37
2.8 Kerangka Konseptual
Menurut Sekaran 2000:91 “Kerangka konseptual adalah model konseptual tentang bagaimana seseorang mendefinisikan atau membuat logika
dari suatu hubungan-hubungan diantara banyak faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting bagi suatu masalah”. Kerangka konseptual akan
menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada penelitian ini variabel
independen adalah Independensi, Budaya Organisasi, Good Governance, dan Tingkatan Jabatan sedangkan variabel dependen adalah Kinerja Auditor.
Independensi merupakan suatu cerminan sikap dari seorang auditor untuk tidak memilih pihak siapapun dalam melakukan audit. Independensi adalah sikap
mental seorang auditor dimana ia dituntut untuk bersikap jujur dan tidak memihak sepanjang pelaksaan audit dan dalam memposisikan dirinya dengan auditee-nya.
Seorang auditor yang memiliki independensi yang tinggi maka dia tidak akan mudah terpengaruh dan tidak mudah dikendalikan oleh pihak lain dalam
mempertimbangkan fakta yang dijumpai saat pemeriksaan dan dalam merumuskan serta menyatakan pendapatnya.
Dengan semakin
independensinya seorang
auditor maka
akan mempengaruhi tingkat pencapaian pelaksanaan suatu pekerjaan yang semakin
baik atau dengan kata lain kinerjanya akan menjadi lebih baik. Dilihat dari Budaya organisasi pada sisi internal karyawan akan memberikan sugesti kepada
semua perilaku yang diusulkan oleh organisasi agar dapat dikerjakan, penyelesaian yang sukses, dan akibatnya akan memberikan keuntungan pada
Universitas Sumatera Utara
38 karyawan itu sendiri. Akibatnya karyawan akan memiliki kepercayaan pada diri
sendiri, kemandirian dan mengagumi dirinya sendiri. Sifat-sifat ini akan dapat meningkatkan harapan karyawan agar kinerjanya semakin meningkat.
Variabel good governance juga bepengaruh terhadap hasil kinerja auditor pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pemahaman good
governance seorang auditor dalam bekerja maka akan semakin mempengaruhi
kinerja auditor tersebut. Seorang auditor yang memahami good governance secara benar maka akan mempengaruhi perilakunya dalam melaksanakan pekerjaannya
dengan orientasi memperoleh hasil yang baik sehingga kinerjanya akan meningkat.
Demikian halnya dengan Tingkatan Jabatan yang juga mempengaruhi kinerja dari seorang Auditor.Hal tersebut mengindikasikan dengan semakin tinggi
level jabatannya, maka semakin tinggi profesionalisme. Kecakapan profesional yang harus dimiliki oleh seorang auditor, semakin banyak pelatihan-pelatihan
khususnya dalam bidang akuntansi yang dilakukan oleh auditor akan semakin mendukung proses pertimbangan tingkat jabatan. Tidak hanya itu pengalaman
yang memiliki kesan yang kuat juga akan membentuk sikap skeptisisme profesional auditor yang pada akhirnya juga mendukung pertimbangan tingkat
jabatannya.
Universitas Sumatera Utara
39 Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual 2.9
Hipotesis
Menurut Kuncoro 2009:47, Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan
terjadi. Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan
diketahui setelah dilakukan penelitian. Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya.
Budaya Organisasi X
2
Good Governance X
3
Independensi X
1
Tingkatan Jabatan X
4
Kinerja Auditor Pemerintah
Y
Universitas Sumatera Utara
40 Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Independensi, Budaya organisasi, Good governance, Tingkatan jabatan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor pemerintah pada BPK
Perwakilan Sumatera Utara. H2 : Independensi, Budaya Organisasi, Good Governance, dan Tingkatan
Jabatan secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada BPK Perwakilan Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian