Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran REACT
Dalam hal ini guru tidak pernah memberitahukan secara langsung kepada siswa tentang segala sesuatu, tetapi lebih memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Namun demikian guru harus tetap memandu siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Siswa yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya yang relevan
dengan informasi baru tentu tidak mungkin dapat membuat hubungan antara informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya. Guru dapat
mengatasi hal ini dan membantu siswa menyusun pengetahuan baru dengan berbagai pengalaman yang tersusun rapi dan terus menerus yang
terjadi dalam kelas. Inilah yang dimaksud dengan mengalami.
39 47
Pengalaman yang terus menerus di dalam kelas dapat berupa penemuan, eksperimen, penciptaan, dan aktivitas siswa lainnya dalam
menyelesaikan soal. 3 Applying
Applying merupakan
belajar dalam
konteks bagaimana
pengetahuan atau informasi baru yang dia peroleh oleh siswa dapat digunakan dalam berbagai situasi yang dia hadapi, baik situasi yang
mudah maupun situasi yang sulit.
40 48
Menerapkan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks yang lain merupakan pembelajaran tingkat
tinggi, lebih daripada sekedar hafal. Kemampuan siswa untuk menerapkan materi yang telah dipelajari untuk diterapkan atau
digunakan pada situasi lain yang berbeda merupakan penggunaan fakta,
39
Michael L. Crawford, Teaching Contextually: Research, Rational, and Techniques for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and Scince, CORD. 2001.
Printed October
40
Gelar Dwirahayu dkk, Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan Matematika Dasar, Cet.I. Jakarta: PIC UIN, 2007, h. 126
32
konsep, prinsip atau prosedur atau pencapaian tujuan pembelajaran dalam bentuk menggunakan.Merrill Reigeluth, 1987, p. 17
41 49
Mengaplikasikan adalah
suatu strategi
belajar dengan
menempatkan konsep-konsep untuk digunakan Crawford, 2001: 8. Konsep-konsep matematika digunakan pada saat siswa melaksanakan
aktivitas menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru terutama untuk menyelesaikan soal-soal latihan atau tugas-tugas lainnya. Siswa
akan lebih termotivasi untuk memahami konsep-konsep tersebut apabila guru memberikan latihan-latihan yang realistik dan relevan.
4 Cooperating Selama proses pembelajaran berlangsung, tentunya selalu ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan secara individual oleh siswa. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks, khususnya
masalah yang melibatkan situasi-situasi yang realistis yang tidak dapat diselesaikan secara individu tersebut sebaiknya siswa dapat bekerja sama
dengan teman-temannya secara berkelompok. Dengan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil akan memberikan kemampuan yang
lebih bagi siswa untuk dapat mengatasi berbagai persoalan yang kompleks.
Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain.
42 50
Bekerja sama adalah belajar dengan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar kelompok, komunikasi
interpersonal atau hubungan intersubjektif. Belajar dalam konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan guru, komunikasi
interaktif antar sesama siswa, antar siswa dengan narasumber, memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama.
43 51
41
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004, h.17.
42
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006, h.160
43
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004, h.17.
33