95 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa:
a. Variabel Independensi tidak terjadi multikolinearitas karena nilai toler ance = 0,969 0,1 dan nilai VIF = 1,032 5.
b. Variabel Budaya Organisasi tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance
= 0,976 0,1 dan nilai VIF = 1,025 5. c. Variabel Good Governance tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance
= 0,891 0,1 dan nilai VIF = 1,122 5. d. Variabel Tingkatan Jabatan tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance
= 0,904 0,1 dan nilai VIF = 1,107 5.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari Independensi
X1, Budaya Organisasi X2, Good Governance X3, Tingkatan Jabatan X4 dan variabel terikat yaitu Kinerja Auditor Y. Sehingga dapat diketahui pengaruh
positif dan negatif faktor – faktor tersebut. Adapun model persamaan yang
digunakan adalah sebagai berikut: Y = α+
β
X1+
β
X2 +
β
X3+
β
X4 + E
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17,0 for windows
, dapat dilihat pada Tabel 4.15 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
96
Tabel 4.15 Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 17 Agustus 2015
Tabel 4.15 Kolom Understandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda:
Y = 24,967 + 0,199X1 – 0,125X2 + 0,575X3 – 0,372X4
Pada persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = 24,967
Konstanta sebesar 24,967 menyatakan bahwa tanpa adanya Independensi, Budaya organisasi, Good governance, Tingkatan jabatan maka besarnya
nilai kinerja auditor sebesar 24,967. b. Koefisien X1 b1 = 0,199
Menunjukkan bahwa variabel Independensi X1 berpengaruh positif terhadap kinerja Auditor Y, artinya jika Independensi ditingkatkan
sebesar satu satuan maka kinerja pegawai bertambah sebesar 0,199.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
24.967 9.177
2.721 .009
Independensi .199
.106 .249 1.875
.068 Budaya organisasi
-.125 .160
-.102 -.782
.438 Good governance
.575 .202
.386 2.843 .007
Tingkatan jabatan -.372
.180 -.276 -2.060
.046 a. Dependent Variable: kinerja auditor
Universitas Sumatera Utara
97 c. Koefisien X2 b2 =
– 0,125 Menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi X2 berpengaruh
negatif terhadap kinerja pegawai Y, artinya jika Budaya Organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja pegawai tidak akan
berkurang sebesar 0,125. d. Koefisien X3 b3 = 0,575
Menunjukkan bahwa variabel Good governance X3 berpengaruh positif terhadap kinerja Auditor Y, artinya jika Good governance ditingkatkan
sebesar satu satuan maka kinerja pegawai bertambah sebesar 0,575. e. Koefisien X4 b4 =
– 0,372 Menunjukkan bahwa variabel Tingkatan jabatan X4 berpengaruh positif
terhadap kinerja Auditor Y, artinya jika Tingkatan jabatan ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja pegawai bertambah sebesar
– 0,372.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 1. Koefisien Determinasi R