Jenis kelamin Tidak Tidak Tidak Tidak

84,3. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Dtrong dan McGill bahwa atheroslerosis berawal pada masa anak-anak dan perlahan-lahan menjadi lebih banyak pada usia dewasa yang selanjutnya akan mendorong terjadinya penyumbatan arteri Soeharto, 2002. Risiko PJK terjadi pada usia 40-60 tahun dan pada wanita menopause Tjokroprawiro, 1992. Hasil tersebut di atas dapat dipahami bahwa kejadian PJK bukanlah suatu kejadian yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi berkelangsungan lama. Selain itu juga semakin tua bagian organ tubuh manusia, maka semakin menurun pula kemampuannya untuk berfungsi, dan jika dikombinasikan dengan faktor-faktor genetik serta faktor lain, maka hal ini potensial meningkatkan terjadinya PJK.

2. Jenis kelamin

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai jenis kelamin perempuan, dengan rincian responden penderita PJK dan kontrol sama-sama 47 orang 67,1. Untuk melihat distribusi frekuensi jenis kelamin berdasarkan umur pada kelompok penderita PJK, maka dapat dibuat dalam bentuk tabulasi silang cross tabulation seperti berikut ini: Tabel 5.1. Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin dan Umur pada Penderita PJK Kelompok Umur Jenis Kelamin 40 Tahun ≥ 40 Tahun Total Laki – laki 5 21,7 18 78,3 23 100 Perempuan 6 12,8 41 87,2 47 100 Total 11 15,7 59 84,3 70 100 Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan jumlah penderita perempuan pada kelompok umur ≥ 40 tahun 87,2 dibandingkan dengan kelompok umur 40 tahun 12,8. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa hormon estrogen pada wanita memberikan berbagai efek melindungi terhadap faktor risiko PJK seperti dapat meningkatkan kolesterol lipoprotein densitas tinggi HDL dan menurunkan kolesterol lipoprotein densitas rendah LDL. Selanjutnya setelah menopause risiko PJK pada jenis kelamin perempuan dan laki-laki sama Harshel, 1994. Hal di atas dapat dipahami bahwa timbulnya PJK pada wanita secara bermakna sangat tergantung pada umur, umumnya sesudah menopause akan mengalami peningkatan risiko terkena PJK karena tidak ada lagi hormon estrogen yang secara alamiah melindungi wanita dari PJK Anwar, 1997.

3. Riwayat Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian di RSU Dr. Pirngadi Medan diketahui bahwa orang yang menderita PJK dan mempunyai riwayat keluarga sebanyak 29 orang 41,4, sedangkan orang yang tidak menderita PJK tetapi mempunyai riwayat keluarga hanya ada 15 orang 21,4. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat keluarga dengan kejadian PJK P0,05. Penelitian ini seusai dengan teori yang menyatakan bahwa PJK cenderung terjadi pada subjek yang orang tuanya telah menderita PJK dini. Bila kedua orang tuanya menderita PJK pada usia muda, maka anaknya mempunyai risiko lebih tinggi Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 bagi berkembangnya PJK daripada bila hanya seorang atau tidak ada yang menderita PJK Manning, 1994. Hal di atas dijelaskan oleh ilmu genetika bahwa kromosom adalah bagian sel yang memuat sifat-sifat keturunan genetika. Gen untuk sifat-sifat tertentu spesific- trait diturunkan secara berpasangan, yaitu satu gen dari ibu dan satu gen dari bapak. 5.3. Faktor Yang Paling Dominan Berhubungan Dengan Kejadian PJK Dengan menggunakan uji regresi logistik, diketahui bahwa dari beberapa faktor yang diteliti, faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian PJK adalah pola perilaku. Orang yang termasuk dalam pola perilaku tipe A adalah orang yang terlibat dalam suatu pergulatan yang kronis dan seru untuk meraih keberhasilan sebanyak- banyaknya dalam waktu sesingkat mungkin, tanpa peduli bahwa ia harus menerobos halangan dan mengalami benturan dengan orang lain. Penderita tipe A tidak mengenal putus asa, bahkan terus menggapai, memburu tantangan-tantangan berikutnya. Manusia tipe A berusaha berpikir, bertindak, dan berkomunikasi dalam waktu yang sama dan pada umumnya hidup dengan irama yang lebih cepat dibandingkan dengan teman sebayanya Patel, 1998. Berdasarkan analisis terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner dapat diketahui bahwa penderita PJK biasanya selalu tergesa-gesa, sangat ingin bersaing, dan berusaha mengerjakan semuanya. Menurut beberapa responden bahwa hal tersebut dilakukan secara spontan dan sering dilakukan tanpa menyadarinya. Kondisi Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pada suatu penderita dan dapat diperparah apabila ada beberapa faktor risiko lain yang ada dalam dirinya.

5.4. Keterbatasan Penelitian

Mengingat luasnya cakupan dan ruang lingkup penelitian, maka tidak dapat dihindari adanya keterbatasan yang muncul dalam penelitian, antara lain: 1. Penelitian ini menggunakan desain case control study yang meneliti suatu suatu penyakit setelah terjadinya sakit, kemudian menyelidiki penyebab faktor risiko. Dalam penelitian seperti ini, tidak diketahui apa yang pertama kali terjadi antara paparan dan akibat, tetapi hanya menunjukkan adanya hubungan. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi bias tersebut adalah dengan melakukan matching terhadap umur dan jenis kelami. 2. Salah satu kelemahan utama case control study adalah keterbatasan dalam mengingat kembali kejadian yang telah berlalu recall bias. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi recall bias ini adalah dengan merancang pertanyaan yang mudah dimengerti dan mencari responden yang baru terdiagnosis PJK. 3. Peneliti mempunyai banyak kekurangan dalam penguasaan ilmu dan pengetahuan tentang PJK. Upaya yang dilakukan peneliti adalah dengan memperkaya pengetahuan melalui buku bacaan, jurnal penelitian, diskusi kelompok, dan konsultasi dengan pembimbing. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hubungan faktor risiko dengan kejadian PJK adalah sebagai berikut: a. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian PJK P0,05. b. Terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan kejadian PJK P0,05 dan OR=2,25. c. Terdapat hubungan yang bermakna antara aktifitas fisikolahraga dengan kejadian PJK P0,05 dan OR=2,25. d. Terdapat hubungan yang bermakna antara merokok dengan kejadian PJK P0,05 dan OR=2,51. e. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola perilaku dengan kejadian PJK P0,05 dan OR=3,05. f. Terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan kejadian PJK P0,05 dan OR=2,86. 2. Hubungan karakteristik penderita dengan kejadian PJK adalah sebagai beriktu: terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat keluarga dengan kejadian PJK P0,05 dan OR=2,59. 3. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian PJK adalah pola perilaku B = 1,181. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008

6.2. Saran

1. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan oleh petugas kesehatan pada kelompok dewasa tentang peningkatan kualitas hidup melalui perilaku hidup sehat dan menghindari faktor risiko terjadinya PJK. 2. Perlu adanya suatu sistem konsultasi khusus untuk orang dengan PPTA dan adanya kerjasama antara Bagian Penyakit Jantung dengan Bagian Kedokteran Jiwa untuk melaksanakan konsultasi kardiologi dan konsultasi perilaku. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 DAFTAR PUSTAKA Adiwiyoto, A., 2003., Kolesterol, Kesain Blanc, Bekasi Timur. Amstrong S, 1995. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta. Penerbit Arcan, Cetakan ketiga. Anies, 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular, PT. Gramedia, Jakarta. Anwar, T.B., 1997. Faktor-faktor Risiko PJK. Bagian Ilmu Gizi FK USU, Medan. Bray, 1994. Obesitas dalam Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, Penatalaksanaan Praktis Faktor-faktor Risiko, Editor Kaplan, Stamler. Alih Bahasa oleh Sukwan Handali, EGC, Jakarta Bustan, M.N., 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta. Chandra, P., 1998. Panduan Praktis Mencegah Mengobati Penyakit Jantung, tr. by: Alextri Antjono Widodo, PT Gramedia, Jakarta. Chung E.K., 1995, Penyakit Kardiovaskular, Edisi 3, EGC, Jakarta. Erman, dan Erfrina, 1996. PJK Pada Wanita, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, no.4 tahun XXIV, Jakarta. Ghozali, I. 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gordis, L., 2000. Epidemiologi 2 nd ed. WB. Saunders Company, London. Hanafiah, L.A., 2006. Penyakit Jantung Ancam Kaum Muda, http:www.kapanlagi.comnewph0000141299.html, 2006. Diakses tanggal 1 Maret 2007. Harshel, 1994. Estrogen dan Jenis Kelamin Dalam Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, Penatalaksanaan Praktis Faktor-faktor Risiko, Editor Kaplan, Stamler, Alih Bahas oleh Sukwan Handali, EGC, Jakarta. Hendramartono, 2002. Obesitas Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler. Surabaya. Majalah Kedokteran UDAYANA. Volume 33 No.116. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 Jamal, S., 1999. Kebiasaan Merokok, Olahraga dan Miras di Kalangan Masyarakat, Medika, Volume 25 No. 6. Kabo, P., 2008, Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner; Kesaksian seorang ahli jantung dan ahli obat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kaplan, 1991, Pencegahan PJK, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Kromhout, D., Bloemberg B, Feskens E, Menotti A, Nissinen A. 2000, Saturated fat, vitamin C and smoking predict long-term population all-cause mortality rates in the seven Countries Study. International Journal of Epidemiology Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Ekonomi Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kusmana, 1997. Olahraga Bagi Kesehatan Jantung. FK UI. Leon, 1994. Ketak-aktifan fisik dalam Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, Penatalaksanaan Praktis Faktor-faktor Risiko, Editor Kaplan, Stamler. Alih bahasa oleh Sukwan Handali, EGC, Jakarta. Lipoeta, I., 2006, Zat Gizi dan Makanan Pada Penyakit Kardiovaskular, Andalah InsistPress, Yogyakarta. Lubis, 2002. Penyakit Jantung Koroner Pada Anak dan Pencegahannya. Medika online. Mann, V., 1993. Coronary Heart Disease, The Dietary Sense and Non Sense. London: Janus Publishing Company. Manning, 1994. Genetika dalam Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, EGC. Jakarta Mausner, J.S., dan Kramer, S. 1985. Mausner and Bahn’s Epidemiology: An introductory text. Philadelphia, PA: W.B. Saunders Company. Mickey, J., dan Greeland, S., 1989, “A Study of The Impact of Confounder Selection Criteria on Effect Estimation”, AM.J.Epid Nasrullah, 2002. Mengoptimalkan Kesehatan Jantung. PT. Anugrah Pharmindo. Lestari Online Patel, C., 1998, Petunjuk Praktis Mencegah dan Mengobati Penyakit Jantung Koroner, Gramedia, Jakarta. Petch, M., 1995, Penyakit Jantung, Arcan, Jakarta. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 Povey, R., 2002. Memantau Kadar Kolesterol Anda. Jakarta. Penerbit Arcan. Cetakan I. Rissanen, A.M,. 1991. Determinants of weight gain and overweight in adult Finns. Eur J Clin Nutr, 45:419-430. Robert, H.E., 1997. Obesity in Heart Disease, American Heart Association Sargowo D., dan Hendararko M., 2002. Pola Perilaku tipe A PPTA Pada Penderita PJK. Malang. FK UI. Sastroasmoro S, dan Ismail S., 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta, Binarupa. Sedyawan, J., 2003. Masa Menopause Membawa Risiko Penyakit Jantung Koroner, http:www.gizi.netcgi-binberitafullnews.cgi?newsid1063685785,97736. Diakses tanggal 1 Maret 2007. Singarimbun, M., Sofian Effendi Editor, 1989. Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta. Situmorang S.H., dkk, 2008. Analisis Data Penelitian, Medan, USU Press Sjukrudin, E., 2005. Perempuan Lebih Takut Kanker Dari Pada Sakit Jantung. http:www.fk.unpad.ac.idjspberita-detil.jsp?id_berita=O290920052, Diakses tanggal 1 Maret 2007 Soegondo, S., 2004. Penatalaksaan Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Soeharto, 2001. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Cetakan Kedua Soeharto, I, 2002. Kolesterol dan Lemak Jahat Koleterol, Lemak Baik dan Proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Cetakan Kedua. Soeharto, I., 2004, Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung; Pencegahan, Penyembuhan, Rehabilitasi, Edisi kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sumartono R.W., dan Aryastami N., 1999. Analisis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Pada Usia 55 Tahun Menurut Survai Kesehatan Rumah Tangga 1992. Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran. Volume 0131-989 No.123. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 Tjakroprawiro, 1992. Resistensi Insulin Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Medika, Volume 18. Tjokroprawiro, 1992. Resistensi Insulin Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner, Medika, Volume 18 No.11. Waspadji, S., 2002. Pedoman Diet Diabetes Melitus. Balai Penerbit FK UI, Jakarta. Waspadji, S., dan Sukardji K, 2003. Pengkajian Status Gizi. Balai Penerbit FK UI, Jakarta. Wasyanto, 1996. Pola Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah pada Guru-guru SMA Negeri Kotamadya Surabaya. Surabaya. Jurnal Kardiologi Indonesia. Volume XXI No.1. Wibowo, H., 1998. Efektivitas Latihan Fisik 3 dan 6 Bulan Terhadap Kadar Kolesterol Darah, Trigliserida, Low-density dan High-density Lipoprotein. Jakarta. Medika Volume 24. Wirakusumah, E.S., 2001. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama, Cetakan kelima. Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 Lampiran 1. Izin Penelitian Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 RAHASIA HANYA UNTUK PENELITIAN Lampiran 2. Kuesioner Penelitian INFORMED CONSENT PENELITIAN: HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DAN KARAKTERISTIK PENDERITA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSU DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2008 Kepada yang terhormat BapakIbu responden, Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, maka saya sangat mengharapkan kesediaan BapakIbu untuk dapat memberikan informasi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner sesuai dengan fakta yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor risiko obesitas, hipertensi, aktivitas fisik, merokok, pola perilaku, dan stres dan karakteristik penderita umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner. Jawaban atau informasi yang BapakIbu berikan hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya. Demikian hal ini disampaikan, atas bantuan dan kesediaan BapakIbu saya ucapkan terima kasih. Peneliti Donal Nababan UNTUK RESPONDEN Disetujui oleh Nama dan tanda tangan Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 PENELITIAN: HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DAN KARAKTERISTIK PENDERITA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PJK DI RSU DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2008 UNTUK PEWAWANCARA Tanggal wawancara : No. Responden : I. Karakteristik Responden 1. Nama : ............................................... 2. Usia tahun : 3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 4. Pendidikan : 1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4. PT 5. Pekerjaan : 1. Pegawai Negeri 2. Pedagang 3. Petani 4. Pensiun 6. Apakah di dalam keluarga BapakIbu ada yang mengalami PJK? 1. Ya

2. Tidak

Jika ya, apa hubungan BapakIbu dengan penderita? a. Ayah kandung 1. Ya

2. Tidak

b. Ibu kandung 1. Ya 2. Tidak c. Saudara kandung 1. Ya

2. Tidak

d. Saudara dari ayah kandung 1. Ya

2. Tidak

e. Saudara dari ibu kandung 1. Ya 2. Tidak Donal Nababan : Hubungan Faktor Risiko Dan Karakteristik Penderita Dengan Kejadian Penyakit Jantung…, 2008 USU e-Repository © 2008 f. Orang tua dari ayah kandung 1. Ya

2. Tidak