masalah tentang ruang dan bentuk, 5 matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logis, dan 6 matematika adalah pengetahuan
tentang aturan-aturan yang ketat.
4 12
Dalam mempelajari matematika seseorang harus dapat berpikir logis. Sebagaimana Erman Suherman mengatakan, “ Konsep-konsep matematika
tersusun secara hirarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana kepada konsep yang lebih kompleks. Dalam
matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya”.
5 13
Dari uraian, maka dapat dikatakan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang didapat karena berpikir dan didasari oleh logika . Selain
itu, matematika merupakan suatu ilmu yang didasari atas akal yang berhubungan dengan benda-benda yang abstrak.
b. Kemampuan Pemecahan Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan kepada masalah- masalah yang menuntut untuk menyelesaikannya. Kata masalah
mengandung arti yang komprehensif. Oleh karenanya akan terjadi berbagai tanggapan yang berbeda. Dalam hal ini terjadi perbedaan sikap terhadap
sesuatu peristiwa atau kondisi tertentu. Misalnya, sesuatu akan menjadi masalah bagi anak-anak, tetapi belum tentu menjadi masalah bagi orang
dewasa. Banyak pendapat mengenai masalah yang dikemukakan oleh para ahli
pendidikan. Diantaranya menurut Fadjar Shadiq, suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukan adanya suatu
tantangan challenge yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin routine procedure yang sudah diketahui si pelaku, seperti yang dinyatakan
4
Nahrowi Adjie dan Maulana, Pemecahan Masalah Matematika, Ed.I. Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006, h. 34
5
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: UPI, 2003, h. 22
12
Cooney, et al. 1975: 242 berikut: ”... for a question to be a problem, it must present a challenge that cannot be resolved by some routine procedure
known to the student”.
6 14
Masalah atau problem menurut Hayes Helgimon SL, 1992: 2 adalah suatu kesenjangan gap antara dimana anda berada sekarang dengan tujuan
yang anda inginkan, sedangkan anda tidak tahu proses apa yang akan dikerjakan.
7 15
Webster mendefinisikan masalah sebagai berikut:
8 16
Definition 1: In mathematics, anything required to be done, or requiring the doing of something.
Definition 2: A question... that is perplexing or difficult. Dari definisi pertama dapat dikatakan bahwa masalah dalam
matematika adalah segala sesuatu yang memerlukan pengerjaan atau dengan kata lain segala sesuatu yang memerlukan pemecahan. Sedangkan dari
definisi kedua, masalah merupakan pertanyaan yang membingungkan atau sulit.
Menurut Grouws 1992 masalah dalam matematika adalah 1 segala sesuatu yang menghendaki untuk dikerjakan; 2 sebuah pertanyaan yang
tidak dapat dijawab langsung. Sehingga masalah dalam matematika dapat ditafsirkan suatu pertanyaan yang menghendaki suatu pemecahan.
9 17
Sehubungan dengan itu, Hudoyo 1996: 190, suatu pertanyaan merupakan suatu permasalahan bila pertanyaan itu tidak bisa dijawab dengan prosedur
6
Fadjar Shadiq, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, Yogyakarta: Pusat Pengembangan
penataran guru
PPPG Matematika,
2004, Dari
www.fadjarp3g.files.wordpress.com . h.10. 25 Juli 2010 13.40 WIB
7
Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006, h.126
8
Alan H. Schoenfeld, “learning to think mathematically: problem solving,
metacognition,and sense-
making in
mathematics”, dari
http:gse.berkeley.edufacultyahschoenfeldschoenfeld_MathThinking.pdf , h. 10. 15 Agustus
2010 18.25 WIB
9
Wanti Rohani, Jurnal Wacana Kependidikan, Vol. 5, No. 2, Mei 2004, h. 105
13