Implementasi Strategi REACT pada Pembelajaran

Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Menurut Roestiyah N.K. 1998, Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru. Bahwa, pembelajaran konvensional tradisional pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hapalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru. 51 59 Pembelajaran konvensional dapat disimpulkan bahwa di dalam proses pembelajaran secara konvensional tampak adanya kecenderungan untuk meminimalkan peran dan keterlibatan siswa. Dominasi guru masih terlihat jelas dan di dalam proses pembelajarannya siswa pasif dan lebih banyak menunggu sajian materi dari guru, dari pada mencari dan menemukan sendiri konsep dan pengetahuan yang mereka butuhkan. Proses pembelajarannya hanya sebatas dengar, catat, dan hafal tanpa siswa. Metode mengajar yang lebih banyak digunakan guru dalam pembelajaran konvensional adalah metode ceramah. Metode ceramah adalah metode mengajar yang menyampaikan materi pelajaran dengan cara lisan. Menurut Zulfiani dkk, metode ceramah sebaiknya digunakan apabila: 52 60 a. Bahan ajar yang akan disampaikan banyak, sedangkan waktu yang tersedia relatif singkat. b. Bahan ajar berupa instruksi. c. Peserta didik yang akan diajar jumlahnya juga banyak. d. Guru memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik metode ini sangat menuntut kemampuan berbicara. 51 Sambas Salim, Model Pembelajaran Konvensional dari http:www.pgsd.co.cc201004model-pembelajaran konvensional.html 14 September 2010 16.17 WIB 52 Zulfiani dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Cet.I, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h.97 42 Tabel 2.2 Perbedaan Strategi REACT dengan Strategi Konvensional Strategi REACT Strategi Konvensional Berpusat pada siswa Berpusat pada guru Siswa lebih aktif Siswa umumnya bersifat pasif Penekanan siswa pada menemukan pengetahuan Penekanan siswa menerima pengetahuan Melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir , penalaran, dan pemecahan masalah siswa Kurang melatih penalaran siswa karena siswa hanya menerima informasi yang diberikan guru Dapat memberdayakan semua siswa Kurang memberdayakan semua siswa Siswa diposisikan memiliki kemampuan berbeda dan dapat melakukan sharing pada diskusi kelompok Seluruh siswa diposisikan memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang sama Aktivitas kelas lebih interaktif Aktivitas kelas cenderung pasif dan monoton Selalu mengaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan Dapat memicu adanya semangat, minat dan motivasi siswa dalam belajar mengingat selalu digunakan LKS dalam proses pembelajaran Siswa cenderung merasa bosan mengingat hanya mendengarkan ceramah yang diberikan guru saat proses pembelajaran di kelas berlangsung Pembelajaran kurang dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata atau masalah yang disimulasikan 43

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya. Penelitian Sri Rahayu Wilujeng yang berjudul “Penerapan Strategi React dengan Authentic Assessment pada sub pokok bahasan keliling dan luas lingakaran di kelas VIII A semester genap SMP Negeri 12 Jember, memberikan kesimpulan bahwa: semua aktivitas mengalami peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II. Rata-rata persentase aktivitas siswa selama pertemuan I dan pertemuan II adalah 81,79 dan 83,90 dengan persentase klasikal sebesar 82,85. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa menjadi semakin aktif sejalan dengan bertambahnya tingkat pemahaman siswa tentang keliling dan luas lingkaran. Sedangkan untuk aktivitas guru mengalami penurunan yaitu 91,67 pada pertemuan I menjadi 75 pada pertemuan II. Penurunan aktivitas guru ini menunjukkan peningkatan aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang sering muncul pada penerapan strategi REACT ini baik pada pertemuan I maupun pertemuan II adalah aktivitas cooperating dan aktivitas experiencing, sedangkan untuk aktivitas guru yang sering muncul adalah mengarahkan dan memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penerapan konsep dan membantu mengarahkan siswa dalam pembentukan konsep. Pada penerapan strategi REACT dengan authentic assessment ketuntasan belajar klasikal tercapai. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 85,37 dengan 35 siswa telah tuntas belajarnya dan 6 siswa lainnya masih belum tuntas. Dalam hasil penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Dwi Kurniati 2010 menunjukkan ada pengaruh positif pendekatan CTL terhadap kemampuan koneksi matematika siswa SMKN 11 Jakarta serta terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang belajar dengan pendekatan CTL dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional, sehingga pendekatan kontekstual dapat diimplementasikan dalam pembelajaran matematika di kelas. Hal ini bias dilihat dari data yang diperoleh diperoleh 44 bahwa kemampuan. Rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran kontekstual adalah 36, 78 sedangkan rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional adalah 30, 37.

D. Kerangka Berpikir

Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Namun, yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa pemecahan masalah dalam proses pembelajaran matematika belum dijadikan kegiatan utama oleh guru, sehingga mengakibatkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Untuk dapat memecahkan masalah, siswa terlebih dahulu harus dapat memahami masalah yang ditunjukkan dengan menyusun persamaan atau model matematika, merencanakan penyelesaian dan melaksanakannya, dan menjawab masalah. Jika dikaitkan dengan matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari dan sulit diajarkan, maka siswa seharusnya dibiasakan belajar pemecahan masalah. Namun kenyataannya, proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan formal belum mengupayakan terbentuknya kemampuan ini pada diri setiap siswa. Strategi REACT merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu guru menanamkan konsep pada siswa, sehingga siswa tidak sekedar menghapal rumus, akan tetapi siswa dapat menemukan sendiri, bekerja sama dapat menerapkan dalam kehidupan dan dapat mentransfer dalam konteks baru. Dengan strategi ini, siswa akan mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi yang baru dan siswa akan terbiasa memecahkan 45

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

3 25 261

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 25 307

Improving students’ skill in writing procedure text through picture sequences: a classroom action research at the ninth grade of MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang

0 3 118

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Pengaruh strategi pembelajaran react dengan teknik scaffolding terhadap kemampuan koneksi matematik siswa di SMP Negeri 11 Depok

1 9 248

Pengaruh pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar metematika: penelitian quasi eksprimen di MTsN babakan sirna

3 31 141

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

PENGARUH STRATEGI REACT DAN SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMA.

0 3 32

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI REACT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, BERPIKIR KRITIS, DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MAHASISWA BIDANG BISNIS.

0 0 65