Obesitas Hipertensi Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Rsu Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Faktor Risiko

Faktor risiko, pada penelitian ini juga merupakan variabel bebas. Hasil penelitian menghimpun 6 faktor risiko, yang mencakup: obesitas, hipertensi, aktifitas fisikolahraga, kebiasaan merokok, pola perilaku, dan stres.

1. Obesitas

Berdasarkan penelitian di RSU Dr. Pirngadi Medan diketahui bahwa orang yang menderita PJK dan mengalami obesitas sebanyak 31 orang 44,3, sedangkan orang yang tidak menderita PJK tetapi mengalami obesitas hanya ada 19 orang 27,1. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian PJK P0,05. Hasil ini tidak sesuai dengan beberapa penelitian prospektif yang telah dilakukan bahwa peningkatan berat badan relatif disertai dengan kenaikan bermakna dalam kematian mendadak dan angina pectoris Kamel Gordon, 1997. Tetapi bila faktor risiko lain seperti hipertensi dan kolesterol tinggi dipertimbangkan, maka obesitas atau kelebihan berat badan tampak kurang bermakna Bray, 1994. Meskipun secara statistik tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan kejadian PJK dalam penelitian ini, namun bila dilihat pada tabel 4.3. dapat diketahui bahwa persentase penderita PJK yang mengalami obesitas lebih tinggi dibandingkan Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 dengan persentase responden bukan penderita PJK yang mengalami obesitas. Hal ini berarti bahwa insiden PJK juga meningkat pada orang yang mengalami obesitas. Framingham Study menunjukkan bahwa insiden PJK meningkat dengan meningkatnya berat badan, baik pada pria maupun wanita. Obesitas juga merupakan faktor risiko bagi hipertensi, hiperlipidemia, diabetes, tetapi dapat dikurangi dengan aktifitas fisikolahraga secara rutin, farmakoterapi, dan diet Hendramartono, 2002 Hal ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh obesitas pada PJK tidak selalu berdiri sendiri, tetapi biasanya diperburuk oleh faktor risiko lain. Study Framingham menunjukkan bahwa setiap 10 kenaikan berat badan, tekanan darah sistoliknya naik 6,5 mmHg, plasma kolesterol 12 mgdl dan kadar glukosa darah naik 2 mgdl Robert, 1997.

2. Hipertensi

Berdasarkan penelitian di RSU Dr. Pirngadi Medan diketahui bahwa orang yang menderita PJK dan mengalami hipertensi sebanyak 28 orang 40,0, sedangkan orang yang tidak menderita PJK tetapi mengalami hipertensi hanya ada 16 orang 22,9. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan kejadian PJK p0,05. Pengaruh tekanan darah tinggi sebagai salah satu faktor risiko dalam berkembangnya PJK dapat bergabung dengan merokok dan kenaikan kadar kolesterol darah. Jika dibanding pada bukan perokok risiko yang harus ditanggung para perokok dua kali lebih besar, risiko itu menjadi empat kali lebih besar pada perokok yang juga bertekanan darah tinggi, dan risiko itu naik lagi bersamaan dengan naiknya kadar Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 kolesterol darah. Apabila aktif, senang, atau sedang stres, maka tekanan darah akan naik dengan sendirinya. Kenaikan ini perlu karena olah tubuh dan emosi menuntut energi dan oksigen lebih banyak, yang disediakan melalui pasokan darah tambahan, dan dikirim dengan tekanan ekstra. Begitu aktifitas itu mengendur dan kita menjadi santai, tekanan darah normal kembali. Kenaikan tekanan darah disini merupakan tekanan darah normal, tetapi jika tekanan darah naik dan tetap tinggi, bahkan meskipun pada saat santai, berarti kita sedang menderita hipertensi Patel, 1998. Tekanan darah menyebabkan PJK, karena kenaikan tekanan darah menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap dinding arteri, dan mengakibatkan kerusakan endotel, yang memicu aterosklerosis. Juga kemungkinan perubahan aterosklerotik pada dinding pembuluh darah menyebabkan kenaikan pembuluh darah. Sehingga terdapat sinergi antara tekanan darah dengan aterosklerosis Lipoeto, 2006.

3. Aktifitas fisikOlahraga