20 d. Campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi
pemeriksa. 3.
Gangguan Organisasi Auditor yang ditugasi oleh organisasi pemeriksa dapat dipandang bebas dari
gangguan terhadap independensi secara organisasi, apabila melakukan pemeriksaan di luar entitas tempat ia bekerja.
2.2 Budaya Organisasi
2.2.1 Pengertian Budaya Organisasi
Budaya merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan berperilaku sesuai dengan
budaya yang berlaku agar diterima di lingkungan tersebut. Budaya dapat dipecah menjadi tiga faktor mendasar, yaitu struktural, politis, dan emosional. Budaya
memengaruhi pola teladan perilaku manusia yang teratur karena budaya menggambarkan perilaku yang sesuai untuk situasi tertentu. Aspek budaya yang
terpenting adalah memastikan kehidupan manusia baik secara fisik maupun secara sosial. Dengan demikian, seorang akuntan perilaku harus menyadari akan gagasan
untuk budaya Ikhsan dan Ishak, 2005:32. Secara terminologis, budaya berarti suatu hasil dari budi dan atau daya,
cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab. Budaya merupakan
nilai-nilai dan kebiasaan yang diterima sebagai acuan bersama yang diikuti dan dihormati. Menurut Taylor seperti yang dikutip Achmad Sobirin 2007: 52,
Universitas Sumatera Utara
21 budaya adalah kompleksitas menyeluruh yang terdiri dari pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan berbagai kapabilitas lainnya serta kebiasaan apa saja yang diperoleh manusia sebagai bagian dari sebuah
masyarakat. Pengertian budaya organisasi yang diturunkan dari pengertian ”corporate
culture ” merupakan nilai-nilai dominan atau kebiasaan dalam suatu organisasi
perusahaan yang disebarluaskan dan diacu sebagai filosofi kerja karyawan. Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianut anggota-
anggota yang membedakan perusahaan itu terhadap perusahaan lain Trisnaningsih 2004:13. Ikhsan dan Ishak 2005:33, budaya organisasi adalah
suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu, sehingga persepsi tersebut menjadi suatu sistem dan makna bersama di antara para
anggotanya.Salah satu implikasi manajerial yang penting dari budaya organisasi berkaitan dengan keputusan seleksi.
Michael Armstrong 2009 dalam Sari 2013 budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang
merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi
orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Budaya organisasi terdiri atas dua lapisan, lapisan pertama adalah lapisan yang umumnya mudah dilihat dan sering dianggap mewakili budaya perusahaan
secara menyeluruh. Lapisan pertama ini disebut Visible Ar tifact. Lapisan yang
Universitas Sumatera Utara
22 dapat dilihat secara kasatmata ini terdiri dari cara orang berperilaku, berbicara,
berdandan, serta simbol-simbol seperti logo perusahaan, lambang merek, slogan, ritual, figure, dan bahasa serta cerita-cerita yang sering dibicarakan oleh para
anggota. Lapisan kedua yang lebih dalam itulah yang sesungguhnya disebut budaya. Ini terdiri atas nilai-nilai pokok, filosofi, asumsi, kepercayaan, sejarah
korporat, dan proses berpikir dalam organisasi. Kasali, 2006: 286.
2.2.2 Karakteristik Budaya Organisasi