pendidikan kategori sedang yaitu sebanyak 13 orang 43,3 dibandingkan ibu postpartum dengan pendidikan kurang dan baik masing-masing yaitu 10 orang 33,3 dan 7 orang 23,3. Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas juga pada ibu postpartum mempunyai pendidikan kategori sedang yaitu sebanyak 18 orang 60,0 dibandingkan ibu postpartum dengan pendidikan kurang dan baik masing-masing yaitu 1 orang 3,3 dan 11 orang 36,7. Berdasarkan paritas, diketahui mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi mempunyai paritas 1 anak primara yaitu sebanyak 18 orang 60,0 dibandingkan ibu postpartum dengan paritas ≥2 anak multipara, yaitu sebanyak 12 orang 40,0. Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas pada ibu postpartum juga tidak jauh beda yaitu pada ibu dengan paritas 1 anak primara yaitu sebanyak 17 orang 86,7 dibandingkan ibu postpartum dengan paritas ≥ 2 anak multipara yaitu sebanyak 13 orang 43,3. Berdasarkan pekerjaan ibu, mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi berstatus tidak bekerja yaitu sebanyak 22 orang 73,3 dibandingkan ibu postpartum yang bekerja yaitu sebanyak 8 orang 26,7. Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas juga pada ibu Soep : Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di Rsu Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 postpartum juga berstatus tidak bekerja yaitu sebanyak 16 orang 53,3 dibandingkan ibu postpartum yang bekerja yaitu sebanyak 14 orang 46,7. Berdasarkan dukungan suami, mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi mempunyai dukungan suami kategori kurang yaitu sebanyak 23 orang 76,7 dibandingkan ibu postpartum dengan dukungan suami kategori baik yaitu sebanyak 7 orang 23,3. Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas pada ibu postpartum dengan dukungan suami kategori baik yaitu sebanyak 18 orang 60,0 dibandingkan ibu postpartum dengan dukungan suami kategori kurang yaitu sebanyak 12 orang 40,0.

4.4. Analisis Bivariat