a. Tinggi 45
64,3 27
38,6 b. Rendah
25 35,7
43 61,4
Total 70
100 70
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 140 responden, terdapat orang yang menderita PJK dan mengalami obesitas sebanyak 31 orang 44,3,
sedangkan orang yang tidak menderita PJK, tetapi mengalami obesitas hanya ada 19 orang 27,1.
Orang yang menderita PJK dan mengalami hipertensi sebanyak 28 orang 40,0, sedangkan orang yang tidak menderita PJK, tetapi mengalami hipertensi
hanya ada 16 orang 22,9. Orang yang menderita PJK dan tidak mempunyai aktifitas fisik sebanyak 43
orang 61,4, sedangkan orang yang tidak menderita PJK dan tidak mempunyai aktifitas fisik hanya ada 29 orang 21,4.
Orang yang menderita PJK dan merokok sebanyak 27 orang 38,6, sedangkan orang yang tidak menderita PJK tetapi merokok hanya ada 14 orang
20,0. Orang yang menderita PJK dan mempunyai pola perilaku tipe A sebanyak 43
orang 61,4, sedangkan orang yang tidak menderita PJK tetapi mempunyai pola perilaku tipe A hanya ada 24 orang 34,3 .
Orang yang menderita PJK dan mempunyai stress tinggi sebanyak 45 orang 64,3, sedangkan orang yang tidak menderita PJK tetapi mempunyai stres tinggi
hanya ada 27 orang 38,6.
4.4. Hasil Analisis
Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan kejadian PJK, maka dilakukan analisis tabel 2 x 2 pada semua
variabel bebas yang diteliti. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square dengan matched analysis, perhitungan OR dengan Cl 95.
Mengingat faktor umur dan jenis kelamin dijadikan sebagai standar dalam matching, maka variabel yang dianalisis dalam karakteristik penderita adalah hanya
riwayat keluarga. Analisis hubungan antara faktor risiko dengan kejadian PJK dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Hasil Analisis Hubungan Antara Obesitas, Hipertensi, Aktifitas Fisik, Merokok, Pola perilaku, dan Stres dengan Kejadian PJK
Faktor Risiko Kasus
Kontrol P Value
OR 95 CI
1. Obesitas a. Ya
31 44,3 19 27,1
0,052 2,13
1,05OR4,32 b. Tidak
39 55,7 51 72,9
Total 70 100
70 100 2. Hipertensi
a. Ya 28 40,0
16 22,9 b. Tidak Tidak
42 60,0 54 77,1
0,045 2,25
1,07OR4,69 Total
70 100 70 100
3. Aktifitas fisik a. Tidak Ada
43 61,4 29 41,4
b. Ada 27 38,6
41 58,6 0,028
2,25 1,14OR4,429
Total 70 100
70 100 4. Merokok
a. Ya 27 38,6
14 20,0 b. Tidak
43 61,4 56 80,0
0,026 2,51
1,17OR5,36 Total
70 100 70 100
5. Pola perilaku a. Tipe A
43 61,4 24 34,3
b. Tipe B 27 38,6
46 65,7 0,000
3,05 1,53OR6,08
Total 70 100
70 100 6. Stres
a. Tinggi 45 64,3
27 38,6 0,000
2,86 1,44OR5,69
Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Rendah 25 35,7
43 61,4 Total
70 100 70 100
Keterangan: Bermakna secara statistik P 0,05
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel di atas, analisis hubungan antara obesitas dengan kejadian PJK, diperoleh nilai P=0,052. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian PJK P 0,05.
Berdasarkan analisis hubungan antara hipertensi dengan kejadian PJK, diperoleh nilai P = 0,045. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara hipertensi dengan kejadian PJK p0,05. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 2,25. Hal ini berarti bahwa orang yang menderita PJK
kemungkinan mengalami hipertensi, besar kemungkinan itu 2,25 kali dibandingkan dengan yang tidak menderita PJK.
Berdasarkan analisis hubungan antara aktifitas fisik dengan kejadian PJK, diperoleh nilai P = 0,028. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara aktifitas fisik dengan kejadian PJK p0,05. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 2,25. Hal ini berarti bahwa orang yang menderita PJK
kemungkinan tidak mempunyai aktifitas fisik, besar kemungkinan itu 2,25 kali dibandingkan dengan yang tidak menderita PJK.
Berdasarkan analisis hubungan antara merokok dengan kejadian PJK, diperoleh nilai P = 0,026. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara merokok dengan kejadian PJK p0,05. Dari hasil analisis
Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008
diperoleh pula nilai OR = 2,51. Hal ini berarti bahwa orang yang menderita PJK kemungkinan merokok, besar kemungkinan itu 2,51 kali dibandingkan dengan yang
tidak menderita PJK. Berdasarkan analisis hubungan antara pola perilaku dengan kejadian PJK,
diperoleh nilai P = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan kejadian PJK p0,05. Dari hasil analisis
diperoleh pula nilai OR = 3,05. Hal ini berarti bahwa orang yang menderita PJK kemungkinan mempunyai perilaku tipe A, besar kemungkinan itu 3,05 kali
dibandingkan dengan yang tidak menderita PJK. Berdasarkan analisis hubungan antara stres dengan kejadian PJK, diperoleh
nilai P = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan kejadian PJK p0,05. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR =
2,86. Hal ini berarti bahwa orang yang menderita PJK kemungkinan mempunyai stres tinggi, besar kemungkinan itu 2,86 kali dibandingkan dengan yang tidak menderita
PJK. Analisis hubungan antara karakteristik penderita dengan kejadian PJK dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4. Hasil Analisis Hubungan Antara Riwayat Keluarga dengan Kejadian PJK
Karakteristik Penderita Kasus
Kontrol PValue
OR 95 CI
Riwayat PJK Keluarga a. Ada
29 15 0,018
2,59 1,23OR5,45
Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008
41,4 21,4
b. Tidak ada 41
58,6 55
78,6 Total
70 100
70 100
Berdasarkan analisis hubungan riwayat keluarga dengan kejadian PJK, diperoleh nilai P=0,018. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara riwayat keluarga dengan kejadian PJK p 0,05. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=2,59. Hal ini berarti bahwa orang yang menderita PJK
kemungkinan mempunyai riwayat PJK dalam keluarga, besar kemungkinan itu 2,59 kali dibandingkan dengan orang yang tidak menderita PJK.
Untuk mengetahui hubungan antara semua variabel yang bermakna dengan kejadian PJK, maka dilakukan analisis multivariat yaitu dengan menggunakan uji
regresi logistik. Menurut Mickey dan Greeland 1989, Variabel-variabel yang melalui uji bivariat memiliki nilai P0,025 hendaknya dipertimbangkan untuk
dimasukkan ke dalam model multivariat. Berdasarkan hasil uji bivariat dalam penelitian ini, ternyata variabel yang mempunyai nilai p0,025 adalah riwayat
keluarga, pola perilaku, dan stres. Selain untuk melihat hubungan beberapa variabel bebas secara bersama-sama
dengan variabel terikat, analisis multivariat juga bertujuan untuk untuk menentukan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian PJK.
Analisis regresi logistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5. Hasil Analisis Regresi Logistik Hubungan Riwayat Keluarga, Pola Perilaku, dan Stres dengan Kejadian PJK
Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008
Variabel Independen
B P
OR 95 CI
Riwayat Keluarga -1,061
0,010 0,346
0,154 OR 0,777
Pola perilaku 1,181
0,002 3,257
1,577 OR 6,813 Stres
1,066 0,004
2,905 1,396 OR 6,044
Constant -3,057
0,000 0,47
Berdasarkan tabel di atas, dari tiga variabel yang masuk ke dalam analisis multivariat, ternyata yang paling dominan berhubungan dengan kejadian PJK adalah
variabel pola perilaku dengan nilai B = 1,181.
Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB 5 PEMBAHASAN