Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
biasanya tidak rumus atau cara khusus yang digunakan, tetapi apakah teka-teki masuk akal atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masalah dalam matematika adalah suatu persoalan yang harus ada pemecahannya
dan suatu pertanyaan akan menjadi masalah jika pertanyaan tersebut tidak dapat dipecahkan dengan prosedur rutin dan tidak dapat dijawab langsung
karena pada titik awal belum diketahui aturanhukum yang dapat digunakan untuk mendapatkan jawabannya, serta siswa merasa tertantang untuk
menyelesaikannya. Masalah dapat ditemukan solusinya dengan menggunakan strategi
berpikir yang disebut pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa, seiring dengan perubahan
paradigma pembelajaran matematika dari fokus terhadap kemampuan berhitung dan rumus menjadi fokus terhadap kemampuan siswa dalam
menggunakan konsep-konsep matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan mereka.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Menurut Polya dalam Suherman, solusi soal pemecahan masalah
memuat empat langkah penyelesaian, yaitu: 1 pemahaman terhadap permasalahan; 2 perencanaan penyelesaian masalah; 3 melaksanakan
perencanaan penyelesaian masalah; 4 melihat kembali penyelesaian. Pemecahan masalah matematika tidak terlepas dari pengetahuan
seseorang akan substansi masalah tersebut, apakah pemahamanya terhadap inti masalah, prosedur atau langkah yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah, maupun aturan atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini sejalan dengan teori belajar Gagne 1970, yang
menyatakan bahwa, “keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat 16
dikembangkan melalui pemecahan masalah. Sebab pemecahan masalah merupakan tipe belajar paling tinggi dari 8 tipe yang dikemukakan Gagne,
yaitu: signal learning, stimulus-response learning, chaining, verbal association, discrimination learning, concept learning, rule learning, dan
prob lem solving”.
12 20
Problem solving pemecahan masalah adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat ini para siswa belajar merumuskan pemecahan
masalah, memberikan respons terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik, yang mempergunakan berbagai
kaidah yang telah dikuasainya. Belajar memecahkan masalah itu berlangsung sebagai berikut: individu menyadari masalah bila ia dihadapkan
kepada situasi keraguan dan kekaburan sehingga merasakan adanya semacam kesulitan.
13 21
Menurut Pestel menyatakan bahwa untuk memecahkan masalah, siswa terlebih dahulu memiliki beberapa kemampuan antara lain kemampuan
memahami konsep, memahami masalah, maupun menerapkan konsep yang dimiliki pada situasi baru, dan mengevaluasi tugas yang telah
dikerjakannya.
14 22
Pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika dapat disajikan dalam bentuk soal yang tidak rutin yaitu soal yang untuk sampai pada
prosedur yang benar diperlukan pemikiran mendalam. Sehingga pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, logis, analitis dan
sistematis atau bahkan soal dapat disajikan dalam bentuk soal cerita. Pemecahan masalah tidak sekadar sebagai bentuk kemampuan
manerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan-kegiatan belajar terlebih dahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk
12
Eman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: UPI Press,2003, h.83
13
Junaedi, dkk, Strategi Pembelajaran, Jakarta, LAPIS PGMI, 2008, h. 1.19
14
Gelar Dwirahayu dkk, Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan Matematika
Dasar, Cet.I. Jakarta: PIC UIN, 2007, h. 51
17
mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi.
15 23
Apabila seseorang telah mendapatkan seperangkat aturan dan dapat dioperasikan
sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi maka ia tidak saja dapat memecahkan masalah, melainkan dapat menemukan sesuatu yang baru.
Sesuatu yang dimaksud adalah perangkat prosedur atau strategi yang memungkinkan seseorang dapat meningkatkan kemandirian dalam berpikir.
Pemecahan masalah merupakan strategi yang ditunjukkan siswa dalam memahami, memilih pendekatan dan strategi pemecahan, dan
menyelesaikan model untuk menyelesaikan masalah. Indikator yang menunjukkan pemecahan masalah antara lain adalah:
16 24
1 Menunjukkan pemahaman masalah. 2 Mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
pemecahan masalah. 3 Menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk.
4 Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat. 5 Mengembangkan strategi pemecahan masalah.
6 Membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah. 7 Menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
Memecahkan masalah berbeda dengan menyelesaikan soal latihan. Menyelesaikan soal latihan merupakan aktivitas rutin keterampilan
menggunakan fakta, konsep, dan prinsip untuk mendapatkan jawabannya. Sedangkan di pemecahan masalah kadangkala kita harus berhenti merenung
mengingat langkah-langkah berhasil yang pernah dibuat, atau mendapatkan langkah yang baru sama sekali menuju ke pemecahan masalah.
17 25
15
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.52
16
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Cet.III, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009, h.149.
17
Soemoenar dkk, Penerapan Matematika Sekolah, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 1.27
18
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pemecahan masalah matematika adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat
matematika dalam menyelesaikan masalah, yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan masalah. Tahap-tahap ini
merupakan tahapan yang meliputi indikator pemecahan masalah yaitu, memahami soal yang diterima oleh siswa merupakan soal yang belum ia
ketahui cara menyelesaikannya, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan penyelesaian masalah, dan melihat kembali penyelesaian.
Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa depannya. Menurut Suharsono 1991 para ahli pembelajaran
berpendapat bahwa, “kemampuan pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang
diajarkan”.
18 26
Karena matematika merupakan bidang studi yang dapat membentuk kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah,
matematika juga dapat membantu dalam memecahkan persoalan baik dalam pelajaran lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan pemecahan masalah adalah proses kognitif yang berhubungan dengan kemampuan analisis, evaluasi dan kreasi. Bloom
dalam taksonominya menggolongkan ke dalam ranah berpikir pengetahuan tingkat tinggi higher order or higher level cognitive processes. Proses
berpikir ini melibatkan kemampuan membedakan differentiating, pengorganisasian
organizing, atribusi
attributing, pengecekan
checking, mengkritik critiquing, penyimpulan generating, perencanaan planning, dan produksi producing.
19 27
Menurut Sumarmo 2003, aktivitas-aktivitas yang tercakup dalam kegiatan pemecahan masalah meliputi:
18
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.53.
19
http:ontarusria.tripod.combab2.html , 14 Juli 2010, 20:21 WIB
19
Mengidentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan, serta kecukupan unsur yang diperlukan, merumuskan masalah situasi sehari-hari dan menerapkan
strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah sejenis dan masalah baru dalam atau luar matematika; menjelaskan menginterpretasikan hasil sesuai
masalah asal; menyusun model matematika dan menyelesaikannya untuk masalah nyata dan menggunakan matematika secara bermakna.
20 28
Branca Krulik dan Reys 1980: 3 sebagaimana dikutip oleh Gelar Dwirahayu menyatakan bahwa klasifikasi aktivitas yang termasuk
pemecahan masalah dalam matematika meliputi memecahkan masalah sederhana yang muncul dalam buku teks, memecahkan masalah teka-teki
non rutin, menerapkan matematika pada masalah dunia nyata, membuat dan menguji konjektur matematika yang mungkin mengarah pada bidang kajian
baru.
21 29
Di Amerika Serikat, penyelidikan tentang pemecahan masalah telah dilakukan beberapa puluh tahun yang lalu. Penyelidikan diantaranya
dilakukan oleh Dodson dan Hollander. Menurut mereka kemampuan pemecahan masalah yang harus ditumbuhkan antara lain:
22 30
1 Kemampuan mengerti konsep dan istilah matematika. 2 Kemampuan untuk mencatat kesamaan, perbedaan, dan analogi.
3 Kemampuan untuk mengidentifikasi elemen terpenting dan memilih prosedur yang benar.
4 Kemampuan untuk mengetahui hal yang tidak berkaitan. 5 Kemampuan untuk menaksir dan menganalisa.
6 Kemampuan untuk memvisualisasi dan menginterpretasi kuantitas atau ruang.
7 Kemampuan untuk memperumum berdasarkan beberapa contoh. 8 Kemampuan untuk berganti metode yang telah diketahui.
20
Mumun Syaban,
Menumbuhkembangkan Daya
Matematis Siswa,
Tersedia [Online]:http:educare.e-fkipunla.net, [14 Juli 2010, 19:15 WIB]
21
Gelar Dwirahayu dkk, Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan Matematika
Dasar, Cet.I. Jakarta: PIC UIN, 2007, h. 51
22
Herry Pribawanto
Suryawan, Strategi
Pemecahan Masalah,
h.2. http:ebookbrowse.comsearchpemecahan
-masalah
20
9 Mempunyai kepercayaan diri yang cukup dan merasa senang terhadap materinya.
Beberapa keterampilan
untuk meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah antara lain adalah: 1 memahami soal; 2 memilih
pendekatan atau strategi pemecahan; 3 menyelesaikan model; 4 menafsirkan solusi.
23 31
Kemampuan memahami suatu masalah berhubungan dengan pengalaman yang pernah dijalaninya atau masalah-masalah sejenis yang
pernah dihadapinya, dan kemampuan menyelesaikannya merupakan dasar untuk bertahan hidup. Dengan demikian, mendidik siswa untuk menjadi
pemecah masalah yang baik merupakan hal yang sangat penting di dalam pendidikan.
Dalam penelitian ini, pemecahan masalah bukanlah sebagai strategi melainkan sebagai tujuan. Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa pemecahan masalah matematika dianggap sebagai standar kemampuan yang harus dimiliki para siswa setelah menyelesaikan
suatu pembelajaran. Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan target pembelajaran matematika yang sangat berguna bagi siswa.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan seseorang melakukan serangkaian proses dalam mencari solusi atas masalah yang
dihadapi. Proses yang dimaksud adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam menyelesaikan masalah, yang juga
merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan masalah. Tahap-tahap ini merupakan tahapan yang meliputi indikator
pemecahan masalah yaitu, memahami soal yang diterima oleh siswa merupakan soal yang belum ia ketahui cara menyelesaikannya,
merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan penyelesaian masalah, dan melihat kembali penyelesaian.
23
Nahrowi Adjie dan Maulana, Pemecahan Masalah Matematika, Ed.I. Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006, h. 15
21