Bentuk-bentuk Agresivitas Agresivitas 1 Pengertian Agresivitas
1. Agresi Instrumental
Yaitu agresi yang terjadi pada saat seseorang merasa tersinggung dan ia berusaha menyakiti orang lain.
2. Agresi Emosional
Yaitu perilaku agresif yang memiliki tujuan lain selain menyakiti korban, antara lain dimaksudkan sebagai upaya mempertahankan kekuasaan,
dominasi atau status sosial seorang individu. Menyakiti korban hanyalah media untuk meraih tujuan-tujuan tersebut.
Sedangkan dari jenisnya, Berkowitz membagi agresi menjadi dua macam: 1
Agresi Langsung Agresi langsung, yakni melibatkan aksi yang ditujukan secara langsung
kepada target yang memunculkan amarah baik dalam bentuk agresi fisik maupun verbal, bentuk agresi fisik langsung yaitu seperti; memukul, atau
menendang, sedangkan agresi verbal langsung, yaitu pernyataan verbal yang dimaksudkan untuk menyakiti orang yang sedang dievaluasi, seperti; memaki
atau mengancam. 2
Agresi Tidak Langsung Agresi tidak langsung, yakni melibatkan aksi tidak langsung yang
ditujukan kepada target yang memunculkan amarah, tanpa menyakiti target secara frontal. Misalnya, menceritakan kejelekan target kepada orang lain.
Sementara Freedman Peplau dalam Sarwono, 2002 membagi agresi menjadi dua macam, yaitu:
1. Agresi Prososial
Agresi prososial adalah tindakan agresi yang sebenarnya diatur atau disetujui oleh norma sosial, seperti polisi memukul penjahat.
2. Agresi Antisosial
Agresi antisosial adalah tindakan melukai orang lain di mana tindakan itu secara normatif dilarang oleh norma masyarakat, seperti orang yang
punya kekuasaan bertindak sewenang-wenang terhadap warga miskin dan tak berdaya.
Senada dengan pendapat Berkowitz, Buss 1973 mengklasifikasikan perilaku agresif secara lebih lengkap, yaitu: perilaku agresif secara fisik atau
verbal, secara aktif atau pasif, dan secara langsung atau tidak langsung. Tiga klasifikasi tersebut masing-masing akan saling berinteraksi, sehingga
menghasilkan delapan bentuk perilaku agresif, yaitu : 1.
Agresi fisik aktif langsung, seperti menusuk, menembak, memukul orang lain. 2.
Agresi fisik aktif tidak langsung, seperti membuat jebakan untuk mencelakakan orang lain.
3. Agresi fisik pasif langsung, seperti tidak mau memberikan jalan kepada orang
lain.
4. Agresi fisik pasif tidak langsung, seperti menolak untuk melakukan sesuatu,
menolak mengerjakan perintah orang lain. 5.
Agresi verbal aktif langsung, seperti mencaci maki orang lain. 6.
Agresi verbal aktif tidak langsung, seperti menyebarkan gossip tentang orang lain.
7. Agresi verbal pasif langsung, seperti tidak setuju dengan pendapat orang lain,
tetapi tidak mau mengatakan, tidak mau menjawab pertanyaan orang lain. 8.
Agresi verbal pasif tidak langsung, seperti menolak untuk berbicara dengan orang lain.
Dari berbagai bentuk perilaku agresi yang telah diuraikan di atas, maka secara garis besar bentuk perilaku agresif dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
bagian, yaitu: a. Berdasarkan Arahnya
Berdasarkan arahnya, agresi dibedakan atas agresi aktif dan agresi pasif. Agresi aktif ditujukan pada pihak lain, seperti menyerang orang lain atau
merusak barang milik orang lain, sedangkan agresi pasif ditujukan pada diri sendiri seperti melukai atau menyakiti diri sendiri.
b. Berdasarkan Caranya
Berdasarkan caranya, agresi dibedakan atas agresi langsung dan agresi tidak langsung. Agresi secara langsung berarti perilaku agresif ditujukkan
dengan jelas atau dapat diamati dan sebaliknya agresi secara tidak langsung berarti perilaku agresif yang dilakukan secara diam-diam atau tidak tampak.
c. Beradasarkan Macamnya
Berdasarkan macamnya, agresi dibedakan atas agresi fisik, verbal, dan non-verbal. Agresi fisik dapat dilakukan dengan atau tanpa alat terhadap fisik
lawan atau obyek sasaran. Agresi verbal dapat berupa gunjingan, menyebarkan gosip, mencela, memaki, mengucapkan kata-kata kasar, dan lain-lain. Adapun
agresi non-verbal adalah bahasa tubuh, seperti mencibir dan merengut. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, untuk mengetahui gambaran
agresivitas, maka penulis mengelompokkan perilaku agresif ke dalam dua bentuk yaitu : perilaku agresif verbal dan perilaku agresif fisik non verbal yang
dilakukan secara langsung. Bentuk-bentuk perilaku agresif tersebut akan dijadikan dimensi dalam penyusunan skala agresivitas dalam penelitian ini, antara lain :
1. Perilaku agresif verbal
Yaitu segala bentuk perilaku yang dilakukan dengan menggunakan ucapan atau perkataan yang ditujukan secara langsung kepada target yang
memunculkan amarah. Secara verbal dapat ditunjukkan melalui bentuk-bentuk seperti : berkata kasar, memaki, menghina, mengancam dengan perkataan, dan
membentak.
2. Perilaku agresif fisik
Yaitu segala bentuk perilaku yang menggunakan aktivitas fisik yang ditujukan secara langsung kepada target yang memunculkan amarah. Bentuk
perilaku tersebut antara lain : memukul, menendang, dan meninju. Adapun dampak perilaku agresif menurut Sarwono 2002 antara lain;
a. Agresi yang dilakukan berturut-turut dalam jangka lama, dapat mempunyai
dampak pada perkembangan kepribadian. b.
Agresi dapat berlanjut dari generasi ke generasi. Ibu yang agresif cenderung mempunyai anak yang agresif terhadap anaknya pula.
c. Mempunyai harga diri yang rendah.
d. Depresi, setiap orang dapat mengalami kemunduran, ketidakpuasan, dan putus
asa jika perilaku agresif menimpanya. e.
Cacat fisik, perilaku agresif dapat menimbulkan cacat fisik terhadap korban agresi. Cacat fisik dari perilaku agresif ini dapat berlangsung seumur hidup dan
sulit untuk disembuhkan. f.
Cidera, selain cacat fisik, perilaku agresif juga dapat menimbulkan cidera. Cidera yang dialaminya tidak sampai seumur hidup, hanya bagian-bagian
tubuh tertentu saja yang mengalami cidera dan dapat disembuhkan. g.
Kematian, perilaku agresif juga bisa mengakibatkan seseorang atau makhluk lainnya langsung meninggal. Kematian dapat terjadi terhadap korban agresi
yang sebelumnya mengalami penyiksaan-penyiksaan atau langsung dibunuh oleh pelaku agresi dengan menggunakan alat atau tanpa menggunakan alat.