Pengertian Persepsi Persepsi tentang Lingkungan Kerja Fisik

Jadi, berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah hasil dari pengorganisasian dan pengintegrasian terhadap stimulus-stimulus yang diterima oleh panca indera agar dapat memberi arti terhadap lingkungan sekitar.

2.2. 2. Perubahan Persepsi

Menurut Sarwono 1992 persepsi itu bukan sesuatu yang statis, melainkan bisa berubah-ubah. Proses perubahan pertama disebabkan oleh proses faal fisiologik dari sistem syaraf pada indera-indera manusia. Jika suatu stimulus tidak mengalami perubahan, misalnya, maka akan terjadi adaptasi atau habituasi, yaitu respon terhadap stimulus itu makin lama makin lemah. Habituasi menunjukkan kecenderungan faali dari reseptor yang menjadi kurang peka setelah banyak menerima stimulus. Misalnya, jika seseorang mendekati tempat dimana banyak timbunan sampah, maka mula-mula ia akan mencium bau busuk sampah yang sangat menusuk sehingga reaksinya adalah menutup hidungnya. Akan tetapi, setelah beberapa saat bau itu seolah-olah tidak tercium lagi. Dipihak lain, adaptasi adalah berkurangnya perhatian jika stimulus muncul berkali-kali. Kalau seseorang mendengar ketokan palu di ruang sebelah, mula-mula ia akan terkejut dan merasa bising di luar batas persepsi optimal. Akan tetapi, kalau ketokan-ketokan itu berlangsung terus berkali-kali untuk jangka waktu lama, orang itu seakan-akan tidak memperhatikannya lagi sehingga suara ketokan itu tidak mengganggunya lagi masuk dalam batas persepsi optimal karena terjadinya peningkatan ambang toleransi. Dapat ditambahkan di sini, bahwa stimulus yang muncul secara teratur lebih mudah diadaptasi daripada stimulus yang munculnya tidak teratur. Proses perubahan kedua adalah proses psikologik. Proses perubahan persepsi secara psikologik antara lain dijumpai dalam pembentukan dan perubahan sikap. Pada umumnya sikap digambarkan sebagai kesiapan seseorang untuk bereaksi secara tertentu terhadap suatu objek tertentu. Mc Guire menyatakan sikap adalah respon manusia yang menempatkan objek yang dipikirkan objects of thought ke dalam suatu dimensi pertimbangan dimention of judgements. Objek yang dipikirkan adalah segala sesuatu benda, orang, hal, isu yang bisa dinilai oleh manusia. Dimensi pertimbangan adalah semua skala positif- negatif seperti dari baik ke buruk, dari enak ke tidak enak dan seterusnya.

2.2.3. Pengertian Lingkungan Kerja Fisik

Banyak faktor yang mempengaruhi manusia dalam bekerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah lingkungan kerja fisik. Nitisemito 1988 mendefinisikan lingkungan kerja sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, musik, keamanan, dan kebisingan. Hal senada juga diungkapkan oleh Lianto Kurniawan dalan Syafrika Suyasa, 2004 menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah semua faktor atau hal di tempat kerja yang bisa menimbulkan akibat kepada tenaga kerja.