Aktifitas fisikOlahraga Merokok Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Rsu Dr. Pirngadi Medan Tahun 2008

kolesterol darah. Apabila aktif, senang, atau sedang stres, maka tekanan darah akan naik dengan sendirinya. Kenaikan ini perlu karena olah tubuh dan emosi menuntut energi dan oksigen lebih banyak, yang disediakan melalui pasokan darah tambahan, dan dikirim dengan tekanan ekstra. Begitu aktifitas itu mengendur dan kita menjadi santai, tekanan darah normal kembali. Kenaikan tekanan darah disini merupakan tekanan darah normal, tetapi jika tekanan darah naik dan tetap tinggi, bahkan meskipun pada saat santai, berarti kita sedang menderita hipertensi Patel, 1998. Tekanan darah menyebabkan PJK, karena kenaikan tekanan darah menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap dinding arteri, dan mengakibatkan kerusakan endotel, yang memicu aterosklerosis. Juga kemungkinan perubahan aterosklerotik pada dinding pembuluh darah menyebabkan kenaikan pembuluh darah. Sehingga terdapat sinergi antara tekanan darah dengan aterosklerosis Lipoeto, 2006.

3. Aktifitas fisikOlahraga

Berdasarkan penelitian di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat diketahui bahwa orang yang menderita PJK dan tidak mempunyai aktifitas fisikolahraga sebanyak 43 orang 61,4, sedangkan orang yang tidak menderita PJK dan tidak mempunyai aktifitas fisikolahraga hanya ada 29 orang 21,4. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara aktifitas fisikolahraga dengan kejadian PJK p0,05. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa frekuensi olah ragaaktifitas fisik menentukan kualitas dari hasil olah raga itu sendiri. Frekuensi olah raga yang paling baik dan bisa memberikan hasil yang optimal seperti Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 yang diharapkan adalah jika olahraga dilakukan rutin dengan frekuensi 3-6 kali seminggu Kusmana, 2000. Semakin lama seseorang berolahraga sesuai dosis latihan yang dianjurkan, maka semakin banyak darah yang dialirkan sehingga semakin banyak oksigen yang dipakai atau didistribusikan ke seluruh tubuh. Latihan yang dilakukan lebih dari 30 menit akan memberikan efek ganda, selain akan meningkatkan aliran darah juga akan membantu memecahkan metabolisme lemak dan kolesterol. Lama olah raga yang paling efektif dilakukan adalah 30-60 menit yang dapat memberikan hasil terhadap penurunan risiko PJK Kusmana, 1997. Olah raga sangat berkaitan dengan obesitas, tekanan darah, Diabetes melitus dan lipid darah. Orang yang aktif secara fisik umumnya lebih kurus daripada orang yang banyak duduk. Tekanan darah tinggi jarang timbul pada usia lanjut dan aktif secara fisik dibandingkan dengan yang banyak duduk. Orang yang aktif secara fisik memiliki kadar kolesterol HDL lebih tinggi daripada orang tidak aktif. Gerak badan yang aktif berperan dalam metabolisme glukosa Leon, 1994.

4. Merokok

Berdasarkan hasil penelitian di RSU Dr. Pirngadi Medan diketahui bahwa orang yang menderita PJK dan merokok sebanyak 27 orang 38,6, sedangkan orang yang tidak menderita PJK tetapi merokok hanya ada 14 orang 20,0. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara merokok dengan kejadian PJK p0,05. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Marmot, 1979 yang menyatakan bahwa seorang pria yang merokok 20 batang per hari dalam waktu lama akan meningkatkan insidens PJK sebesar 3 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak merokok Wasyanto, 1996. Merokok mengandung nikotin dan karbon monoksida yang dapat mengurangi kolesterol baik HDL dalam darah, meningkatkan kolesterol jahat LDL dalam darah, merusak bagian dalam dinding arteri, menurunkan jumlah darah yang mencapai jaringan dan meningkatkan kecenderungan darah untuk membeku.

5. Pola perilaku