Pengertian Matematika Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
rutin, sedangkan pemecahan masalah adalah proses penerimaan tantangan dan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Suatu pertanyaan mungkin merupakan masalah bagi seseorang tetapi bukan masalah bagi orang lain. Syarat suatu masalah bagi seorang siswa
adalah a pertanyaan yang dihadapkan kepada seorang siswa haruslah dapat dimengerti oleh siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan
tantangan baginya untuk menjawabnya, b pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui siswa Hudojo, 1979.
Hal ini sejalan dengan Rusffendi 1991a suatu persoalan merupakan masalah bagi seseorang jika: pertama, persoalan itu tidak dikenalnya.
Kedua, siswa harus mampu menyelesaikannya, baik kesiapan mentalnya maupun pengetahuan yang dimiliki; terlepas daripada apakah ia sampai atau
tidak kepada jawabannya. Ketiga, sesuatu itu merupakan pemecahan masalah baginya, bila ia ada niat untuk menyelesaikannya.
Hudoyo 1996: 189 mengemukakan bahwa penyelesaian masalah dapat diartikan sebagai penggunaan matematika baik untuk matematika itu
sendiri maupun aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari dan ilmu pengetahuan yang lain secara kreatif untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang belum kita kenal.
10 18
Dalam pembelajaran matematika, masalah dapat disajikan dalam bentuk soal tidak rutin yang berupa soal cerita, penggambaran penomena
atau kejadian, ilustrasi gambar atau teka-teki. Masalah tersebut kemudian disebut masalah matematika karena mengandung konsep matematika.
Terdapat beberapa jenis masalah matematika, walaupun sebenarnya tumpang tindih, tapi perlu dipahami oleh guru matematika ketika akan
menyajikan soal matematika. Menurut Hudoyo, jenis-jenis masalah matematika adalah sebagai berikut:
11 19
10
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Cet.I, Bandung: UPI Press, 2006, h.126
11
Nahrowi Adjie dan Maulana, Pemecahan Masalah Matematika, Ed.I. Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006, h. 7-9
14
1 Masalah Translasi Masalah translasi merupakan masalah kehidupan sehari-hari dimana
penyelesaiannya memerlukan adanya translasi perpindahan dari bentuk verbal ke bentuk matematika. Dalam mengubah bentuk verbal
kalimatkata ke bentukmodel matematika membutuhkan kemampuan menafsirkan atau menterjemahkan kata atau kalimat biasa kedalam
simbol-simbol matematika yang selanjutnya dicari cara penyelesaiannya berdasarkan aturan yang berlaku.
2 Masalah Aplikasi Masalah aplikasi merupakan penerapan berbagai teorikonsep yang
dipelajari dalam matematika. Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan
bermacam-macam keterampilan dan prosedur matematika. Dengan menyelesaikan masalah semacam itu siswa dapat memahami manfaat
matematika dalam kehidupan sehari-hari. 3 Masalah Proses
Masalah proses biasanya untuk menyusun langkah-langkah merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah. Masalah
semacam ini memberikan kesempatan kepada siswa agar dalam diri siswa terbentuk keterampilan menyelesaikan masalah sehingga
membantu siswa menjadi terbiasa menyeleksi masalah dalam berbagai situasi.
4 Masalah Teka-teki Masalah ini digunakan untuk tujuan rekreasi dan kesenangan serta
sebagai alat yang bermanfaat untuk mencapai tujuan efektif dalam pengajaran matematika. Masalah teka-teki dapat digunakan untuk
pengantar suatu pembelajaran, seperti untuk memusatkan perhatian, untuk memberikan ganjaran penguatan atau mengisi waktu kelas yang
sedang tidak ada pelajaran waktu luang. Dalam masalah teka-teki 15
biasanya tidak rumus atau cara khusus yang digunakan, tetapi apakah teka-teki masuk akal atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masalah dalam matematika adalah suatu persoalan yang harus ada pemecahannya
dan suatu pertanyaan akan menjadi masalah jika pertanyaan tersebut tidak dapat dipecahkan dengan prosedur rutin dan tidak dapat dijawab langsung
karena pada titik awal belum diketahui aturanhukum yang dapat digunakan untuk mendapatkan jawabannya, serta siswa merasa tertantang untuk
menyelesaikannya. Masalah dapat ditemukan solusinya dengan menggunakan strategi
berpikir yang disebut pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa, seiring dengan perubahan
paradigma pembelajaran matematika dari fokus terhadap kemampuan berhitung dan rumus menjadi fokus terhadap kemampuan siswa dalam
menggunakan konsep-konsep matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan mereka.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Menurut Polya dalam Suherman, solusi soal pemecahan masalah
memuat empat langkah penyelesaian, yaitu: 1 pemahaman terhadap permasalahan; 2 perencanaan penyelesaian masalah; 3 melaksanakan
perencanaan penyelesaian masalah; 4 melihat kembali penyelesaian. Pemecahan masalah matematika tidak terlepas dari pengetahuan
seseorang akan substansi masalah tersebut, apakah pemahamanya terhadap inti masalah, prosedur atau langkah yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah, maupun aturan atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini sejalan dengan teori belajar Gagne 1970, yang
menyatakan bahwa, “keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat 16