Strategi REACT Strategi Pembelajaran REACT
konsep, prinsip atau prosedur atau pencapaian tujuan pembelajaran dalam bentuk menggunakan.Merrill Reigeluth, 1987, p. 17
41 49
Mengaplikasikan adalah
suatu strategi
belajar dengan
menempatkan konsep-konsep untuk digunakan Crawford, 2001: 8. Konsep-konsep matematika digunakan pada saat siswa melaksanakan
aktivitas menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru terutama untuk menyelesaikan soal-soal latihan atau tugas-tugas lainnya. Siswa
akan lebih termotivasi untuk memahami konsep-konsep tersebut apabila guru memberikan latihan-latihan yang realistik dan relevan.
4 Cooperating Selama proses pembelajaran berlangsung, tentunya selalu ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan secara individual oleh siswa. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks, khususnya
masalah yang melibatkan situasi-situasi yang realistis yang tidak dapat diselesaikan secara individu tersebut sebaiknya siswa dapat bekerja sama
dengan teman-temannya secara berkelompok. Dengan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil akan memberikan kemampuan yang
lebih bagi siswa untuk dapat mengatasi berbagai persoalan yang kompleks.
Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain.
42 50
Bekerja sama adalah belajar dengan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar kelompok, komunikasi
interpersonal atau hubungan intersubjektif. Belajar dalam konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan guru, komunikasi
interaktif antar sesama siswa, antar siswa dengan narasumber, memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama.
43 51
41
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004, h.17.
42
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006, h.160
43
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004, h.17.
33
Slavin mengatakan bahwa, ”cooperative learning refers to variety of teaching methods in which student work in small group to help one
another learn academic content....Cooperative work rarely replaces teacher instruction, but rather replaces individual seatwork, individual
study, and individual drill. Dalam hal ini, Slavin mengungkapkan bahwa seluruh siswa di kelas dapat menciptakan suasana saling membantu,
berdiskusi, mengatasi keterbatasan penguasaan materi satu sama lain.
44 52
Pembelajaran kooperatif adalah belajar bersama-sama, saling membantu satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap
orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
45 53
Hal senada dikemukakan oleh Trianto yang dikutip dari Eggen dan Kauchak mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
46 54
Menurut Trianto yang dikutip dari Johnson Johnson menyatakan
bahwa tujuan
pokok belajar
kooperatif adalah
memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena
siswa bekerja dalam satu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang
etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
47 55
44
Ismail, dkk, Pembaharuan dalam Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 3.4
45
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006, h.160
46
Trianto, Mendesain model pembelajaran, ....h. 58
47
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran,…h. 57
34
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang saling terkait. Unsur-unsur tersebut menurut
Johnson dan Johnson dalam buku Trianto adalah sebagai berikut.
48 56
a Saling ketergantungan yang bersifat positif antar siswa. Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong
siswa agar merasa saling membutuhkan. Siswa merasa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil
terhadap suksesnya kelompok. b Interaksi antar siswa yang semakin meningkat. Interaksi yang terjadi
dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama. Interaksi
semacam itu memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi. Interaksi semacam
itu sangat penting karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar dari sesamanya.
c Tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal a
membantu siswa yang membutuhkan bantuan, b bahwa siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman
sekelompoknya. d Ketrampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar
kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan, siswa juga dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan
siswa lain dalam kelompoknya. Selain itu siswa juga diajarkan ketrampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman,
mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai
sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi interpersonal relationship.
48
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran ,…h. 60
35
e Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok
mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik.
5 Transfering Peran guru pada pembelajaran konstruktivistik atau kontekstual
tidak hanya menyampaikan fakta-fakta dan prosedur-prosedur, tetapi perannya
berkembang mencakup
penciptaan berbagai
macam pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan pengingatan.
Guru menyediakan
aktivitas-aktivitas berdasarkan
pengalaman- pengalaman yang terus menerus dan soal-soal yang realistis yang
melalui aktivitas, dengan soal-soal ini diharapkan siswa dapat memperoleh pemahaman awal dan dapat memperdalam pemahaman
terhadap konsep matematika. Transfering merupakan belajar menekankan pada terwujudnya
kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru. Dengan kata lain pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
bukan sekedar untuk dihapal tetapi dapat digunakan atau dialihkan pada situasi dan kondisi lain.
49 57
Berdasarkan penjelasan di atas, strategi ini menitikberatkan agar dalam pembelajaran, siswa tidak hanya mendapatkan solusi yang diberikan
oleh guru, melainkan siswa dapat menemukan sendiri solusinya dengan cara memperoleh kompetensi suatu mata pelajaran melalui belajar tahu,
belajar berbuat, belajar menjadi diri sendiri, dan belajar hidup bersama dalam komunitas lingkungan belajar sehingga siswa menjadi paham, dan
dapat memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pelajaran. Strategi REACT adalah strategi pembelajaran yang dikembangkan
untuk dapat membantu mengembangkan pemahaman-pemahaman siswa yang mendalam terhadap konsep-konsep fundamental yang didasarkan pada
49
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004, h.18
36
penelitian tentang bagaimana orang-orang belajar untuk mendapatkan pemahaman dan tentang pengamatan terhadap bagaimana para guru terbaik
mengajar untuk mendapatkan pemahaman Crawford, 2001: 2. Namun demikian, sebagaimana halnya strategi-strategi pembelajaran yang lain tentu
REACT juga mempunyai keunggulan. Kelebihan strategi REACT dapat diuraikan sebagai berikut.
50 58
1 Memperdalam pemahaman siswa Peran siswa tidak hanya mengingat fakta-fakta dan mempraktekkan
prosedur-prosedur dengan mengerjakan latihan-latihan ketrampilan dan drill yang disampaikan oleh guru, akan tetapi lebih melibatkan aktivitas
sehingga bisa mengaitkan serta mengalami sendiri prosesnya. 2 Mengembangkan sikap kebersamaan dan rasa saling memiliki
Sikap ini tumbuh karena adanya kerja sama antar siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengkonstruk pengetahuan mereka.
Siswa mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam kelompoknya.
3 Mengembangkan sikap menghargai diri dan orang lain Hasil yang diperoleh dari kerja kelompok merupakan andil dari semua
anggota kelompok, sehingga siswa memiliki rasa percaya diri serta menghargai orang lain.
4 Meningkatkan sikap positif terhadap belajar dan pengalaman belajar Pembelajaran yang bervariasi dapat menumbuhkan daya tarik tersendiri
bagi siswa. Siswa sangat membutuhkan pengalaman belajar terutama untuk mentransfer pengetahuan mereka ke dalam konteks yang baru atau
situasi baru.
50
Mohammad Yatim, Pembelajaran Teorema Pythagoras dengan Strategi REACT pada siswa
Kelas VIII
SMP Negeri
2 Kuta
Makmur Aceh
Utara, Tesis
dalam http:www.scribd.comdoc16851561BAB
-II
37
5 Membentuk sikap mencintai lingkungan Pengalaman-pengalaman belajar selalu dikaitkan dengan lingkungan
atau kehidupan nyata yang dialami siswa, sehingga akan tumbuh sikap mencintai lingkungan.
6 Membuat belajar secara inklusif. Pembelajaran dilaksanakan secara menyeluruh dan menyenangkan.