23 7. Kemantapan: Sejauh mana kegiatan-kegiatan keorganisasian lebih menekankan
dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan.
2.3 Good Governance
2.3.1 Pengertian Good Governance
Good governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha yang
dilandasi oleh etika profesional dalam berusahaberkarya. Good Governance juga dimaksudkan sebagai suatu kemampuan manajerial untuk mengelola sumber daya
dan urusan suatu negara dengan cara-cara terbuka, transparan, akuntabel, equitable, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Widyananda, 2008.
Good governance merupakan tata kelola yang baik pada suatu usaha yang
dilandasi oleh etika profesional dalam berusahaberkarya. Pemahaman good governance
merupakan wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata kelola yang baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan
kepentingan berbagai pihak dalam urusan bisnis maupun pelayanan publik. Pemahaman atas good governance adalah untuk menciptakan keunggulan
manajemen kinerja baik pada perusahaan bisnis manufaktur good corporate governance
ataupun perusahaan
jasa, serta
lembaga pelayanan
publikpemerintahan good government governance. Pemahaman good governance merupakan wujud respek terhadap sistem
dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan produktivitas usaha. Pemahaman tentang aturan organisasi good governance
harus dikuasai dengan baik oleh auditor agar dapat menentukan sikap mereka
Universitas Sumatera Utara
24 dalam melakukan tugas audit sesuai aturan yang telah ditetapkan. Aturan yang
mengacu prinsip aturan organisasi tidak hanya akan mencegah skandal tetapi juga bisa mendongkrak kinerja korporat Trisnaningsih, 2004:11.
Badjuri dan Trihapsari 2004, dalam pemerintahan yang baik atau good governance
ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparansi dan
akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik harus membuka pintu yang seluas- luasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan tersebut dapat
berperan serta atau berpartisipasi secara aktif, jalannya pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan pemerintahan tersebut harus
dapat dipertanggungjawabkan. Berkaitan dengan good governance, Mardiasmo Tangkilisan, 2005:114
mengemukakan bahwa orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan good governance, dimana pengertian dasarnya adalah pemerintahan
yang baik. Kondisi ini berupaya untuk menciptakan suatu penyelenggaraan pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip
demokrasi, efesiensi, pencegahan korupsi, baik secara politik maupun administrasi.
Sedangkan World Bank mendefinisikan good governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab
yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
Universitas Sumatera Utara
25 administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political
framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
2.3.2 Prinsip-prinsip Good Governance